ABOUT ISLAM

Minggu, 28 Desember 2008

LAWAN TENTARA YAHUDI ISRAEL

Jum'at 26 Desember 2008 malam, Tentara Yahudi Israel membom pemukiman Palestina di Jalur Gaza, 155 orang Palestina tewas (terdiri dari anak-anak dan wanita). Sementara itu, Tentara Yahudi Israel juga sedang mempersiapkan serangan darat, untuk membantai Bangsa Palestina. Serangan Tentara Yahudi Israel ini didukung terutama oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Oleh karena itu, Umat Islam di seluruh dunia, dari tempat kediaman masing-masing, apapun bangsa dan warna kulit Anda, marilah berdoa untuk keselamatan Bangsa Palestina. Berdoalah agar Allah SWT berkenan meridhai upaya Pejuang Muslim Palestina (Hamas) dalam bertempur menghadapi Tentara Yahudi Israel.
Kedzaliman, kejahatan, dan kebengisan Tentara Yahudi Israel yang dibantu dan didukung sepenuhnya oleh Amerika Serikat, Inggris, dan sekutunya secara terus menerus kepada Bangsa Palestina, sesungguhnya membuktikan kebenaran firman Allah SWT dalam QS.2:120.
Oleh sebab itu, silahkan Tentara Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, dan sekutunya berdalih seribu satu kata, maka kedzaliman, kejahatan, dan kebengisan mereka hanya akan membuktikan kebenaran firman Allah SWT dalam QS.2:120.
Selamat berjuang Saudaraku, Pejuang Muslim Palestina (Hamas) dalam pertempuran hingga akhir zaman, melawan Tentara Yahudi Israel dan para sekutunya. InsyaAllah kemuliaan berada di sisi Pejuang Muslim Palestina.
Wahai saudaraku. Umat Islam, di seluruh dunia ketahuilah, suatu saat Tentara Yahudi Israel dan Negara Israel akan dihancurkan Allah SWT. Ingatlah nasib Ariel Sharon (mantan Komandan Tentara Yahudi Israel) yang sejak digantikan Ehut Olmert (2005) hingga kini masih dalam keadaan koma. Itulah balasan Allah SWT bagi Tentara Yahudi Israel di dunia. InsyaAllah di akherat tersedia hukuman yang lebih berat. Amin....

Sabtu, 20 Desember 2008

UPAYA PEMURTADAN

Selama ini saya dan istri saya berupaya menjadi muslim yang baik, yang salah satu aspeknya adalah kemampuan bertoleransi pada penganut agama selain Islam. Tetapi hari ini, istri saya mendapat pengalaman, yang menurut istri saya sangat menyebalkan, berkaitan dengan penganut agama lain.
Hari ini, ketika sedang berbelanja, ia didekati oleh dua orang pemuda, yang tanpa basi-basi menawarkan agamanya agar dianut oleh istri saya. Kalimat yang menurut istri saya menyebalkan, antara lain, "Ibu harus ke gereja, agar bahagia!". Saat itu memang istri saya tidak menanggapi, ia hanya heran pada kedua pemuda itu. Hal yang membuat istri saya heran adalah karena istri saya mengenakan busana muslim.
Setelah selesai berbelanja, istri saya pulang dengan naik becak yang menjadi langganannya. Dalam perjalanan, pengemudi becak bercerita bahwa tadi di pasar ada dua pemuda yang membagikan amplop berisi uang Rp.100.000,- dan alamat gereja tertentu pada beberapa pengemudi becak, sambil menganjurkan agar para pengemudi becak berkenan masuk ke agama yang dianut dua pemuda tersebut.
Ketika istri saya menjelaskan pengalaman menyebalkannya pada saya, saya segera teringat peristiwa Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Pada saat itu Kaisar Romawi Constantin mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh nasrani "dunia". Pertemuan itu memperdebatkan upaya untuk mempertuhankan Yesus. Yesus adalah sosok manusia yang oleh Kaum Nasrani diidentikkan sebagai putra Maryam, yang oleh Umat Islam disebut Isa AS. Akhirnya melalui voting, konsili (kongres) itu berhasil menetapkan keputusan yang menyatakan, bahwa Yesus adalah Tuhan.
Saya juga teringat dengan analisis, yang selama ini saya fahami, bahwa Yesus yang dimaksud oleh Kaum Nasrani bukanlah Isa AS sebagaimana yang dimaksud oleh Umat Islam. Perbedaannya terletak pada konsepsi ketuhanannya. Isa AS yang dihormati oleh Umat Islam adalah seorang manusia yang merupakan Utusan Allah SWT, mempertuhankan Allah SWT, dan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk mempertuhankan Allah SWT. Sebaliknya Yesus adalah sosok yang oleh Kaum Nasrani dianggap Tuhan, dan dianggap sosok yang mengajak manusia agar mempertuhankan Yesus. Oleh karena itu Isa AS dan Yesus adalah dua sosok yang berbeda.
Dengan demikian ketuhanan Yesus ditetapkan oleh Kaum Nasrani sejak tahun 325 Masehi melalui Konsili Nicea atas prakarsa Kaisar Romawi, Constantin. Itulah sebabnya pada abad ke-7 Allah SWT mengutus Rasulullah Muhammad SAW untuk meluruskan konsepsi ketuhanan manusia. Dengan kata lain Allah SWT menghendaki agar manusia hanya mempertuhankan Tuhan, dan jangan mempertuhankan yang bukan Tuhan. Tepatnya manusia hendaklah jangan mengarang-ngarang sosok yang kemudian dipertuhankan.
Akhirnya saya menasehati istri saya agar jangan terkejut oleh ulah dua orang pemuda yang menganjurkannya agar ke gereja. Saya menyarankan agar istri saya tetap toleran dengan penganut agama lain. Tetapi tetap faham pada sejarah konsepsi ketuhanan manusia di dunia. Saya teringat pesan Bapak Sosiolog Dunia, Abdurrahaman Ibnu Khaldun, agar jangan melupakan sejarah. Saya faham bahwa pesan ini penting, karena para perusak konsepsi ketuhanan seringkali berhasil menyesatkan manusia, bila manusia yang bersangkutan tidak faham sejarah.
Saya bersyukur pada Allah SWT dan berterimakasih pada Rasulullah Muhammad SAW karena berkenan meluruskan konsepsi ketuhanan yang dianut oleh manusia. Bila saat ini masih banyak manusia yang menolak nilai-nilai Islam, maka itu adalah pilihan mereka, dan tentu Tuhan telah menyiapkan konsekuensiNya secara adil.
Dalam QS. Al Ikhlas atau QS.112:1-4 Allah SWT berfirman, "Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah "tempat" meminta. Dia tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dan tak ada sesuatupun yang setara denganNya."
Sementara itu, dalam QS.2:79 Allah SWT berfirman, "Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dari Allah." Karena mereka ingin memperoleh keuntungan, padahal sedikit, melalui perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena hal-hal yang ditulis oleh tangan mereka itu. dan kecelakaan besarlah bagi mereka, karena hal-hal yang mereka kerjakan.
Bagi para sahabat yang beragama Islam, bila mengalami pengalaman yang mirip dengan yang saya sampaikan, maka bersabarlah, dan sekaligus bersyukurlah karena Allah SWT berkenan memberi kesempatan pada kita untuk menjadi muslim. Sementara itu, bagi kawan-kawan yang beragama selain Islam, maka tindakan kedua pemuda yang berupaya memurtadkan seorang muslim/muslimah hendaklah tidak dicontoh, agar tidak merusak toleransi yang ada saat ini.

Selasa, 16 Desember 2008

KESESATAN YANG MENYESATKAN

Beberapa hari ini kita dikejutkan oleh tindakan seorang wanita sesat yang menyesatkan, Lia Aminuddin. Betapa tidak, dengan tidak tahu malu dia (Lia Aminuddin) menyurati secara terbuka Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, agar menghapus semua agama di Indonesia (termasuk Islam), karena agama yang benar menurut Lia Aminuddin hanyalah agama yang dibawanya (Sumber: Reportase (Berita) TV. Trans-7 jam 17.00 Hari Selasa tanggal 16 Desember 2008).
Sebagaimana diketahui, Lia Aminuddin beberapa tahun yang lalu pernah mengajarkan kepada pengikutnya suatu ajaran (mirip agama) yang disebutnya "Salamullah". Berkaitan dengan hal ini, Majelis Ulama Indonesia pada tahun 1997 telah menyatakan ajaran Lia Aminuddin sebagai ajaran sesat yang menyesatkan. Lia Aminuddin kemudian mengganti nama ajarannya menjadi "Tahta Suci Eden", dan menjadikan rumahnya di Jakarta sebagai markas kegiatan sesatnya, dengan menyebutnya sebagai "Markas Kerajaan Tuhan".
Setiap orang yang cerdas sosial, akademik dan transendental tentu mengetahui bahwa ajaran Lia Aminuddin adalah sesat dan menyesatkan, namun uniknya Lia Aminuddin tetap bersemangat menyampaikan ajaran sesatnya. Oleh karena itu, Umat Islam hendaklah tetap tenang (tidak emosional), namun tetap berikhtiar untuk mendorong Pemerintah Republik Indonesia agar mampu melakukan tindakan hukum, dalam menghadapi tindakan Lia Aminuddin yang memprovokasi Umat Islam.
Sudah saatnya organisasi massa Islam berkoordinasi untuk menentukan langkah-langkah yang tepat, strategis, dan penting, untuk bersama-sama Pemerintah Republik Indonesia meruntuhkan ajaran sesat Lia Aminuddin. Dengan tetap mengedepankan peran Kepolisian Republik Indonesia, sudah selayaknya organisasi massa Islam memberi masukan yang cerdas, obyektif, dan ilmiah dalam kaitannya dengan ajaran sesat Lia Aminuddin, kepada pihak Kejaksaan Agung dan Kepolisian Republik Indonesia.
Berkaitan dengan ajaran sesat Lia Aminuddin, ada tiga surat terakhir dalam Al Qur'an yang relevan untuk mengingatkan manusia tentang kesesatan ajaran sesat (hasil bisikan setan), sebagaimana ajaran Lia Aminuddin, yaitu: QS. Al Ikhlas (QS.112), QS. Al Falaq (QS.113), dan QS. An Nas (QS.114). Jika para pembaca blog ini berkenan membaca dan memahami ketiga surat tersebut, insyaAllah akan faham dengan kesesatan yang sedang ditebarkan oleh Lia Aminuddin. Semoga Allah SWT melindungi kita dari kesesatan, amin......

Kamis, 11 Desember 2008

KEJAHATAN MALAM

Dalam QS. Al Falaq (QS.113:1-5) disebutkan adanya "kejahatan malam". Secara simbolik, "kejahatan malam" dapat dimaknai sebagai kejahatan saat gelap gulita, termasuk gelap gulitanya hati (rasio dan rasa) manusia. Ketika hati seorang manusia telah gelap gulita (sebagaimana dimaksud QS. Al Falaq), maka manusia tersebut tak ingat lagi pada Allah SWT.
Manusia tersebut tidak lagi mau memohon petunjuk kepada Allah SWT (sebagaimana dianjurkan QS. Al Fatihah). Bahkan, manusia tersebut tidak lagi peduli dengan konsepsi "jalan lurus" (sebagaimana diingatkan QS. Al Fatihah).
Manusia tersebut selanjutnya siap berpikir, bersikap, dan berperilaku jahat, termasuk dengan meminta bantuan dukun atau tukang sihir (sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Falaq), atau bekerjasama dengan orang-orang yang dengki (sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Falaq).
Manusia-manusia semacam inilah yang harus diwaspadai oleh setiap muslim (sebagaimana diingatkan QS. An Nas). Hal ini perlu difahami, agar manusia-manusia jahat tersebut gagal menyesatkan manusia (sebagaimana diingatkan QS. An Nas). Selain itu, juga agar manusia-manusia jahat ini gagal menjadikan manusia lainnya sebagai korban mereka (sebagaimana diingatkan QS. An Nas).

Senin, 01 Desember 2008

KEJAHATAN MEROKOK DI TEMPAT UMUM

Di sebuah ruang publik (tempat umum, misal: kantor, sekolah, dan lain-lain), seseorang merokok dengan santainya. Ia beranggapan, bahwa yang ia lakukan tidak mengganggu orang lain. Baginya, kalaupun ia suatu saat sakit karena merokok, biarlah itu menjadi resikonya sendiri. Baginya merokok tidaklah haram (dalam syariat Islam merokok dikenai ketentuan "makruh"). Oleh karena itu, ia merasa tetap dapat masuk surga, meskipun ia merokok.
Satu hal yang dilupakan oleh orang ini, bahwa asap rokok itu tidak seluruhnya ia hisap, sebagian besar asap itu justru keluar dari mulutnya, dan meracuni udara di sekitarnya. Bila ia merokok di ruang publik, maka asap rokok yang dikeluarkannya akan meracuni udara di ruang tersebut. Saat itulah orang yang merasa baik ini, telah berbuat kejahatan. Ia telah meracuni orang lain, dengan budaya primitifnya (tidak memperhatikan kepentingan orang lain). Bila ia telah meninggalkan ruangan, maka racun asap rokonya tetap berada di ruang itu, terutama bila ruangan ber-AC.
Orang seperti ini, tentu tidak layak mengklaim diri sebagai orang baik. Jika ia seorang muslim, ia tentu tidak layak mengklaim diri sebagai orang shaleh, karena orang shaleh bersifat rahmatan lil'alamiin, bukan gemar meracuni orang lain (dengan asap rokoknya). Oleh karena itu, sesungguhnya makin tinggi tingkat kesalehan seseorang maka tentulah ia tidak merokok.

Rabu, 26 November 2008

DAKWAH UNTUK SEMUA

Setiap muslim wajib berdakwah, yaitu menyampaikan keindahan nilai-nilai Islam kepada manusia atau masyarakat. Semua manusia adalah sasaran dakwah, baik ia telah menerapkan nilai-nilai Islam maupun belum menerapkan nilai-nilai Islam.
Bagi yang telah menerapkan nilai-nilai Islam, maka dakwah diharapkan: Pertama, mendorongnya untuk terus mampu bertahan dari pengaruh jahat. Kedua, mendorongnya untuk mampu berada dalam koridor AIM-A2 (Aqidah, Ibadah, Muamallah, Adab, dan Akhlak). Ketiga, mendorongnya untuk mampu berpikir, bersikap, dan berperilaku FAST (Fathonah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh). Keempat, mendorongnya untuk mampu berperan sebagai MUASiR (Mujahiddin, Uswatun hasanah, Assabiquunal awwaluun, Sirajan muniran, dan Rahmatan lil 'alamiin). Kelima, menjadikannya sebagai sahabat dalam menerapkan nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-hari. Keenam, menjadikannya sebagai sumber tenaga dakwah yang FAST. Ketujuh, menjadikannya sebagai sahabat diskusi dalam menyiapkan substansi dakwah yang proporsional dan kondisional. Kedelapan, menjadikannya sebagai mitra strategis dalam berdakwah dengan melakukan dakwah secara sinergik.
Bagi yang belum menerapkan nilai-nilai Islam, maka dakwah diharapkan: Pertama, mendorongnya untuk tidak lagi tertarik pada nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Kedua, mendorongnya untuk tidak lagi berpikir, bersikap, dan berperilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Ketiga, mendorongnya untuk tertarik, dan berkenan menjadi manusia yang bersedia menerapkan nilai-nilai Islam. Keempat, menjadikannya sebagai pembanding tentang keunggulan nilai-nilai Islam. Kelima, menjadikannya sebagai "batu uji" dalam penerapan nilai-nilai Islam. Keenam, menjadikannya sebagai sasaran dan sekaligus sumber inspirasi dalam menentukan substansi dakwah yang proporsional dan kondisional. Ketujuh, menjadikannya sebagai sumberdaya manusia transisional (siap alih), yang akan beralih dari manusia yang belum menerapkan nilai-nilai Islam, menjadi manusia yang siap menerapkan nilai-nilai Islam.

Sabtu, 08 November 2008

PERTANYAAN YANG TERSISA

Hari ini TV One memberitakan, bahwa tadi malam pukul 24.10 Waktu Indonesia Bagian Barat, terdakwa Bom Bali-1 telah dieksekusi (dihukum mati) di lembah Nirbaya, Cilacap. Mereka yang dihukum mati adalah Imam Samudra, Amrozi, dan Mukhlas. Jika mereka sungguh-sungguh melakukan tindakan sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa, Polisi, dan Hakim, maka mereka layak dihukum mati.
Namun demikian ada pertanyaan yang tersisa: Pertama, apakah tidak mungkin bahwa mereka adalah korban salah tangkap, sebagaimana yang terjadi pada kasus Asrori. Kedua, bagaimana dengan kualitas kejaksaan yang menuntutnya, apakah tidak ada oknum kejaksaan seperti Urip Trigunawan yang menerima suap dari pihak yang berkepentingan (Arthalita). Ketiga, bagaimana dengan kinerja kepolisian, yang beberapa kali salah tangkap seperti pada kasus Asrori. Keempat, bagaimana dengan ketepatan putusan hakim, yang juga pernah menghukum orang tak bersalah seperti pada kasus Asrori. Kelima, bagaimana dengan adanya bahan peledak C-4 (yang diberitakan media massa), yang ternyata hanya dapat dibeli dari Amerika Serikat melalui mekanisme government to government. Keenam, bagaimana dengan semangat berlebihan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Australia terhadap kasus ini, yang memperlihatkan kepentingan mereka untuk mendiskreditkan Islam yang semakin meluas pemeluknya di Australia.
Inilah sekian banyak pertanyaan yang tersisa. Jawaban atas pertanyaan ini memang tidak akan menghidupkan kembali mereka yang telah mati, baik korban Bom Bali-1 maupun mereka yang didakwa melakukannya. Namun setidaknya, pertanyaan ini dapat mengingatkan kita, bahwa kebenaran manusia itu relatif. Kebenaran mutlak hanya ada pada Allah SWT. Kebenaran tidak pernah bersumber pada manusia, karena bila kebenaran bersumber pada manusia, maka akan rusaklah alam semesta.
Pertanyaan yang tersisa ini, hendaklah tidak membuat kita (sesama manusia) saling bermusuhan, melainkan hendaknya mampu membuat kita semakin kritis, agar semakin tidak mudah bagi orang-orang fasiq (yang memusuhi kebajikan) menghancurkan universalitas manusia. Khusus bagi Umat Islam, hendaklah pertanyaan ini semakin menambah semangat kita mempelajari QS.2:147, QS.18:29, QS.23:71, dan QS.34:49.

Jumat, 24 Oktober 2008

FAKTA SUPRA RASIONAL

Tidaklah benar jika ada beberapa orang yang menyatakan, bahwa fakta terdiri dari fakta irasional dan rasional saja. Sesungguhnya fakta terdiri dari: fakta irasional, fakta rasional, dan fakta supra rasional.
Fakta irasional adalah sesuatu yang secara real ada, tetapi secara substantif ditolak oleh rasio manusia. Contohnya antara lain legenda, mithos, dan dogma, yang secara real ada (ada legendanya, ada mithosnya, atau ada dogmanya), tetapi secara substantif isi atau konten dari legenda, mithos, atau dogma tersebut ditolak oleh rasio manusia.
Fakta rasional adalah sesuatu yang secara real ada, dan secara substantif dapat diterima oleh rasio manusia. Contohnya antara lain pengetahuan tentang gravitasi bumi, yang secara real ada (ada gravitasi bumi), dan secara substantif isi atau kontennya (tentang gravitasi bumi) dapat diterima oleh rasio manusia.
Fakta supra rasional, adalah sesuatu yang secara real ada, namun secara substantif di luar jangkauan rasio (indera) manusia. Contohnya antara lain pengetahuan tentang Tuhan, yang secara real ada (ada pengetahuan manusia tentang keberadaan Tuhan yang didorong oleh kerinduan manusia kepada Tuhan), namun secara substantif isi atau kontennya (pengetahuan tentang Tuhan) di luar jangkauan rasio (indera) manusia.
Fakta supra rasional terserap menjadi fakta rasional, melalui sistem pewahyuan, yaitu proses turunya wahyu (firman Tuhan) kepada manusia melalui seorang Rasulullah (Utusan Allah SWT). Pengetahuan supra rasional inilah yang sebenarnya mencerahkan aras rasional.
Sebagai contoh adalah turunnya QS.112:1-4 yang isinya, "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah "tempat" meminta. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setara denganNya."
Setelah menerima wahyu (melalui Rasulullah) barulah manusia berupaya melacak pengetahuan agar dapat menjelaskan wahyu tersebut secara ilmiah. Selanjutnya nampaklah, bahwa pemahaman substansi "Tuhan itu Maha Esa", didasari oleh beberapa teori, sebagai berikut: Pertama, Teori Diferensiasi Sosial, yang menyatakan bahwa zat dan sifat Tuhan berbeda dengan manusia. Kedua, Teori Big Bang, yang menyatakan bahwa alam semesta tidaklah ada dengan sendirinya, melainkan diciptakan. Ketiga, Teori Intelligent Design, yang menyatakan bahwa alam semesta dan tiap fisik makhluk hidup diciptakan secara final (sebaik-baik makhluk) . Keempat, Teori Kekuasaan Absolut, yang menyatakan bahwa sesuatu disebut Tuhan bila Maha Kuasa. Kelima, Teori Kekuasaan Tunggal, menyatakan bahwa karena Tuhan Maha Kuasa, maka Ia harus Maha Esa.
Keunggulan substansi "Tuhan itu Maha Esa" terletak pada kemampuan substansi ini dalam menjelaskan keesaan Tuhan. Konsepsi "Tuhan itu Maha Esa" perlu "dikawal" agar diapat terhindar dari provokasi substansi yang salah, yang hadir sebagai tantangan, yaitu:
Tantangan Pertama datang dari golongan manusia yang mengakui, bahwa Tuhan itu tidak ada. Kelompok orang-orang ini menggunakan teori, sebagai berikut: Pertama, Teori Steady State, yang menyatakan bahwa alam semesta ada dengan sendirinya. Kedua, Teori Evolusi, yang menyatakan bahwa tiap fisik makhluk hidup mengalami evolusi. Catatan: Teori Steady State dan Teori Evolusi telah gugur secara ilmiah.
Tantangan Kedua, datang dari golongan manusia yang mengakui, bahwa Tuhan itu lebih dari satu. Kelompok orang ini menggunakan Teori Analogi Sosial, yang menyatakan bahwa kehidupan Tuhan mirip kehidupan manusia, sehingga ada Tuhan Bapak, Tuhan Ibu, dan Tuhan Anak. Catatan: Teori Analogi Sosial telah gugur secara ilmiah.
Tantangan ini (tantangan pertama dan kedua) tidak boleh membuat gentar ilmuwan muslim, melainkan justru meningkatkan gairah ilmuwan muslim dalam bergelut dengan ilmu pengetahuan dan teknlogi. Ketika ilmu, pengetahuan, dan teknologi telah berada di "puncak", maka saat itulah substansi "Tuhan itu tidak ada" dan "Tuhan itu lebih dari satu" gugur, karena tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya.

Kamis, 23 Oktober 2008

HUKUM YANG MEMALUKAN

Dalam blog ini, pada tanggal 29 Agustus 2008, saya memposting artikel "Tak Ada Jaminan, Tidak Salah Tangkap". Dalam artikel tersebut, saya menceritakan fakta, adanya tiga orang yang dihukum (dipenjara dan disidang), meskipun yang bersangkutan tidak bersalah. Oleh karena itu, ijinkan saya kali ini memposting artikel lanjutan, dengan judul "Hukum Yang Memalukan".
Hukum yang diterapkan sungguh memalukan! Betapa tidak, Devid Eka Priyanto (divonis 12 tahun penjara), Imam Hambali (divonis 17 tahun penjara), dan Maman Sugianto (masih disidang di Pengadilan Negeri Jombang) dituduh membunuh Asrori pada tahun 2007. Padahal yang membunuh Asrori adalah Very Idham Henyansyah, yang hal ini diakui sendiri oleh Very Idham Henyansyah. Uniknya lagi, mayat yang dijadikan bukti untuk memenjarakan Devid Eka Priyanto, Imam Hambali, dan Maman Sugianto ternyata bukan mayat Asrori, melainkan mayat Fauzin. Uniknya lagi, dan lagi, Polisi berhasil menangkap seseorang yang didakwa membunuh Fauzin. Uniknya lagi, dan lagi-lagi unik, jaksa dan hakim yang memproses perkara Devid Eka Priyanto, Imam Hambali, dan Maman Sugianto tidak bersedia membebaskan ketiganya, jaksa dan hakim berkilah, bahwa mereka meyakini kebenaran tindakannya.
Fakta inilah, yang menurut saya memberi peluang bagi kita untuk menyatakan adanya "Hukum Yang Memalukan". Oleh karena itu, sudah selayaknya kita kembali pada Hukum Allah SWT, yaitu hukum yang berbasis pada nilai-nilai Islam, yang insyaAllah adil.
Allah SWT berfirman, "Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik, selain Hukum Allah, bagi orang-orang yang yakin?" (QS.5:50).
Hikmah lain yang bisa kita ambil dari fakta "Hukum Yang Memalukan" ini, adalah: Pertama, boleh jadi peristiwa memalukan (dzalim) ini tidak hanya dialami oleh Devid Eka Priyanto, Imam Hambali, dan Maman Sugianto. Kedua, boleh jadi ada beberapa orang lain yang mengalami hal yang sama. Ketiga, boleh jadi salah satu yang mengalami peristiwa tersebut adalah Habib Rizieq (Ketua Umum Front Pembela Islam). Keempat, bila hal itu yang terjadi, selayaknya Umat Islam berdoa agar Allah SWT berkenan memberi kekuatan dan kesehatan pada Habib Rizieq. Kelima, sudah saatnya ada sebagian Umat Islam yang menekuni bidang hukum, untuk memperbaiki konsepsi dan implementasi hukum di Indonesia.

Sabtu, 18 Oktober 2008

KEJAHATAN TENTARA PAKISTAN

Allah SWT telah berfirman, "... Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya" (QS.5:2).
Ketika kita memperhatikan firman Allah SWT tersebut (dalam QS.5:2), maka mengertilah kita, bahwa Tentara Pakistan telah melanggar QS.5:2, atau Tentara Pakistan telah bertindak fasiq dalam konteks QS.5:2. Betapa tidak, dalam beberapa hari ini Tentara Pakistan telah menangkapi Pejuang Muslim Afghanistan yang berada di perbatasan Afghanistan - Pakistan, yang sedang berjuang membebaskan Afghanistan dari penjajahan "Dajjal" Amerika Serikat.
Oleh karena itu penting bagi Umat Islam di seluruh dunia, untuk mengutuk tindakan Tentara Pakistan, dan menyerukan kepada Rakyat Pakistan untuk menghentikan tindak kejahatan Tentara Pakistan. Selain itu juga penting bagi Umat Islam di seluruh dunia, untuk berdoa, atau memohon kepada Allah SWT, agar Allah SWT berkenan melemahkan kekuatan "Dajjal" Amerika Serikat, yang gemar menjajah negeri-negeri muslim di seluruh dunia. Sambil terus berdoa, untuk keselamatan Umat Islam di seluruh dunia, seperti: Iraq, Palestina, Thailand Selatan, Filipina Selatan dan lain-lain. Semoga Allah SWT berkenan....

Kamis, 09 Oktober 2008

SIMPATI BUAT HABIB RIZIEQ DAN FPI

Assallamu'alaikum Wr. Wb.
Kepada Yth. Saudaraku Seiman, Habib Rizieq dan anggota FPI.
Beberapa hari ini saya menyaksikan melalui layar televisi, beratnya persidangan dan provokasi yang dihadapi oleh Habib Rizieq dan anggota FPI (Front Pembela Islam).
Ketahuilah, saya dan banyak orang-orang seperti saya menyaksikan hal ini. Saya menghargai perjuangan dan pembelaan Habib dan anggota FPI terhadap Islam. Sebagai muslim saya bersyukur kepada Allah SWT, dan berterimakasih kepada Habib dan anggota FPI. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan membantu Habib dan anggota FPI dalam membela Islam (nilai-nilai Islam). Semoga Allah SWT selalu melindungi kami (Umat Islam) dari tipudaya musuh-musuh Islam.
Sekali lagi, terimakasih Habib dan anggota FPI.
Wassallamu'alaikum Wr. Wb.

Senin, 06 Oktober 2008

TERBUKTI BUSUNG LAPAR

Hari Kamis tanggal 27 Desember 2007, di blog ini (Sosiologi Dakwah), saya mengkritik pandangan Francis Fukuyama dan para pengikutnya (termasuk di Indonesia) yang menyatakan, bahwa Kapitalisme dan Demokrasi Liberal (KDL) telah berhasil mengalahkan Komunisme dan Sosialis (KS), karena KDL memiliki keunggulan yang besar. Monumenta pemikiran ini tertuang dalam buku Francis Fukuyama, "The End of History and The Last Man" (1992).
Dalam kritik terhadap pandangan ini, saya menyatakan bahwa pertarungan antara KDL versus KS adalah seperti pertarungan antara dua petinju yang menderita busung lapar. Kedua-keduanya akan jatuh karena kelaparan, bukan karena ditinju oleh lawannya. Keduanya tumbang, karena masing-masing memiliki kelemahan yang akan menumbangkan dirinya sendiri. Sayangnya, yang tumbang belakangan menganggap yang tumbang lebih dahulu, adalah korban dari tinjunya, padahal tidak. Pihak yang tumbang pertama adalah korban dari kelemahannya sendiri. Sesudah itu, lawannya akan menjadi pihak yang tumbang berikutnya, karena juga mengidap kelemahan dalam dirinya.
Pihak yang tumbang pertama (tahun 1990-an) adalah Uni Sovyet, dan kawan-kawannya yang menerapkan komunisme dan sosialis. Sementara itu, saat ini (tahun 2008), pihak yang tumbang kedua adalah Amerika Serikat dan kawan-kawannya yang menerapkan kapitalisme dan demokrasi liberal. Inilah bukti, bahwa Amerika Serikat dan kawan-kawannya adalah penderita "busung lapar".
Fenomena "busung lapar" atau kelemahan internal dari kapitalisme dan demokrasi liberal yang menjadi fondasi Amerika Serikat mulai nampak pada tanggal 16 Maret 2008, perusahaan yang bernama "Bear Stearn Co's" mengalami kebangkrutan dan kemudian (untuk penyelamatan) dibeli oleh "JP Morgan Chase and Co" atas dukungan Pemerintah Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada tanggal 11 Juli 2008, Pemerintah Amerika Serikat mengambil alih "Indy Mac Bank", karena bank ini mengalami kebangkrutan.
Pada tanggal 7 September 2008, Pemerintah Amerika Serikat kembali mengambil alih "Fannie Mae" dan "Freddie Mac", yang merupakan perusahaan perumahan yang mengalami kebangkrutan.
Kemudian berlanjut, pada tanggal 11 September 2008, Pemerintah Amerika Serikat berupaya menyelamatkan "Lehman Brothers", yang merupakan perusahaan perbankan terkemuka.
Pada tanggal 17 September 2008, Pemerintah Amerika Serikat berupaya menyelamatkan AIG (American International Group), yang merupakan perusahaan asuransi terkuat yang ternyata terancam bangkrut. Dana yang disiapkan untuk penyelamatan ini adalah 85 milyar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp. 799 triliun.
Akhirnya pada awal Oktober 2008, Presiden Amerika Serikat, George Walker Bush (manusia terjahat di dunia), mengajukan proposal penyelamatan keuangan Amerika Serikat kepada Parlemen. Tentu saja kemudian proposal ini disetujui oleh Parlemen. Namun ada tiga hal yang dapat dipetik dari fenomena proposal ini, yaitu: Pertama, hal ini merupakan pengakuan dan sekaligus pengumuman bahwa Amerika Serikat sedang mengalami krisis keuangan. Kedua, hal ini berarti Negara Amerika Serikat akan mengeluarkan dana besar untuk penyelamatan krisis keuangan, padahal perang di Afghanistan dan Iraq masih membutuhkan dana yang sangat besar. Ketiga, hal ini berarti kapitalisme dan demokrasi liberal tidak cocok buat rakyat Amerika Serikat, karena berdampak pada pengurangan kesejahteraan, dan kewajiban menyerahkan nyawa atas nama negara di Afghanistan dan Iraq.
Itulah sebabnya, saat ini banyak rakyat Amerika Serikat yang berbondong-bondong menjadi muslim. Kecerdasan mereka yang relatif tinggi, akan lebih mudah menerima nilai-nilai Islam daripada nilai-nilai kapitalisme dan demokrasi liberal.
Terimakasih yaa Allah SWT.
Dan selamat datang di nilai-nilai Islam, saudara-saudaraku warga Amerika Serikat.

Minggu, 21 September 2008

RESISTENSI TERHADAP NILAI - NILAI ISLAM

Hari - hari terakhir ini, media massa memberitakan adanya beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengkoordinir demonstrasi menentang pengesahan Undang-Undang Anti Pornografi oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Sementara itu, ketika diwawancarai beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang turut merumuskan undang-undang tersebut menjelaskan, bahwa mereka yang menentang pengesahan undang-undang tersebut belum sungguh-sungguh memahami substansinya.
Kesemua ini menjadi bukti gugurnya adagium hukum, "Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan." Adagium seperti ini sungguh-sungguh tidak mendasar, sebab jika ingin mendengar "suara" Tuhan bukanlah dengan mendengar suara rakyat, melainkan dengan cara membaca Al Qur'an. Seorang pemimpin yang mendengar "suara" Tuhan melalui Al Qur'an, insyaAllah dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat dunia dan akherat bagi rakyatnya. Sekalipun rakyatnya tidak mengetahuinya.
Bila seorang pemimpin tinggal di Las Vegas, Amerika Serikat, yang merupakan kota maksiat (ada pelacuran, perjudian, mabuk-mabukan, dan maksiat-maksiat lainnya), maka bila ia menerapkan adagium hukum, "Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan," maka tentulah pemimpin tersebut akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan "suara" Tuhan yang sesungguhnya.
Dalam konteks Undang-Undang Anti Pornografi, maka sudah dapat diketahui, bahwa mereka yang menentangnya, adalah rakyat yang menentang "suara" Tuhan. Sebab perintah Tuhan dalam Kitab SuciNya, Al Qur'an adalah, jangan melakukan maksiat, termasuk pornografi dan berbagai turunannya.
Oleh karena itu para Lembaga Swadaya Masyarakat yang menentang Undang-Undang Anti Pornografi adalah institusi pendukung maksiat, yang menentang "suara" Tuhan. Oleh karena itu Tuhan, yaitu Allah SWT, berpesan, "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik (penentang Allah SWT) dengan suatu berita (bujukan, atau provokasi), maka selidikilah, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum (masyarakat) tanpa mengetahui (menyadari) keadaannya. Kemudian kamu (akan) menyesal atas perbuatanmu itu" (QS.49:6)

Senin, 15 September 2008

KECEROBOHAN YANG MEMATIKAN

Hari ini Global TV memberitakan, bahwa sebuah keluarga di Pasuruan, Jawa Timur, yang membagikan zakat secara langsung kepada kaum miskin, telah mengakibatkan 22 (dua puluh dua) orang miskin meninggal dunia. Hal ini terjadi karena kaum miskin yang datang tersebut berebut untuk mendapatkan zakat ysng dibagikan.
Inilah kecerobohan yang mematikan. Inilah kecerobohan dari pembayar zakat, yang akhirnya menimbulkan kematian 22 (dua puluh dua) orang miskin. Oleh karena itu, dalam konteks hukum, sudah selayaknya bagi keluarga yang bersangkutan mendapat hukuman, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam konteks zakat, nilai-nilai Islam menjelaskan, bahwa zakat dikeluarkan sebagai sebuah kewajiban. Zakat bukanlah kebaikan hati dari pembayar zakat, melainkan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT kepada pembayar zakat (penerima rezeki dari Allah SWT). Oleh karena zakat bukanlah kebaikan hati dari pembayar zakat, maka tidak ada alasan untuk bertindak ria (pamer) pada saat membayarkannya.
Hal inilah yang menjadi reasoning dalam nilai-nilai Islam, tentang pentingnya amil zakat (orang-orang, panitia, atau lembaga yang mengelola zakat). Amil zakatlah yang akan mengatur sistem pembagian zakat kepada kaum miskin secara terprogram dan sistematis, agar pembagian zakat berjalan tertib.
Oleh karena itu, sudah saatnya para pembayar zakat dan amil zakat berpikir, bersikap, dan berperilaku FAST dalam pembayaran dan pembagian zakat. FAST yang dimaksud dalam uraian ini adalah: (1) Fathonah, atau cerdas komprehensif; (2) Amanah, atau dapat dipercaya; (3) Shiddiq, atau jujur dan obyektif; serta (4) Tabligh, atau informatif.
Tidak boleh ada lagi sifat ria dalam pembayaran zakat. Tidak boleh ada lagi kecerobohan dalam pembayaran zakat. Tidak boleh ada lagi ketidak-tertiban dalam pembayaran zakat. Tidak boleh ada lagi nyawa manusia yang melayang, karena kecerobohan dalam membayar zakat.
Semoga Allah SWT berkenan membantu kita semua........

Jumat, 12 September 2008

BODOH ADALAH SUATU KEBURUKAN

Allah SWT berfirman, "Apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang munafik) , "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman!" Mereka menjawab, "Apakah kami akan beriman, sebagaimana orang-orang bodoh telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah (orang-orang munafik) yang merupakan orang-orang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahuinya" (QS.2:13).
Furman Allah SWT tersebut menunjukkan, bahwa kebodohan dapat menjadikan seseorang melakukan kesalahan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Hanya saja kebodohan yang dialami seseorang dapat dimaklumi, hanya jika dikarenakan faktor eksternal, atau faktor di luar dirinya yang tak mampu dikontrol oleh dirinya. Tetapi bila kebodohan itu terjadi karena faktor internal, misalnya karena yang bersangkutan tidak menghargai ilmu, pengetahuan, dan teknologi, maka kebodohan akibat hal-hal semacam ini tidak dapat dimaklumi.
Sikap menentang dan siap memperbaiki kebodohan, merupakan sikap penting, agar setiap manusia dapat cerdas memikirkan, mensikapi, dan berperilaku terhadap kebodohan. Bila kebodohan tidak diikuti dengan upaya perbaikan, maka kebodohan semakin menjadi-menjadi. Akibatnya terbentuklah umat yang bodoh, yang hanya menimbulkan keburukan bagi perkembangan Umat Manusia.

Rabu, 10 September 2008

KEMAKSIATAN MASUK DAERAH

Hari Rabu, 10 September 2008, "Metro Hari Ini" dari Metro TV memberitakan, bahwa di Indramayu 9 (sembilan) orang tewas, terdiri dari 7 (tujuh) orang laki-laki dan 2 (dua) orang perempuan, karena meminum minuman keras.
Berita ini menimbulkan pertanyaan, "Kemaksiatan apa lagi, yang akan dipungkiri oleh Bangsa ini? Meskipun kemudian disadari, bahwa pertanyaan ini tidak membutuhkan jawaban lisan, apalagi lips-service. Pertanyaan ini pada akhirnya mengingatkan Bangsa ini, "Berapa banyak lagi tokoh-tokoh muslim shaleh, yang harus dipenjarakan seperti Habib Rizieq, agar kemaksiatan merajalela, atau kedustaan terhadap Allah SWT dan pengkhianatan terhadap Rasulullah Muhammad SAW berkembang pesat.
Bangsa ini memang memiliki tradisi memenjarakan tokoh-tokoh shalehnya. Ingatlah ketika Ulama Besar Buya Hamka dipenjarakan di masa Orde Lama. Ingatlah ketika Habib Husein al-Habsyi dipenjarakan di masa Orde Baru. Ingatlah ketika Abu Bakar Ba'asyr dipenjarakan di masa Orde Reformasi. Ingatlah ketika Habib Rizieq dipenjarakan di masa kini, yang katanya masih bagian dari Orde Reformasi.
Bila tradisi memenjarakan tokoh-tokoh shaleh terus dilakukan, maka Bangsa ini akan mengalami kesulitan, karena kemaksiatan merajalela. Hal ini tentu menyenangkan musuh-musuh Bangsa ini.
Oleh karena itu, "Sadarlah.......!"

Sabtu, 06 September 2008

ROVING BANDIT

Negara-Negara Barat telah sejak lama membangun tradisi liberal dan kapitalis. Tradisi ini kemudian berkembang, dan berhasil membangun sistem masyarakat yang mempraktekkan demokrasi sekuler dan pasar bebas. Lambat laun terciptalah perusahaan-perusahaan berbasis rente (riba) yang besar, yang kemudian menggurita ke berbagai wilayah di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan ini biasa dikenal dengan sebutan MNC (Multi National Corporation's).
MNC kemudian mendorong Pemerintah Negara-Negara Barat untuk melakukan sesuatu yang disebut globalisasi. Sejak itu, globalisasi dilandakan ke seluruh dunia oleh Pemerintah Negara-Negara Barat. Akibatnya di seluruh dunia berkembang demokrasi sekuler dan pasar bebas.
Demokrasi sekuler dan pasar bebas inilah yang kemudian menghasilkan roving bandit, baik di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal. Mereka yang tergolong sebagai roving bandit, antara lain politisi busuk (dalam konteks demokrasi sekuler), dan pengusaha hitam (dalam konteks pasar bebas).
Roving bandit merampas semua sumberdaya di suatu wilayah (negara), sehingga mengakibatkan rakyat tak dapat lagi memanfaatkan sumber-sumber kemakmuran yang selama ini menjadi basis kesejahteraannya. Akibatnya pengangguran, kemiskinan, dan kebodohan merajalela di mana-mana.
Pertanyaannya, "Mengapa masih ada yang menolak nilai-nilai Islam?" Padahal nilai-nilai Barat hanya memberi pengangguran, kemiskinan, dan kebodohan bagi manusia pada umumnya, karena nilai-nilai Barat hanya mensejahterakan orang-orang Barat.

Rabu, 03 September 2008

KEJAHATAN INGGRIS PADA UMAT ISLAM

Pertama, di masa kolonial menjajah dan merampas hasil bumi, wilayah-wilayah muslim.
Kedua, mendorong dan membantu berdirinya Negara Israel di Tanah Bangsa Palestina, sejak tahun 1920 sampai berdirinya Negara Israel tahun 1948, dan hingga kini.
Ketiga, mendorong agen Inggris, Kemal Ataturk, menghancurkan Kekhalifahan Islam Ottoman, dan mendirikan Negara Turki yang sekuler.
Keempat, menyediakan London bagi Markas Besar Ahmadiyah Internasional, yang mendirikan Kekhalifahan Islam Palsu, dan merusak atau menodai Islam.
Kelima, membantu Amerika Serikat menjajah Negeri-Negeri Muslim, seperti Afghanistan dan Irak.
Keenam, dan lain-lain

Sabtu, 30 Agustus 2008

AKTIVITAS SAAT RAMADHAN

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Pembaca blog yang dirahmati Allah SWT, hari ini saya membuka blog "NU Online" (http://www.nu.or.id). Dalam blog itu terdapat artikel menarik, berjudul "Praktik Bid'ah Hasanah Para Sahabat Setelah Rasulullah Wafat", yang diposting tanggal 24-06-2008. Artikel itu memberi contoh salah satu praktik bid'ah hasanah adalah Shalat Tarawih berjamaah di Bulan Ramadhan.
Artikel itu menjelaskan, bahwa Umar ibn Khattab R.A. mengumpulkan sebagian Umat Islam untuk mendirikan Shalat Tarawih berjamaah pada Bulan Ramadhan. Ketika Umar ibn Khattab R.A. melihat orang-orang berkumpul untuk Shalat Tarawih berjamaah, ia berkata, "Sebaik-baik bid'ah adalah ini."
Setelah membaca blog tersebut, saya kemudian mencari definisi bid'ah. Akhirnya saya menemukan definisi bid'ah menurut Imam Asy Syathibi. Menurutnya, bid'ah adalah suatu cara dalam beragama (beribadah) yang dibuat untuk menandingi syari'at yang ada. Imam Asy Syathibi juga menjelaskan, bahwa bid'ah menjadikan seseorang berlebih-lebihan dalam beribadah.
Sementara itu, saya teringat dalam suatu pengajian di Masjid Darunnajah Kampus STPN-Yogyakarta, seorang ustadz menjelaskan tentang perbedaan antara ibadah dengan muamallah. Menurut ustadz tersebut: Pertama, dalam ibadah, pada prinsipnya segala sesuatunya dilarang, kecuali yang diperintahkan. Kedua, dalam muamallah, pada prinsipnya segala sesuatunya dibolehkan, kecuali yang dilarang.
Kemudian saya mencoba menelusuri sikap dan perilaku Rasulullah Muhammad SAW pada Bulan Ramadhan. Ketika membaca "Terjemah Hadits Shahih Bukhari" Jilid I - IV, yang diterjemahkan dari teks aslinya oleh Zainuddin Hamidy dan kawan-kawan, serta diterbitkan oleh Penerbit Fa. Wijaya Jakarta bekerjasama dengan CV. Wicaksana Semarang, saya menemukan Hadits No.587, sebagai berikut:
Diceritakan dari Aisyah R.A., bahwa pada suatu malam di Bulan Ramadhan, Rasulullah Muhammad SAW berada di masjid. Rasulullah Muhammad SAW shalat, maka orang banyak mengikuti pula beliau shalat. Malam berikutnya Rasulullah Muhammad SAW shalat, maka orang yang mengikuti beliau shalat bertambah banyak. Pada malam ketiga, orang semakin banyak berkumpul, tetapi Rasulullah Muhammad SAW tidak datang. Keesokan paginya Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya aku telah tahu apa yang kamu lakukan. Tidak sesuatupun yang melarangku untuk keluar, untuk shalat malam bersama-sama kamu sekalian. Hanya aku khawatir, kalau-kalau perbuatan itu menjadi wajib atasmu."
Berdasarkan Hadits Shahih No.587 yang diriwayatkan Bukhari, maka diketahui bahwa Rasulullah Muhammad SAW tidak melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah di Bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan sebagian Umat Islam saat ini. Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan Shalat Lail (Malam) yang dilakukan secara individual (perseorangan), semasa hidup beliau, termasuk pada Bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, nampaknya lebih tepat jika Umat Islam mendahulukan Shalat Lail seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Untuk aktivitas Ramadhan yang memakmurkan Masjid, dapat dilakukan kajian tentang nilai-nilai Islam, yang topiknya dipilih yang paling mendesak urgensinya dalam membangkitkan kemajuan Umat Islam.
Inilah sekedar bahan pemikiran kita bersama, sebagai upaya mencontoh Rasulullah Muhammad SAW dan menggapai ridha Allah SWT. Akhir kata, demikian yang dapat disampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Jumat, 29 Agustus 2008

TAK ADA JAMINAN, TIDAK SALAH TANGKAP

Harian Kompas terbitan Jum'at 29 Agustus 2008 di halaman depan memuat artikel berjudul, "POLRI Akui Keliru: Terdakwa Mengaku Disiksa". Artikel itu memuat peristiwa salah tangkap dan salah vonis terhadap Devid Eka Priyanto (telah disidang dan divonis 12 tahun penjara), Imam Hambali (telah disidang dan divonis 17 tahun penjara), dan Maman Sugianto (masih disidang di Pengadilan Negeri Jombang). Ketiga orang tersebut dituduh membunuh Asrori pada tahun 2007. Ternyata pada akhir Agustus ini (tahun 2008) terungkap, bahwa pembunuh Asrori adalah Very Idham Henyansyah.
Berita menariknya adalah, para terdakwa (Devid Eka Priyanto, Imam Hambali, dan Maman Sugianto) memberi pengakuan, bahwa selama dalam pemeriksaan sebagai tahanan POLRI, mereka telah disiksa sedemikian rupa, hingga terpaksa mengaku telah membunuh Asrori, karena tidak kuat mengalami siksaan.
Pertanyaan berat terkait dengan kasus ini adalah, "Apakah ada jaminan tindakan penyiksaan tidak dilakukan terhadap mereka (Umat Islam) yang dituduh sebagai teroris?" Padahal terorisme merupakan salah satu komoditi negara-negara Barat untuk memfitnah Islam.
Sebagai muslim, dan sebagai manusia, maka jawabannya adalah, "Tak ada jaminan, tidak salah tangkap, dalam kasus terorisme."
Oleh karena itu, untuk Umat Islam marilah berupaya, agar keadilan dapat ditegakkan di muka bumi. Caranya tingkatkan terus kualitas dan kemampuan diri. Bagi para mahasiswa muslim, belajarlah sungguh-sungguh, agar Anda dapat memberi kontribusi optimal bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Harus ada muslim yang menjadi polisi, untuk memperbaiki citra POLRI, dan menjadikan POLRI sebagai alat penegak keadilan. Percayalah, tetap ada polisi-polisi baik dan shaleh di lingkungan POLRI yang membutuhkan dukungan dalam menjadikan POLRI sebagai alat penegak keadilan.
Semoga Allah SWT meridhai.

Kamis, 28 Agustus 2008

SIMPATI UNTUK PETANI TEBU DI JEMBER

Hari ini Global TV menayangkan berita, tentang petani tebu di Jember yang membakar tanaman tebu siap panen, sebagai bentuk protes dibukanya "kran" impor gula rafinasi oleh Pemerintah.
Sebagai muslim kita layak bersimpati pada petani tebu di Jember. Kita tentu faham penderitaan dan kerja keras petani tebu di Jember.
Sebagai muslim kita tentu tahu, bahwa kebijakan membuka "kran" impor gula rafinasi secara tidak proporsional merupakan kekeliruan. Oleh karena itu, Pemerintah layak memberbaiki kebijakannya. Sedangkan para aktivis pembela petani, perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengingatkan Pemerintah tentang nasib petani yang memprihatinkan.
Semoga Allah SWT berkenan, menetapkan taqdir yang dapat membahagiakan petani. Bila Allah SWT menghendaki, tak ada sesuatupun yang dapat menghalangi kehendakNya.

Rabu, 27 Agustus 2008

BERBAGAI KEJAHATAN

Assallamu'alaikum Wr.Wb.
Para pembaca blog yang saya hormati. Bila kita berkenan sungguh-sungguh memahami firman Allah SWT dalam Al Qur'an, maka terbuka kesempatan buat kita untuk memahami, bahwa ada beberapa firman Allah SWT yang menunjukkan ketegasan. Sifat ini perlu kita fahami, karena dunia kadang-kadang memang "menyeramkan".
Adanya perampokan bangsa-bangsa, seperti yang dilakukan negara-negara Barat terhadap Palestina, Irak, dan Afghanistan; dan adanya fitnah yang menyebar, seperti fitnah yang dilakukan negara-negara Barat terhadap muslim dan Islam; merupakan bukti tentang betapa seramnya dunia ini. Uniknya, ketika Umat Islam berusaha melawan perampokan dan fitnah, para anti Islam berkata, "Wah Umat Islam suka kekerasan! Mana kelembutan Islam?"
Selain keseraman yang konkrit, ada pula keseraman yang gaib, yang boleh jadi membahayakan Umat Islam. Namun Umat Islam beruntung, karena sebelum Al Qur'an ditutup dengan QS. An Nas atau QS.114:1-6, Allah SWT berfirman dalam QS. Al Falaq atau QS.113:1-5 tentang berbagai kejahatan yang perlu direspon dengan berlindung kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman, "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh, dari kejahatan makhlukNya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang yang mendengki ketika ia dengki" (QS.113:1-5).
Firman Allah SWT dalam QS.113:1-5 menunjukkan adanya berbagai kejahatan di dunia. Dengan demikian dunia memang menyeramkan, oleh karena itu: Pertama, manusia perlu berlindung kepada Allah SWT (lihat QS.113:1 dan QS.114:1). Kedua, manusia perlu terus menerus menjaga "kontak" dengan Allah SWT, dengan memohon petunjuk dari Allah SWT (lihat QS.1:6).
Oleh karena itu, saya berharap para pembaca blog tidak stress ketika membaca blog saya, yang isinya berupaya memperlihatkan kondisi dunia yang sesungguhnya. Blog ini tidak memperlihatkan wajah dunia yang dihalus-haluskan, dicantik-cantikkan, atau dilembut-lembutkan. Melainkan berupaya memperlihatkan wajah dunia yang sebenarnya, agar para pembaca dapat mensikapi dunia dengan tepat atau proporsional.
Bersyukurlah, karena sebagai muslim, sekecil apapun kebajikan kita akan diridhai Allah SWT.
Terimakasih atas perhatian para pembaca blog, semoga Allah SWT berkenan meridhai budi baik Anda.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Jumat, 22 Agustus 2008

SILAHKAN BERI KOMENTAR

Assallamu'alaikum Wr.Wb.
Para pembaca blog yang dirahmati Allah SWT, perkenankan saya meminta Anda berkomentar tentang posting saya kali ini. Pada posting kali ini saya akan menampilkan terjemahan QS. Al Fatihah atau QS.1:1-7, yang merupakan Surat "Pembukaan" dalam Al Qur'an; dan QS. An Nas atau QS.114:1-6, yang merupakan Surat "Penutup" dalam Al Qur'an.
Saya mohon Anda berkomentar tentang hikmah yang dapat diperoleh oleh manusia, ketika Allah SWT menempatkan QS.1:1-7 sebagai "Pembukaan" dan QS.114:1-6 sebagai "Penutup" firman-firman Allah SWT dalam Al Qur'an. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Anda berkomentar, semoga Allah SWT berkenan meridhai segala amal shaleh Anda.
Wassallamu'alaikum Wr.Wb.

Allah SWT berfirman dalam QS.1:1-7, sebagai berikut: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat."

Allah SWT berfirman dalam QS.114:1-6, sebagai berikut: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan dari golongan manusia."

Jumat, 15 Agustus 2008

SELAMAT HUT KEMERDEKAAN

17 Agustus 2008 Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-63. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, karena atas berkat rahmat Allah SWT, maka Bangsa Indonesia dapat mengenyam kemerdekaan. Berdasarkan perspektif sejarah (seperti pesan Ibn Khaldun) maka sejak dahulu hingga kini, musuh kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah: Pertama, Belanda, yang menjajah selama 250 tahun, sambil memurtadkan sebagian Bangsa Indonesia dari nilai-nilai Islam. Hingga kini, Belanda juga masih memusuhi Indonesia, hal ini dibuktikan dengan penolakan mereka mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kedua, Jepang, yang menjajah selama tiga setengah tahun. Namun kekejiannya melampaui kekejian hewan. Lihatlah bagaimana sumberdaya alam dikuras, dan perempuan-perempuan Indonesia dijadikan jugun ianfu (pemuas sex tentara Jepang). Hingga kini, Jepang tetap mengeksploitasi Indonesia sebagai pasar barang-barang mereka.
Ketiga, Inggris, yang menyerang Bangsa Indonesia di Surabaya, dan membawa masuk tentara Belanda ke wilayah Indonesia. Hingga kini, Inggris tetap memusuhi Indonesia, dengan menyebut Indonesia sebagai negara teroris, dan memojokkan muslim Indonesia.
Keempat, Amerika Serikat, yang melalui Konferensi Meja Bundar, berhasil memaksa Indonesia menanggung hutang Belanda sebesar 1,13 miliar dollar Amerika Serikat, yang 42 %-nya adalah anggaran militer yang digunakan Belanda memerangi Indonesia. Amerika Serikat juga pernah mendukung pemberontakan PRRI-Permesta. Hingga kini, seluruh Bangsa Indonesia tahu sikap tidak bersahabat Amerika Serikat (siapapun presidennya).
Kelima, Australia, yang pada tahun 2000-an bersemangat memisahkan Timor-Timur dari Indonesia. Hingga kemudian oposan Timor-Timur, Mayor Alfredo menjelaskan bagaimana berkuasanya Australia di Timor-Timur.
Seluruh sejarah kemerdekaan Indonesia dan sejarah Indonesia kini menunjukkan, bahwa hanya kepada Allah SWT-lah Bangsa Indonesia dapat berharap. Hal ini penting difahami, karena musuh-musuh bangsa mengintai selalu. Bila tidak dapat melakukan konfrontasi langsung, maka musuh-musuh Bangsa Indonesia akan membayar orang-orang Indonesia yang bersedia berkhianat kepada bangsanya.
Oleh karena itu bersabarlah, dan tetaplah berjuang sesuai kemampuan masing-masing, dengan menegakkan nilai-nilai Islam. Bukankah nilai-nilai ini yang diperjuangkan oleh para pahlawan nasional. Semoga Allah SWT meridhai, dan selamat HUT Kemerdekaan...

Sabtu, 09 Agustus 2008

BADUT - BADUT BODOH

Allah SWT telah berfirman, "Katakanlah, "Dialah Allah yang Maha Esa, Allah 'tempat' meminta, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setara denganNya" (QS.112:1-4).
Firman Allah SWT ditujukan bagi seluruh manusia, agar hanya memperTuhankan Allah SWT. Untuk itu Allah SWT juga membekalkan bagi manusia Kitab Suci Al Qur'an, agar manusia dapat mempelajari nilai-nilai Islam, yang merupakan nilai-nilai kebenaran, karena merupakan nilai-nilai yang diridhai Allah SWT.
Namun demikian, firman Allah SWT dalam QS.112:1-4 (QS. Al Ikhlas) juga merupakan teguran tegas Allah SWT, kepada manusia yang mengajak manusia lain mempertuhankan tuhan selain Allah SWT. Manusia semacam ini layak ditegur secara tegas oleh Allah SWT. Bahkan manusia semacam ini layak disebut "Badut-Badut Bodoh".
Betapa tidak, Badut-Badut Bodoh ini berkumpul disuatu tempat pada suatu waktu. Mereka kemudian bersepakat mempertuhankan seorang manusia. Kemudian dengan bersemangat kemaksiatan yang tinggi, Badut-Badut Bodoh bergerak ke segenap penjuru dunia menjajakan kesesatannya.
Mereka yang bersedia mengikuti kebodohan mereka dipuja-puja dan dielu-elukan sebagai orang cerdas. Sebaliknya yang menolak dan melawan Badut-Badut Bodoh ini dihinakan dan dicerca sebagai orang bodoh, primitif, dan ketinggalan zaman.
Sebagai referensi kebodohannya mereka membawa naskah yang dikatakannya dari Tuhan. Padahal Allah SWT telah membuka tipu muslihat mereka dengan berfirman, "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dari Allah, " karena mereka hendak memperoleh keuntungan yang sedikit dari perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, atas hal-hal yang ditulis oleh mereka itu. Dan kecelakaan besarlah bagi mereka atas yang mereka kerjakan" (QS.2:79).
Oleh karena itu sudah selayaknya manusia berpegang pada nilai-nilai Islam, yang berisi akidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak. Sudah selayaknya pula manusia menghindarkan diri dari tipudaya para Badut-Badut Bodoh, yang membawa kemaksiatan dengan jubah kemegahan dunia, padahal hanya mengajak manusia menyembah sesuatu yang bukan Tuhan. Semoga Allah SWT membantu manusia menghadapi Badut-badut Bodoh ini. Dan semoga Allah SWT meridhai perjuangan setiap manusia yang berupaya menegakkan nilai-nilai Islam.

Selasa, 29 Juli 2008

KEMULIAAN MANUSIA

Tidaklah benar pendapat Machiavelli yang mengatakan, bahwa manusia pada dasarnya jahat. Juga tidak benar pendapat Adam Smith, yang menyerahkan solusi ketidak-adilan kapitalisme hanya pada "the invisible hand".
Sesungguhnya manusia bertugas untuk: (1) beribadah kepada Allah SWT, dan (2) rahmatan lil'alamiin dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, setiap manusia harus memahami tentang kemuliaan manusia, dan sungguh-sungguh berupaya mengatasi ketidak-adilan kapitalisme dengan melawannya sesuai kemampuan.
Allah SWT menjelaskan, bahwa manusia itu mulia. Hal ini sesuai dengan penjelasan Allah SWT, bahwa manusia diciptakanNya dalam bentuk (fisik dan non fisik) yang sebaik-baiknya (lihat QS.95:4). Namun Allah SWT kemudian menjelaskan, bahwa bila tidak hati-hati dalam menjalani hidupnya, manusia berpeluang menempati posisi yang serendah-rendahnya (lihat QS.95:5). Manusia yang sesungguhnya mulia, akan berada dalam kemuliaannya sebagai manusia, bila berkenan beriman dan mengerjakan amal saleh. Manusia seperti ini akan mendapat pahala yang terus menerus, sebagaimana janji Allah SWT dalam QS.95:6.
Dengan demikian muncul pertanyaan yang menggelitik. Mengapa masih ada manusia yang mendustakan Allah SWT? Bukankah hal ini merupakan tindakan manusia yang melampaui batas? Dalam perspektif fenomenologi, lihatlah kejahatan Amerika Serikat, Inggris, dan Israel, yang memperagakan kekejian terhadap Bangsa Palestina, Afghanistan, Iraq, dan Umat Islam pada umumnya.
Untuk menjawab pertanyaan dan fenomena ini, Allah SWT menjelaskan, bahwa sesungguhnya manusia-manusia keji itu benar-benar telah melampaui batas. Mereka berbuat keji karena menganggap dirinya serba cukup, baik dari segi harta dunia, ilmu pengetahuan dunia, keunggulan rasistik, dan lain-lain (lihat QS.96:6-7).
Itulah jawaban singkat Allah SWT kepada manusia. Tugas cendekiawan muslim untuk mengetahuinya lebih detail, dan kemudian menjelaskannya kepada manusia pada umumnya. Sampai suatu saat kekejian Amerika Serikat, Inggris, dan Israel dapat sirna dari muka bumi.
Pertanyaannya, kapan hal itu terjadi? Maka bagi muslim sudah selayaknya menyerahkan D-Day pada Allah SWT, baginya yang penting adalah menjadi bagian dari perjuangan mengenyahkan kekejian Amerika Serikat, Inggris, dan Israel dari muka bumi. Caranya tentu dengan cara-cara yang diridhai Allah SWT, dan sanggup dilakukan oleh muslim tersebut.

Sabtu, 26 Juli 2008

IDENTIFIKASI DIRI

Rasulullah Muhammad SAW pernah menjelaskan, bahwa Allah SWT melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai laki-laki (HR: Bukhari).
Penjelasan Rasulullah Muhammad SAW ini menunjukkan, bahwa nilai-nilai Islam menolak transgender, transeksual, homoseksual, lesbian, dan perkawinan sejenis (misal: laki-laki dengan laki-laki atau wanita dengan wanita). Mereka yang terlibat (pelaku dan pendukung) dengan hal-hal ini akan dilaknat oleh Allah SWT.
Sebagai manusia (ciptaan Allah SWT), maka sudah selayaknya manusia tidak menentang Allah SWT. Sudah selayaknya manusia tunduk dan patuh hanya kepada Allah SWT, yang merupakan Tuhan Semesta Alam. Laknat Allah SWT kepada mereka yang terlibat (melaksanakan atau mendukung) dalam kasus transgender, transeksual, homoseksual, lesbian, dan perkawinan sejenis akan amat sangat pedih baik di dunia (alam semesta) maupun di akherat.
Lihatlah kaum yang hidup di wilayah tugas Rasulullah Luth AS, yang mempraktekkan homoseksual, mereka diadzab dengan bencana alam yang memilukan (lihat QS.29:34-35). Laknat itu diturunkan Allah SWT kepada mereka, karena mereka melakukan perbuatan yang keji, yaitu homoseksual (lihat QS.29:28-29). Kaum yang dilaknat oleh Allah SWT ini, telah diperingatkan untuk kembali kepada fitrah mereka sebagai laki-laki oleh Allah SWT. Rasulullah Luth AS telah menyampaikan peringatan Allah SWT, tetapi kaum terlaknat ini menolak bahkan menantang Allah SWT. Mereka berkata, "Datangkanlah kepada kami adzab Allah!" (lihat QS.29:29). Akibatnya, datanglah adzab dari Allah SWT yang berupa bencana alam.
Inilah realitas sikap Allah SWT kepada para pelaku dan pendukung transeksual, transgender, homoseksual, lesbian, dan perkawinan sejenis. Oleh karena itu, para pelaku dan pendukung transeksual, transgender, homoseksual, lesbian, dan perkawinan sejenis selayaknya bertaubat. Ketahuilah, Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Allah SWT menyayangi segenap manusia, maka kembalilah pada nilai-nilai Islam. Jangan tunduk pada kata hati, karena boleh jadi iblis bersembunyi di sana. Tunduklah hanya kepada Allah SWT, pelajari perintah dan larangan Allah SWT yang tertera dalam Al Qur'an dan Al Hadist. InsyaAllah segenap manusia selamat di dunia dan akherat, bila berpegang pada nilai-nilai Islam.

Rabu, 23 Juli 2008

BAHAYA KEKAFIRAN GLOBAL

Saat ini Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bangsa Indonesia terancam oleh bahaya kekafiran global, yaitu suatu tata nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dengan kata lain, kekafiran global sedang berupaya agar Bangsa Indonesia mendustai Allah SWT. Bentuknya berupa desakan agar Bangsa Indonesia memberlakukan nilai-nilai baik secara formal (hukum positif), maupun informal (tatanan sosial) yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Desakan dilakukan melalui tekanan internasional agar Negara Kesatuan Republik Indonesia meratifikasi berbagai konvensi internasional, yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Ada beberapa contoh yang berkaitan dengan hal itu.
Pertama, tekanan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia menghapus pemberlakuan hukuman mati. Tata nilai ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang memperkenankan hukuman mati, sebagai bentuk perlindungan terhadap kehidupan manusia, melalui prinsip "qishas". Oleh karena itu, sebagian Umat Islam perlu mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan hukum yang memadai, untuk mempertahankan pemberlakuan hukuman mati di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, tekanan agar Bangsa Indonesia menolak tata nilai yang mengijinkan seorang laki-laki menikahi lebih dari satu istri. Tata nilai yang didesakkan oleh kekafiran global ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam, karena Allah SWT memperkenankan seorang laki-laki menikahi lebih dari satu istri dengan syarat-syarat tertentu. Oleh karena itu, Umat Islam dan para Ulamanya perlu terus bersinergi untuk menegakkan nilai-nilai Islam.
Ketiga, tekanan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia mengesahkan perkawinan atau pernikahan lintas agama (kawin campur). Tata nilai yang disesakkan oleh kekafiran global ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam, karena sesungguhnya Allah SWT tidak memperkenankan seorang muslim menikahi non muslim. Oleh karena itu, sebagian Umat Islam perlu mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan hukum yang memadai, dan dengan berbekal fatwa Ulama, terus berjuang mempertahankan tidak disahkannya perkawinan lintas agama di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keempat, tekanan agar Bangsa Indonesia bersedia menerima keberadaan homoseksual dan lesbian, serta memperkenankan perkawinan sejenis. Tata nilai ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam, karena Allah SWT sangat memurkai homoseksual, lesbian, dan perkawinan sejenis. Oleh karena itu, segenap Umat Islam dan para Ulamanya perlu bersinergi untuk menyadarkan kaum homoseksual, dan lesbian kembali pada tata nilai yang diridhai oleh Allah SWT.
Kelima, dan masih banyak lagi kekafiran global yang didesakkan melalui berbagai perjanjian internasional. Dalam konteks pertanian misalnya, kekafiran global didesakkan melalui perjanjian perdagangan yang dikoordinir oleh WTO (World Trade Organization). Kekafiran ini telah menyengsarakan jutaan petani di Indonesia. Dengan kata lain kekafiran global merasuki semua sektor kehidupan manusia, tujuannya jelas untuk menyengsarakan Bangsa Indonesia di dunia dan di akherat.
Jangan lupa, Bangsa Indonesia pernah mengalami penderitaan yang memilukan ketika kekafiran global masuk ke Indonesia dalam bentuk penjajahan Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang yang dampak buruknya masih dirasakan hingga kini. Oleh karena itu, mari pertahankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan cara-cara yang cermat dan santun.

Selasa, 22 Juli 2008

DUKUNG M.U.I. MADIUN

Hari ini beberapa media elektronik (televisi) mengabarkan, tentang kegeraman salah seorang tokoh MUI (Majelis Ulama Indonesia) Madiun, terhadap artis (wanita) ibukota (Jakarta) yang beraksi seronok ketika menyanyi di salah satu pusat perbelanjaan di Madiun. Padahal di lokasi tersebut banyak terdapat anak-anak, yang sedang berbelanja bersama-sama orang tua mereka.
Itulah fakta kekinian, yang sesungguhnya mengundang adzab Allah SWT kepada Bangsa Indonesia. Undangan adzab Allah SWT seakan gencar dilantunkan oleh Bangsa Indonesia, ketika para pemimpinnya berkhianat, dan rakyatnya sesat.
Sementara itu para wanita yang menyebut diri artis, sibuk menjajakan syahwat kepada siapa saja yang bersedia terpedaya. Sebutan artis bagi para wanita ini merupakan sebutan penghalus rasa (pendengaran) tapi tetap bernuansa maksiat secara faktual. Perhatikan, bagaimana para penjaja maksiat ini berupaya membangkitkan syahwat siapapun yang menyaksikan mereka, ketika mereka beraksi di panggung.
Fenomena ini sekaligus menjadi tantangan bagi Umat Islam, untuk menjaga sanak saudara, sahabat, dan orang-orang yang disayangi, dari perilaku maksiat. Hal ini dilakukan seiring upaya melawan para penjaja maksiat, dengan memboikot kemaksiatan yang dilakukan para penjaja ini. Semoga Allah SWT berkenan meridhai, karena sesungguhnya Allah SWT sangat memuliakan wanita.

Kamis, 17 Juli 2008

PESAN BUAT KAUM WANITA

Adalah keliru atau mungkin bahkan fitnah yang keji, bila ada seseorang yang mengatakan bahwa Allah SWT tidak menyayangi kaum wanita. Sesungguhnya Allah SWT sangat menyayangi kaum wanita. Bukankah Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada umat manusia (termasuk wanita)?
Oleh karena sayangnya kepada kaum wanita, maka dalam nilai-nilai Islam pesan-pesan yang disampaikan kepada wanita, seringkali melalui pesan Allah SWT kepada istri-istri Rasulullah Muhammad SAW. Bukankah Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia yang paling dimuliakan oleh Allah SWT? Maka istri-istri beliau tentulah wanita-wanita yang paling dimuliakan oleh Allah SWT.
Dalam pesanNya buat kaum wanita, Allah SWT meminta agar wanita tidak melakukan perbuatan keji (lihat QS.33:30), yaitu melakukan "nusyuz" atau bersifat angkuh dan membangkang terhadap suami yang saleh (lihat Tafsir Al Mishbah, 11:259). Ketika dalam konteks wanita, "nusyuz" dipandang sebagai perbuatan keji, maka hal ini menunjukkan betapa bermartabatnya wanita dalam tataran sosial Islami.
Martabat ini bukan muncul karena "tidak melakukan nusyuz" menunjukkan kepatuhan, melainkan karena "tidak melakukan nusyuz" menunjukkan kesungguhan wanita (sebagai istri) untuk bersinergi dengan laki-laki (sebagai suami) dalam membina keluarga, dan menghasilkan generasi penerus (anak-anak) yang saleh (bertaqwa kepada Allah SWT).
Dalam positioning keluarga sebagai mozaik-mozaik Umat Islam, maka kehadiran generasi penerus yang saleh sangatlah penting dan sangat berarti. Oleh karena itu, kehadiran pihak yang bersedia bersinergi untuk menghasilkan generasi penerus yang saleh sangatlah penting dan sangat berarti. Pihak yang sangat penting dan sangat berarti ini adalah wanita, sosok bermartabat yang dimuliakan Allah SWT dan dihormati oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Konsekuensinya, bila Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW memuliakan dan menghormati wanita, maka segenap manusia (terutama laki-laki) haruslah juga memuliakan dan menghormati wanita.

Selasa, 08 Juli 2008

PERADABAN AMERIKA SERIKAT

Amerika Serikat adalah contoh ideal yang menggambarkan peradaban Yahudi-Kristen (Judeo-Christian). Dalam perspektif Islam (berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist) mereka yang menyebut diri "Kristen" (Katholik, Protestan, dan sejenisnya) disebut dengan istilah "Nasrani", yaitu sekelompok manusia yang mempertuhankan seorang manusia, yang dalam hal ini mereka sebut Yesus, yang mereka sangka adalah Isa Alaihi Salam (yang merupakan salah satu Nabi yang dimuliakan oleh Umat Islam).
Peradaban ini sering pula disebut peradaban Barat. Istilah "Barat" dibuat oleh bangsa-bangsa Eropa, untuk membedakan mereka dari bangsa-bangsa lain yang mereka sebut "Timur". Saat istilah "Barat" dibuat, bangsa-bangsa Eropa belum mengerti bahwa bumi bulat, sehingga mereka tidak menyangka bahwa yang mereka sebut "Timur" sesungguhnya juga terletak di sebelah barat mereka.
Dalam perkembangannya, peradaban Barat menyebar ke berbagai penjuru dunia, yaitu mulai dari benua Eropa, dan Amerika, hingga Australia. Bahkan ketika apartheid (rasisme) masih berkuasa di Afrika Selatan dan Rhodesia (sekarang Zimbabwe), pemerintah kedua negara ini (yang dikuasai kulit putih) menyebut diri bangsa Barat. Oleh karena itu, istilah "Barat" tidak lagi relevan jika dimaknai sebagai arah mata-angin, ketika dikontekskan pada peradaban.
Dalam konteks peradaban, istilah "Barat" lebih tepat dimaknai sebagai peradaban Yahudi-Kristen. Oleh karena itu, ketika seseorang menyebut "Barat" dalam konteks peradaban, maka yang dimaksud adalah peradaban Yahudi-Kristen, yaitu suatu peradaban yang dibangun atas dasar nilai-nilai Yahudi dan Kristen (Nasrani).
Fakta kekinian menunjukkan, bahwa dalam konteks global peradaban Barat sedang memusuhi peradaban Islam, yaitu peradaban yang dibangun atas dasar nilai-nilai Islam. Para penganut peradaban Barat mencerca (menghina atau merendahkan) segala sesuatu yang memperlihatkan nuansa nilai-nilai Islam, mulai dari pemikiran, dan sikap, hingga perilaku. Cercaan ini tentu menjengkelkan Umat Islam, dan telah memprovokasi sebagian kecil Umat Islam.
Dalam konteks global, cercaan kepada Umat Islam dan nilai-nilai Islam secara nyata dipimpin oleh Amerika Serikat, dan diikuti secara setia oleh negara-negara Eropa (terutama yang tergabung dalam Uni Eropa), serta Australia, dan Selandia Baru. Uniknya, negara-negara pencerca nilai-nilai Islam melakukan hubungan perdagangan dan bisnis dengan negara-negara Arab, yang merupakan pewaris nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, beberapa kalangan bangsa Arab, berharap agar negara-negara Arab tidak terlalu akrab dengan para pencerca nilai-nilai Islam.
Saat ini Umat Islam dicerca, dihujat, dihina, direndahkan, dan difitnah oleh para penganut peradaban Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat. Pada saat yang sama, negeri-negeri muslim seperti Palestina, Afghanistan. dan Irak telah dirampok oleh bangsa Barat atau penganut peradaban Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat. Para pejuang pembebasan di Palestina, Afghanistan, dan Irak difitnah sebagai teroris, padahal mereka berjuang membebaskan negeri mereka dari terorisme Barat.
Dunia berada dalam kegelapan jahiliah, ketika Barat menyebut diri pahlawan. Dunia berada dalam kegelapan peradaban ketika Amerika Serikat memimpin dunia, dan mengedarkan peradaban Barat. Dunia berada dalam kegelapan aqidah (keimanan), karena peradaban Barat memaksa manusia mempertuhankan tuhan yang bukan Tuhan. Dunia berada dalam kegelapan aqidah, karena peradaban Barat memaksa manusia memusuhi Allah SWT.
Dunia berada dalam kegelapan ibadah, karena peradaban Barat memaksa manusia menjadikan kedzaliman sebagai ritus "ibadah". Dunia berada dalam kegelapan ibadah, karena peradaban Barat memaksa manusia agar tidak beribadah kepada Allah SWT. Dunia berada dalam kegelapan ibadah, karena peradaban Barat memaksa manusia menjadikan tokoh-tokoh Barat sebagai "sesembahan" manusia.
Dunia berada dalam kegelapan muamallah (interaksi sosial), karena peradaban Barat menjadikan Umat Islam sebagai sasaran kedzaliman mereka. Dunia berada dalam kegelapan muamallah, karena peradaban Barat menjadikan manusia hanya sebagai obyek kemaksiatan dan perdagangan. Dunia berada dalam kegelapan muamallah, karena meskipun peradaban Barat menggembar-gemborkan hak asasi manusia, namum faktanya merekalah yang paling serius melanggar hak asasi manusia.
Dunia berada dalam kegelapan adab (etika atau sopan santun), karena peradaban Barat memaksa manusia untuk membangun peradaban tak beradab. Bukankah peradaban Barat yang mempopulerkan seks bebas dan penyimpangan seks (lesbianisme dan homoseksualisme), serta peradaban yang merendahkan martabat manusia hingga berada pada posisi seperti hewan, bahkan lebih rendah lagi.
Dunia berada dalam kegelapan akhlak, karena peradaban Barat terus menerus merusak pemikiran, sikap, dan perilaku manusia hingga tidak nampak lagi nilai-nilai keimanan kepada Tuhan, yaitu Allah SWT; hingga tidak nampak lagi orang-orang yang bersedia beribadah kepada Tuhan, yaitu Allah SWT; hingga tidak nampak lagi orang-orang yang bersedia berinteraksi sosial secara saling mencerahkan; dan hingga tidak nampak lagi orang-orang yang memiliki etika dan sopan santun kepada Tuhan dan sesama manusia.
Semua ini tidak boleh menggentarkan Umat Islam, karena telah dijelaskan dalam QS.2:120. Allah SWT berpesan, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu (Umat Islam) sebelum kamu mengikuti cara hidup mereka" (lihat QS.2:120).
Oleh karena itu, inilah saatnya Umat Islam bekerja keras, bangun dan tingkatkan kualitas diri, bangun dan tingkatkan pemahaman dan implementasi aqidah, ibadah, muamallah, dan adab dalam akhlak seorang muslim. Jangan gentar dengan peradaban Barat, dan jangan gentar dengan peradaban Amerika Serikat, karena mereka hanya menjajakan peradaban masa lalu, yaitu peradaban jahiliah, peradaban dusta, dan peradaban maksiat. Semoga Allah SWT meridhai.

Minggu, 22 Juni 2008

MULTI LEVEL MARKETING

Rasulullah Muhammad SAW mengingatkan, "Sesungguhnya sebagian dari umatku (di akhir zaman) ada yang (karena kelalaiannya) meminum khamr, dan mereka menamakannya dengan nama yang lain, serta dimainkan musik dan ada biduanita di antara mereka. Sungguh Allah akan membuat mereka tertelan bumi (karena kemaksiatan mereka), serta menjadikan mereka (memiliki sifat) seperti kera dan babi" (HR: Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad shahih).
Pernyataan Rasulullah Muhammad SAW ini, menunjukkan pada kita, bahwa di akhir zaman (termasuk saat ini) telah terjadi manipulasi data dan fakta, yang mengakibatkan sebagian umat Islam terkecoh mengenai kesesuaiannya dengan nilai-nilai Islam. Sebagai contoh fenomena multi level marketing.
Praktek bisnis multi level marketing memperlihatkan adanya jual beli barang yang melampaui harga wajar (harga seharusnya). Harga tinggi ini dikarenakan pihak perusahaan telah memasukkan biaya rente ke dalam biaya produksi. Biaya rente ini meliputi biaya yang dikeluarkan untuk membayar bonus langsung bagi member yang bersangkutan, bonus tidak langsung bagi up-line yang membina member tersebut, dan passive income bagi up-line yang berada di level yang lebih atas.
Sementara itu, ketika member membayar uang keanggotaan, saat itu perusahaan telah menjadikan ia sebagai orang yang melakukan sharing modal dalam akad syirkah. Sejak itu, ia menjadi member perusahaan yang akan ikut memasarkan perusahaan, dan mendapat keuntungan secara estafet.
Dengan demikian praktek perdagangan dalam multi level marketing mengandung unsur kesamaran, ketidak-jelasan, dan spekulatif. Hal ini terjadi karena adanya kekaburan antara akad jual beli, syirkah (bersyarikat), dan mudharabah (bagi hasil). Pada kondisi ini, pihak pembeli sesudah menjadi member juga berfungsi sebagai pekerja yang akan memasarkan perusahaan kepada calon pembeli atau member baru.
Oleh karena itu, multi level marketing bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Rasulullah Muhammad SAW pernah berpesan agar tidak melakukan tindakan dua akad dalam satu akad (lihat Al Haytsami Majma az-Zawaid wa Manba al-Fawaid. 1973. Dar al-Kitab al-Arabi, Beirut. Juz IV, halaman 84).
Maka bila ingin berdagang, berdaganglah sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW. Belilah produk halal dari grosir agar harga barang dapat ditekan, ambil keuntungan sekecil mungkin, namun perbesar omsetnya. Sehingga masyarakat yang membeli produk tersebut dapat terbantu, karena harga barang yang relatif rendah (terjangkau).

Rabu, 18 Juni 2008

DINAMIKA KECERDASAN RUHANI

Seorang manusia yang memiliki kecerdasan ruhani (transcendental intelligence), akan memiliki pemikiran, sikap, dan perilaku yang berimplikasi sosial. Ketika kecerdasan ruhani "dibumikan" menjadi implikasi sosial, maka ia mewujud dalam bentuk akhlak.
Agar seorang manusia dapat "membumikan" kecerdasan ruhaninya, maka ia perlu memiliki mindset (pola pikir) tertentu, seperti: Pertama, mindset abdullah (hamba Allah SWT). Setiap manusia hendaknya faham, bahwa ia adalah hamba Allah SWT, atau hamba Tuhan Yang Maha Esa (sesuai dengan QS. Al Ikhlas). Oleh karena itu, ia harus bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah SWT, dan bersungguh-sungguh pula menjadi rahmatan lil'alamiin (pemberi manfaat optimal bagi alam semesta), sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Kedua, mindset khalifah fil ardhi ("wakil" Allah SWT di bumi). Setiap manusia hendaknya faham, bahwa ia adalah "wakil" Allah SWT di bumi. Oleh karena itu, ia harus bersungguh-sungguh berupaya agar kondisi bumi sesuai dengan skenario Allah SWT. Dengan kata lain, ia harus bersungguh-sungguh menerapkan nilai-nilai Islam di bumi. Caranya dengan mendorong dirinya sendiri dan manusia lainnya atau masyarakat, bersedia melaksanakan perintah Allah SWT, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Kamis, 12 Juni 2008

WASPADAI PROVOKASI

Umat Islam di Indonesia hendaknya tetap mewaspadai upaya kekuatan asing, melalui agennya di Indonesia, yang terus menerus memprovokasi agar terjadi konflik berdarah di Indonesia. Oleh karena itu Umat Islam di Indonesia harus bersungguh-sungguh berupaya menahan diri, agar tidak bersikap emosional dalam bertindak. Tidak boleh terjadi konflik berdarah, antar Umat Islam.
Sementara itu, dalam konteks berbangsa dan bernegara, sudah saatnya Umat Islam di Indonesia sungguh-sungguh menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Jika kurang puas dengan suatu substansi hukum, maka tidak boleh melakukan tindakan melanggar hukum. Sebaliknya harus sungguh-sungguh mencari solusi dalam jalur hukum, dan tidak melanggarnya.
Sudah saatnya Umat Islam di Indonesia memperjuangkan sesuatu yang diyakininya dengan cara-cara elegan. Hal ini penting, agar emosionalitas Umat Islam di Indonesia tidak dimanfaatkan oleh kekuatan asing.
Selain itu, seharusnya Umat Islam di Indonesia juga dapat belajar dari kasus Iraq-Kuwait. Ketika pemerintah dan rakyat Kuwait di provokasi oleh kekuatan asing untuk mengganggu Iraq. Akibatnya Iraq yang terprovokasi oleh gangguan Kuwait, segera menyerang Kuwait. Selanjutnya dengan alasan menyelamatkan Kuwait, maka negara-negara Barat menyerang dan merusak Iraq (Perang Teluk Pertama).
Selanjutnya dengan disertai pencitra-burukan Iraq secara terus menerus, maka negara-negara Barat mencari-cari alasan untuk menyerang Iraq. Terjadilah Perang Teluk Kedua, antara Iraq dengan negara-negara Barat (yang menyebut diri negara-negara koalisi). Hasilnya Iraq dijajah oleh Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Barat lainnya.
Dalam konteks kekinian, inilah yang berpeluang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Agen Barat di Malaysia berupaya menyuap Tentara Diraja Malaysia agar memasuki wilayah Indonesia tanpa izin. Tujuannya jelas, yaitu untuk memprovokasi Pemerintah (Tentara Nasional Indonesia) agar menyerang Malaysia. Bila hal ini terjadi, maka Barat akan senang karena yang berperang adalah dua saudara serumpun, yang masing-masing penduduknya sebagian besar beragama Islam.
Jika Iraq dapat dihancurkan dengan mengumpankan Kuwait, bukan tidak mungkin Indonesia akan dihancurkan dengan mengumpankan Malaysia. Bila Indonesia dan Malaysia berperang, maka kedua-keduanya akan hancur, kedua bangsa ini akan sengsara.
Oleh karena itu, sudah selayaknya Umat Islam di Indonesia dan Malaysia bersatu, untuk menepis skenario Barat memperhadapkan Indonesia dengan Malaysia. Sudah saatnya Umat Islam di Malaysia mengingatkan pemerintahnya agar tidak lagi mengambil wilayah Indonesia. Bila, pemerintah dan masyarakat Indonesia telah mengalah untuk kasus Pulau Sipadan dan Ligitan, maka tidak boleh hal-hal seperti ini terulang lagi. Bukankah Allah SWT telah berpesan, agar manusia tidak mendzalimi manusia lainnya.
Sementara itu, Umat Islam di Indonesia perlu terus menerus mendukung pemerintahnya, agar tetap dapat menahan diri, agar tidak menyerang Malaysia. Bukankah lebih baik menyelesaikan persoalan secara damai, sambil mengingatkan pemerintah dan masyarakat Malaysia agar mencegah tindakan warganya yang akan memprovokasi terjadinya konflik antara Indonesia dengan Malaysia. Semoga Allah SWT merahmati pemerintah dan masyarakat Indonesia dan Malaysia. Amiin....

Senin, 09 Juni 2008

PEMBEKUAN AHMADIYAH

Hari Senen tanggal 9 Juni 2008, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Jaksa Agung tentang Ahmadiyah, yang point intinya menyatakan, bahwa kegiatan jemaah Ahmadiyah di Indonesia telah dibekukan oleh Pemerintah, dan memerintahkan Pemerintah Daerah untuk melakukan pembinaan terkait dengan SKB ini.
Dengan terbitnya SKB ini, maka sudah selayaknya anggota jemaah Ahmadiyah di Indonesia menghentikan kegiatannya, dan kembali melaksanakan nilai-nilai Islam dengan sungguh-sungguh sesuai dengan Al Qur'an dan Al Hadist. Sudah selayaknya pula anggota jemaah Ahmadiyah di Indonesia, melepaskan diri dari keyakinan yang menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi, perwujudan Isa Al Masih, perwujudan Al Mahdi, dan perwujudan Rasulullah Muhammad SAW.
Hal ini diperlukan agar syahadat anggota jemaah Ahmadiyah di Indonesia dapat kembali pada makna yang sesungguhnya, yaitu memperTuhankan Allah SWT, dan menerima Muhammad SAW sebagai Rasulullah.
Selamat datang saudaraku (ex jemaah Ahmadiyah di Indonesia) pada nilai-nilai Islam yang sesungguhnya, yaitu yang bersumber pada Al Qur'an dan Al Hadist, dan terhindar dari tipu daya yang sesat dan menyesatkan.

Sabtu, 07 Juni 2008

TERIMAKASIH HABIB RIZIEQ

Assallamu' alaikum Wr.Wb.
Saya bukanlah anggota FPI (Front Pembela Islam), tetapi saya faham atas kegeraman anggota FPI terhadap Ahmadiyah dan para pendukungnya. Wajar bila anggota FPI geram, karena Ahmadiyah adalah jemaat yang mengaku Islam, tetapi mempraktekkan aqidah yang bertentangan dengan aqidah Islam (lihat fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Ahmadiyah).
Saya bertambah hormat kepada FPI, ketika pemimpinnya (Habib Rizieq) lebih rela dipenjara (bahkan rela dibunuh) daripada harus membubarkan FPI. Terimakasih Habib atas kesediaan Anda untuk tidak bersedia membubarkan FPI.
Saya semakin hormat kepada FPI, ketika hari ini televisi menyiarkan pernyataan Gus Dur dan pimpinan Wahid Institute (peserta aliansi kebangsaan), agar Pemerintah tidak membubarkan Ahmadiyah melainkan melindunginya. Televisi juga menyiarkan tentang demonstrasi para mucikari (germo) dan PSK (Pekerja Seks Komersial) dari sepuluh lokalisasi pelacuran di Banyuwangi yang meminta FPI dibubarkan.
Terimakasih Habib atas perjuangan Anda dan anggota FPI, selamat beristirahat di penjara. Jangan patah semangat, sebab Rasulullah Yusuf a.s. juga pernah dipenjara. Karena penjara tidak akan pernah berhasil merendahkan derajat seseorang yang dimuliakan Allah SWT. Bukankah Umat Islam selalu mendoakan saudara-saudaranya yang didzalimi oleh Amerika Serikat (dengan memenjarakan orang-orang shaleh) di Guantanamo.
Namun demikian sebagai saudara seiman, saya tetap mengusulkan agar anggota FPI ditingkatkan pelatihan pengendalian emosinya, agar setiap aktivitas dapat terukur dampaknya. Perlu kiranya dipertimbangkan untuk berkolaborasi dengan KH. Abdullah Gymnastiar atau KH. Arifin Ilham untuk melatih pengendalian emosi FPI.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf kalau ada kesalahan penuturan kata-kata.
Wassallamu'alaikum Wr.Wb.

Rabu, 04 Juni 2008

HARUSNYA BERSINERGI

Hari-hari ini, merupakan hari-hari yang memprihatinkankan, ketika ada upaya beberapa pihak membenturkan FPI (Front Pembela Islam) dengan NU (Nahdatul Ulama). Padahal sesungguhnya kedua organisasi massa ini didirikan untuk kemaslahatan Umat Islam. Alhamdulillah, beberapa tokoh NU, seperti Solehudin Wahid dan lain-lain terus menghimbau kedua belah pihak (massa FPI dan NU) untuk menahan diri. Bahkan di Depok (menurut informasi "Telisik" ANTV) massa FPI dan Garda Bangsa (NU) sepakat untuk tidak terprovokasi.
Dalam hingar bingar ini, sebagian masyarakat lupa dengan penyebab kasus Monas, yang menjadi pemicu tindakan FPI membubarkan unjuk rasa Aliansi Kebangsaan, Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, yaitu penolakan FPI terhadap Ahmadiyah yang didukung oleh aliansi ini. Penolakan FPI terhadap Ahmadiyah sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan, bahwa berdasarkan penelitian dan pengkajian diketahui bahwa Ahmadiyah sesat dan menyesatkan. Habib Rizieq (pimpinan FPI) sempat menyampaikan komentar "membubarkan" Gus Dur, karena terpancing komentar Gus Dur yang menyerukan pembubaran FPI.
Oleh karena itu, sudah selayaknya persoalan diletakkan pada konteksnya, yaitu pembubaran Ahmadiyah berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia. Sedangkan bagi saudara-saudara kita mantan atau ex pengikut Ahmadiyah kita ajak kembali pada aqidah Islam yang sesungguhnya, yang berbasis pada Al Qur'an dan Al Hadist. Jangan lupa, pada awal berdirinya, FPI berjasa menghancurkan para bandar judi dan preman-preman pendukungnya di Jakarta. FPI berjasa melawan tindakan pembunuhan terhadap para ustadz di era 1997-1998 yang difitnah sebagai dukun santet. FPI juga mendukung (berkontribusi) dalam penghapusan pusat prostitusi (pelacuran) Kramat Tunggak di Jakartam yang sekarang menjadi Islamic Center.
Dengan demikian, FPI adalah asset (kekayaan) Umat Islam, sama seperti asset Umat Islam lainnya, yaitu: NU, Muhammadiyah, Majelis Mujahiddin Indonesia, Hizbuttahrir Indonesia, dan lain-lain. Sudah saatnya organisasi-organisasi masyarakat yang berbasis nilai-nilai Islam bersinergi menegakkan nilai-nilai Islam, dan sudah saatnya pula para pimpinan FPI mendidik para anggotanya agar lebih santun (meskipun tetap tegas) dalam menegakkan nilai-nilai Islam.
Ingatlah, Umat Islam di Indonesia pernah mengalami tragedi pembantaian di Ambon (Maluku) tahun 1999-2000, dan di Poso tahun 2000-2001. Saat itu Pemerintah lamban bergerak, sehingga uluran tangan organisasi masyarakat yang berbasis nilai-nilai Islam dan tegas dalam berjuang seperti Laskar Jihad, sangat berarti bagi Umat Islam di Ambon dan Poso.
Semoga Allah SWT terus menerus melindungi Umat Islam di Indonesia dari kerusakan, kejahatan, dan penganiayaan. Semoga Allah SWT berkenan memberi pencerahan pada tokoh-tokoh Umat Islam di Indonesia, untuk berpikir, bersikap, dan berperilaku fathonah (cerdas komprehensif), amanah (dapat dipercaya), shiddiq (obyektif), dan tabligh (informatif).

Senin, 02 Juni 2008

MENOLAK AHMADIYAH

Ahmadiyah ditolak, karena meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, setelah Rasulullah Muhammad SAW. Hal ini berarti penodaan terhadap Agama Islam. Oleh karena itu sudah selayaknya Pemerintah segera mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Menteri Luar Negeri.
Bila Pemerintah tidak segera mengeluarkan SKB tersebut, berarti Pemerintah membiarkan terjadinya penodaan terhadap Agama Islam. Hal ini tentu akan membuat Umat Islam Indonesia faham tentang karakter dan kualitas Pemerintahnya.

Minggu, 04 Mei 2008

SAYANG SEKALI ......

Hari ini, beberapa media elektronik menginformasikan tentang rencana keberangkatan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) ke Amerika Serikat untuk menerima penghargaan (award) dari Wiesenthal Center.
Sayang sekali, karena Wiesenthal Center adalah lembaga swadaya masyarakat Yahudi di Amerika Serikat yang lantang membela kepentingan Yahudi, Zionis, dan Israel di seluruh dunia.
Sayang sekali, karena Wiesenthal Center adalah lembaga swadaya masyarakat Yahudi di Amerika Serikat yang terus menerus memusuhi Bangsa Palestina, dan merindukan kepunahan Bangsa Palestina, dan mendukung perampokan tanah Palestina oleh Bangsa Yahudi (Zionis).
Sayang sekali, karena Wiesenthal Center adalah lembaga swadaya masyarakat Yahudi di Amerika Serikat yang berusaha melemahkan dan merongrong aktivitas muslim di Eropa, dengan cara meloby pemerintah negara-negara Eropa agar membatasi aktivitas muslim hingga titik paling minimal. Wiesenthal Center juga gencar memfitnah organisasi dan individu muslim di Eropa sebagai teroris.
Sayang sekali, karena tidak ada tanda-tanda, bahwa Gus Dur akan menolak penghargaan dari Wiesenthal Center.
Sayang sekali, karena hal itu berarti Gus Dur setuju bahwa dirinya telah berjasa bagi Yahudi, Zionis, dan Israel.
Sayang sekali, karena Wiesenthal Center jelas-jelas memusuhi muslim dan nilai-nilai Islam.
Sayang sekali, karena Allah SWT telah berfirman, bahwa orang-orang Yahudi (dan musuh-musuh Islam lainnya) tidak akan senang kepada muslim, hingga muslim mengikuti agama mereka" (lihat QS.2:120).
Semoga Allah SWT berkenan melindungi umat Islam di seluruh dunia dari hal-hal yang buruk, yang dirancang secara sistematis oleh musuh-musuh Islam.

Kamis, 01 Mei 2008

PERKUAT LEMBAGA SENSOR FILM

Umat Islam perlu bersyukur kepada Allah SWT, karena upaya MFI (Masyarakat Film Indonesia) yang ditokohi Mira Lesmana dan Riri Reza untuk membubarkan LSF (Lembaga Sensor Film) telah gagal. Upaya MFI membubarkan LSF telah dilakukan sejak lama, mulai dengan membangun opini tentang perlunya pembubaran LSF, hingga mengajukan gugatan terhadap Undang-Undang yang menjadi dasar berdirinya LSF kepada Mahkamah Konstitusi. Umat Islam perlu bersyukur kepada Allah SWT, karena atas ridhonya Mahkamah Konstitusi menolak permohonan MFI, sehingga LSF tetap berdiri dan eksis.
Sudah saatnya umat Islam memetakan pihak-pihak yang bersemangat merusak akhlak Bangsa Indonesia melalui jalur film. Pembubaran LSF merupakan salah satu program perusakan akhlak bangsa, dan sekaligus bentuk sinisme terhadap nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, umat Islam perlu menggalang solidaritas untuk melawan perbuatan "makar" MFI.
MFI, meskipun merupakan singkatan dari Masyarakat Film Indonesia, tidaklah mewakili seluruh para aktivis film di Indoensia. Banyak aktivis film yang berseberangan pemikiran, sikap, dan perilaku dengan MFI, maka tindakan umat Islam juga harus proporsional dan tidak emosional. Lakukan perlawanan terhadap MFI dengan menginventarisir para aktivitisnya, dan selanjutnya upayakan dengan sungguh-sungguh untuk tidak menyaksikan atau mengapresiasi karya-karya mereka.
Pada saat ini, Bangsa Indonesia membutuhkan Lembaga Sensor Film yang kuat, yang memiliki kemampuan mengantisipasi kerusakan akhlak bangsa melalui tindakan penyensoran terhadap film-film yang mengancam kerusakan akhlak. Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam menggalang solidaritas untuk memperkuat Lembaga Sensor Film, dan melawan pihak-pihak yang akan membubarkan Lembaga Sensor Film.
Allah SWT berfirman, "Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (QS.5:2). Allah SWT juga berfirman, "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah" (QS.7:128).
Terimakasih kepada semua pihak yang telah berjuang mempertahankan Lembaga Sensor Film. Semoga Allah SWT berkenan menerima amal baik anda semuanya. Semoga pula Bangsa Indonesia dapat memperkuat Lembaga Sensor Film, agar dapat menjaga akhlak dari upaya perusakan melalui film.

Senin, 28 April 2008

MENATA CINTA

Beraneka ragam perasaan dapat "menghampiri" manusia, yang diawali dari perasaan menerima (acceptance), patuh (submission), heran (surprise), terpesona (awe), takut (fear), kecewa (disappointment), sedih (sadness), menyesal (remorse), jijik karena faktor internal (disgust), jijik karena faktor eksternal (contempt), marah (anger), agresif (aggressiveness), pengharapan (anticipation), optimis (optimism), sukacita (joy), dan memuncak pada perasaan cinta (love).
Perasaan kecewa dan menyesal akan menghampiri manusia, ketika ia gagal mencintai Allah SWT. Kegagalan ini dapat berdampak buruk pada dirinya, ketika ia menjadi jijik kepada kebajikan, dan bertindak agresif pada sesama manusia dan lingkungannya.
Bila hal ini telah terjadi, jangan putus asa, melainkan segera perbaiki diri. Bukankah manusia mengetahui bahwa Allah SWT, Maha Pengampun, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.
Oleh karena itu, hendaknya manusia bersungguh-sungguh mencintai Allah SWT, yang dibuktikan dengan patuh kepada Allah SWT. Kesemua ini dikarenakan ia terpesona oleh Maha Pengampun, Maha Pengasih, dan Maha Penyayangnya Allah SWT, padahal sesungguhnya Allah SWT Maha Berkehendak. Bukankah Allah SWT Maha Esa? maka Ia Maha Berkehendak. Tetapi Ia ternyata Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dengan demikian wajar saja jika manusia "meletakkan" cintanya hanya untuk Allah SWT, Rasulullah Muhammad SAW, dan jihad di "jalan" Allah SWT (sesuai QS.9:24). Cinta ini diwujudkan dalam format beribadah kepada Allah SWT (sesuai QS.51:56), dan rahmatan lil'alamiin (sesuai QS.21:107).

Minggu, 20 April 2008

BANI ISRAIL, YAHUDI, ZIONIS, DAN ISRAEL

Bani Israil adalah nama suatu kaum, yang secara tradisional menganut Agama Yahudi. Sebagian besar dari kaum ini mendukung zionis, yaitu program perampokan tanah Palestina dan penguasaan dunia. Setelah berhasil merampok tanah Palestina (atas bantuan Inggris dan Amerika Serikat), kaum ini mendirikan Negara Israel. Untuk memahami kaum ini (Bani Israel, Yahudi, Zionis, atau Israel), maka hendaklah membaca firman Allah SWT dalam Al Qur'an (sebagai sumber kebenaran absolut).
Antara lain, Allah SWT berfirman, "Dan ingatlah ketika kamu (Bani Israil) berkata, "Hai Musa, kami tidak bisa sabar dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami segala sesuatu yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya. Musa berkata, "Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh segala sesuatu yang kamu minta." Lalu ditimpakanlah kepada mereka (Bani Israil) nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu terjadi karena mereka (Bani Israil) selalu megingkari ayat-ayat Allah, dan membunuh para Nabi, padahal tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka (Bani Israil) selalu berbuat durhaka dan melampaui batas" (QS.2:61).
Perhatikanlah firman Allah SWT dalam QS.2:61 tersebut, nampak bahwa Allah SWT memurkai Bani Israil, karena pemikiran, sikap, dan perilaku mereka yang gemar mendurhakai Allah SWT, dan bertindak melampaui batas. Bila Amerika Serikat, Inggris, dan lain-lain mengatakan Bangsa Israel adalah bangsa yang beradab, maka Allah SWT mengatakan sebaliknya. Konsekuensi logisnya, sebagai muslim, umat Islam tentu mempercayai Allah SWT, terlebih-lebih lagi dengan maraknya fakta kedzaliman yang dilakukan Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan sekutu-sekutunya.
Sejarah Bani Israil yang dikabarkan QS.2:61 adalah suatu peristiwa setelah Rasulullah Musa AS berhasil mengeluarkan Bani Israil dari kekuasaan Fir'aun. Rasulullah Musa AS membawa Bani Israil ke tanah Bangsa Palestina, yang siap menerima Bani Israil sebagai tamu yang dihormati. Sejarah kemudian berkembang unik, di mana Bani Israil tidak bersedia bersama-sama Bangsa Palestina mempertahankan tanah Bangsa Palestina dari serangan beberapa kerajaan besar. Bani Israil memilih melakukan diaspora (menyebar) ke luar tanah Bangsa Palestina menuju berbagai negara, terutama ke Eropa.
Di Eropa, Bani Israil yang lebih dikenal sebagai Yahudi (Jew) menguasai perekonomian Eropa, dan berupaya menguasai Eropa secara politik. Segeralah terjadi perlawanan terhadap Yahudi di beberapa wilayah Eropa , seperti Swiss, Austria, dan Jerman. Hingga muncullah Partai Nazi di Jerman yang kemudian dipimpin Hitler.
Hitler mendapati fakta bahwa Bangsa Yahudi telah membentuk Zionis Internasional, dan menetapkan Protocol Zion (1901) sebagai tujuan, yang isinya antara lain keinginan untuk menguasai dunia, terutama Jerman. Maka Hitler mendahului Yahudi dengan menyerang terlebih dahulu (tahun 1939), sehingga timbul Perang Dunia II yang melibatkan Eropa dan Amerika Serikat. Hasilnya Hitler kalah (tahun 1945) dan Jerman tunduk pada Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Uni Sovyet, dan lain-lain).
Paska Perang Dunia II, Yahudi mengumumkan bahwa pada saat Perang Dunia II telah terjadi pembantaian terhadap Yahudi (holocaust). Padahal sesungguhnya pada Perang Dunia II telah terjadi pembantaian terhadap Non Yahudi. Dari 60 juta orang yang tewas pada Perang Dunia II, Yahudi yang tewas hanya 6 juta orang, sedangkan Non Yahudi yang tewas sebanyak 54 juta orang. Oleh karena itu tidak benar telah terjadi holocaust saat Perang Dunia, yang benar adalah bahwa pada Perang Dunia II telah terjadi korban di kalangan Non Yahudi sebanyak 54 juta orang, akibat provokasi ekonomi dan politik Yahudi di Eropa.
Uniknya lagi, karena terpengaruh Yahudi, Inggris dan Amerika Serikat melibatkan diri dalam pendirian Negara Israel di tanah Bangsa Palestina yang saat itu dijajah Inggris. Akibatnya berdirilah Negara Israel di tanah Bangsa Palestina, sejak tahun 1948 hingga saat ini. Berdirinya Negara Israel di tanah Bangsa Palestina inilah yang dilawan dengan sungguh-sungguh (jihad) oleh Bangsa Palestina, yang saat ini diperlihatkan terus oleh para pejuang Hammas.
Semoga Allah SWT meridhai, sebagaimana janji Allah SWT dalam QS.2:61 bahwa Yahudi (Bani Israil) akan dinistakan, dihinakan, dan dimurkai oleh Allah SWT. Semoga ... , karena janji Allah SWT selalu ditepatiNya.

Selasa, 15 April 2008

BREAKING NEWS

Sudah selayaknya setiap muslim berikhtiar dengan sungguh-sungguh membangun peradaban dunia yang TRANSHUME (TRANSenden, HUManis, dan Emansipatori), dalam koridor AIM-A2 (Aqidah, Ibadah, Muamallah, Adab, dan Akhlak), dengan karakter FAST-I2R (Fathonah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Istiqomah, Ikhlas, dan Ridha), dalam perannya sebagai MUASiR (Mujahiddin, Uswatun-hasanah, Asabiquunal-awaluun, Sirajan-muniran, dan Rahmatan-lil'alamiin), sehingga dapat "mengangkat" manusia menjadi sosok yang terus meningkat kualitasnya, dalam format 4M (mukminin, muslimin, muttaqiin, dan mukhlisin).
Semoga Allah SWT meridhai.