ABOUT ISLAM

Senin, 06 Oktober 2008

TERBUKTI BUSUNG LAPAR

Hari Kamis tanggal 27 Desember 2007, di blog ini (Sosiologi Dakwah), saya mengkritik pandangan Francis Fukuyama dan para pengikutnya (termasuk di Indonesia) yang menyatakan, bahwa Kapitalisme dan Demokrasi Liberal (KDL) telah berhasil mengalahkan Komunisme dan Sosialis (KS), karena KDL memiliki keunggulan yang besar. Monumenta pemikiran ini tertuang dalam buku Francis Fukuyama, "The End of History and The Last Man" (1992).
Dalam kritik terhadap pandangan ini, saya menyatakan bahwa pertarungan antara KDL versus KS adalah seperti pertarungan antara dua petinju yang menderita busung lapar. Kedua-keduanya akan jatuh karena kelaparan, bukan karena ditinju oleh lawannya. Keduanya tumbang, karena masing-masing memiliki kelemahan yang akan menumbangkan dirinya sendiri. Sayangnya, yang tumbang belakangan menganggap yang tumbang lebih dahulu, adalah korban dari tinjunya, padahal tidak. Pihak yang tumbang pertama adalah korban dari kelemahannya sendiri. Sesudah itu, lawannya akan menjadi pihak yang tumbang berikutnya, karena juga mengidap kelemahan dalam dirinya.
Pihak yang tumbang pertama (tahun 1990-an) adalah Uni Sovyet, dan kawan-kawannya yang menerapkan komunisme dan sosialis. Sementara itu, saat ini (tahun 2008), pihak yang tumbang kedua adalah Amerika Serikat dan kawan-kawannya yang menerapkan kapitalisme dan demokrasi liberal. Inilah bukti, bahwa Amerika Serikat dan kawan-kawannya adalah penderita "busung lapar".
Fenomena "busung lapar" atau kelemahan internal dari kapitalisme dan demokrasi liberal yang menjadi fondasi Amerika Serikat mulai nampak pada tanggal 16 Maret 2008, perusahaan yang bernama "Bear Stearn Co's" mengalami kebangkrutan dan kemudian (untuk penyelamatan) dibeli oleh "JP Morgan Chase and Co" atas dukungan Pemerintah Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada tanggal 11 Juli 2008, Pemerintah Amerika Serikat mengambil alih "Indy Mac Bank", karena bank ini mengalami kebangkrutan.
Pada tanggal 7 September 2008, Pemerintah Amerika Serikat kembali mengambil alih "Fannie Mae" dan "Freddie Mac", yang merupakan perusahaan perumahan yang mengalami kebangkrutan.
Kemudian berlanjut, pada tanggal 11 September 2008, Pemerintah Amerika Serikat berupaya menyelamatkan "Lehman Brothers", yang merupakan perusahaan perbankan terkemuka.
Pada tanggal 17 September 2008, Pemerintah Amerika Serikat berupaya menyelamatkan AIG (American International Group), yang merupakan perusahaan asuransi terkuat yang ternyata terancam bangkrut. Dana yang disiapkan untuk penyelamatan ini adalah 85 milyar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp. 799 triliun.
Akhirnya pada awal Oktober 2008, Presiden Amerika Serikat, George Walker Bush (manusia terjahat di dunia), mengajukan proposal penyelamatan keuangan Amerika Serikat kepada Parlemen. Tentu saja kemudian proposal ini disetujui oleh Parlemen. Namun ada tiga hal yang dapat dipetik dari fenomena proposal ini, yaitu: Pertama, hal ini merupakan pengakuan dan sekaligus pengumuman bahwa Amerika Serikat sedang mengalami krisis keuangan. Kedua, hal ini berarti Negara Amerika Serikat akan mengeluarkan dana besar untuk penyelamatan krisis keuangan, padahal perang di Afghanistan dan Iraq masih membutuhkan dana yang sangat besar. Ketiga, hal ini berarti kapitalisme dan demokrasi liberal tidak cocok buat rakyat Amerika Serikat, karena berdampak pada pengurangan kesejahteraan, dan kewajiban menyerahkan nyawa atas nama negara di Afghanistan dan Iraq.
Itulah sebabnya, saat ini banyak rakyat Amerika Serikat yang berbondong-bondong menjadi muslim. Kecerdasan mereka yang relatif tinggi, akan lebih mudah menerima nilai-nilai Islam daripada nilai-nilai kapitalisme dan demokrasi liberal.
Terimakasih yaa Allah SWT.
Dan selamat datang di nilai-nilai Islam, saudara-saudaraku warga Amerika Serikat.

Tidak ada komentar: