ABOUT ISLAM

Sabtu, 18 Juli 2009

MENENTANG TINDAKAN PEMBOMAN DI JAKARTA

Allah SWT dalam QS.5:32 menyatakan, bahwa Ia (Allah SWT) menentang pembunuhan seorang manusia secara semena-mena, secara keji, atau secara serampangan. Allah SWT mengatakan, bahwa seseorang yang membunuh seorang manusia lainnya, sesungguhnya identik dengan membunuh manusia seluruhnya. Para pembunuh ini sesungguhnya telah membunuh kemanusiaan manusia, dan merusak tatanan harmoni sosial manusia, yang didorong oleh nilai-nilai Islam untuk ditegakkan di alam semesta. Islam menyebutnya dengan istilah "Rahmatan lil' Alamiin".
Oleh karena itu, Umat Islam menentang tindakan pemboman di Jakarta, yang menimpa Ritz Carlton Hotel, dan J.W. Marriot Hotel pada hari Jum'at tanggal 17 Juli 2009, sehingga mengakibatkan 8 orang tewas, dan puluhan orang lainnya luka-luka. Umat Islam juga mengingatkan agar semua pihak menahan diri untuk tidak saling fitnah, dengan memberi kesempatan jajaran Kepolisian Republik Indonesia melakukan investigasi secara sistematis dan menyeluruh.
Himbauan Umat Islam ini menjadi sesuatu yang penting, karena sebagaimana terjadi pada umumnya, pada kasus-kasus terorisme semacam ini Umat Islam-lah yang paling dirugikan, karena akan menjadi sasaran fitnah yang sistematis dan menyeluruh. Biasanya kasus-kasus pemboman semacam ini akan menjadi titik masuk, bagi mereka yang anti Islam untuk menghujat nilai-nilai Islam. Padahal nilai-nilai Islam adalah seperangkat nilai yang mampu mengharmonisasi antara aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak.
Dengan demikian dapatlah diyakini, bahwa para teroris ini adalah juru fitnah yang gemar merancang fitnah terhadap Islam. Para teroris ini, meskipun kerapkali menyebut diri membela Islam, namun sesungguhnya lebih banyak membuktikan diri sebagai memusuhi Islam, dengan memberi pintu masuk pada Islamophobi untuk menghujat Islam.
Hal inilah yang seharusnya menjadi kewaspadaan Umat Islam, dan lebih memperkuat kesungguhannya, dalam mendukung terciptanya stabilitas nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangun terus komunikasi dengan para pihak, baik secara personal, komunal, maupun institusional agar tercipta stabilitas nasional. Semoga Allah SWT berkenan melindungi Bangsa Indonesia dari gelapnya fitnah di era destabilisasi dunia saat ini.

Tidak ada komentar: