ABOUT ISLAM

Senin, 27 Juli 2009

PERILAKU MANUSIA

Allah SWT berfirman, "Dan sungguh kamu telah mengetahui orang-orang (Yahudi) yang melanggar ketentuan di antara kamu pada Hari Sabtu (Hari Sabath), lalu Allah berkata untuk mereka, "Jadilah kamu "kera" yang hina" (QS.2:65).
Allah SWT juga menyatakan, "Katakanlah, "Apakah akan aku beritahukan kepada kamu hal-hal yang lebih buruk balasannya dari durhaka di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dilaknat Allah dan dimurkaiNya, dan di antara mereka, Dia (Allah) jadikan kera-kera, babi-babi, dan orang-orang yang menyembah berhala. Mereka itu amat buruk tempatnya, dan tersesat dari jalan yang benar" (QS.5:60).
Allah menyatakan kembali, "Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap hal-hal yangh dilarang bagi mereka. Allah katakan kepada mereka, "Jadilah kamu kera-kera yang hina" (QS.7:166).
Kera dan babi adalah hewan yang cenderung bersikap tamak (kera) dan rakus (babi), maka penyebutan kera dan babi dalam firman Allah SWT tersebut merupakan simbol perilaku manusia yang tamak dan rakus. Bahkan dalam firman Allah SWT tersebut dapat ditarik suatu hikmah, bahwa sifat tamak dan rakus bersumber dari kegemaran manusia melanggar perintah Allah SWT, mempertuhankan selain Allah SWT, dan bersikap sombong.
Oleh karena itu, manusia harus kembali pada perilaku khas manusia, yaitu perilaku yang mencerminkan dirinya sebagai abdullah (hamba Allah SWT), yang sekaligus merupakan khalifatullaah (pemimpin) di muka bumi. Inilah perilaku manusia seharusnya, semoga Allah SWT berkenan

2 komentar:

husna yusuf nawawi mengatakan...

Jadi inget masa SMP dulu. Saya sama teman-teman pada ngobrolin ayat-ayat itu dan menghubungkannya dengan Pelajaran Sejarah bab Manusia Prasejarah. Kami beropini, mungkin Manusia-manusia kera/purba seperti Phitecan Tropus dkk-nya itu Orang-orang yahudi yang dilaknat oleh Allah SWT. hehehe ... ada-ada saja yak dulu ... dasar masih pada bau kencur.

Tarbawia mengatakan...

Semoga kita benar-benar menjadi abdullah dan khalifatullah