ABOUT ISLAM

Minggu, 21 September 2008

RESISTENSI TERHADAP NILAI - NILAI ISLAM

Hari - hari terakhir ini, media massa memberitakan adanya beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengkoordinir demonstrasi menentang pengesahan Undang-Undang Anti Pornografi oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Sementara itu, ketika diwawancarai beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang turut merumuskan undang-undang tersebut menjelaskan, bahwa mereka yang menentang pengesahan undang-undang tersebut belum sungguh-sungguh memahami substansinya.
Kesemua ini menjadi bukti gugurnya adagium hukum, "Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan." Adagium seperti ini sungguh-sungguh tidak mendasar, sebab jika ingin mendengar "suara" Tuhan bukanlah dengan mendengar suara rakyat, melainkan dengan cara membaca Al Qur'an. Seorang pemimpin yang mendengar "suara" Tuhan melalui Al Qur'an, insyaAllah dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat dunia dan akherat bagi rakyatnya. Sekalipun rakyatnya tidak mengetahuinya.
Bila seorang pemimpin tinggal di Las Vegas, Amerika Serikat, yang merupakan kota maksiat (ada pelacuran, perjudian, mabuk-mabukan, dan maksiat-maksiat lainnya), maka bila ia menerapkan adagium hukum, "Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan," maka tentulah pemimpin tersebut akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan "suara" Tuhan yang sesungguhnya.
Dalam konteks Undang-Undang Anti Pornografi, maka sudah dapat diketahui, bahwa mereka yang menentangnya, adalah rakyat yang menentang "suara" Tuhan. Sebab perintah Tuhan dalam Kitab SuciNya, Al Qur'an adalah, jangan melakukan maksiat, termasuk pornografi dan berbagai turunannya.
Oleh karena itu para Lembaga Swadaya Masyarakat yang menentang Undang-Undang Anti Pornografi adalah institusi pendukung maksiat, yang menentang "suara" Tuhan. Oleh karena itu Tuhan, yaitu Allah SWT, berpesan, "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik (penentang Allah SWT) dengan suatu berita (bujukan, atau provokasi), maka selidikilah, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum (masyarakat) tanpa mengetahui (menyadari) keadaannya. Kemudian kamu (akan) menyesal atas perbuatanmu itu" (QS.49:6)

Senin, 15 September 2008

KECEROBOHAN YANG MEMATIKAN

Hari ini Global TV memberitakan, bahwa sebuah keluarga di Pasuruan, Jawa Timur, yang membagikan zakat secara langsung kepada kaum miskin, telah mengakibatkan 22 (dua puluh dua) orang miskin meninggal dunia. Hal ini terjadi karena kaum miskin yang datang tersebut berebut untuk mendapatkan zakat ysng dibagikan.
Inilah kecerobohan yang mematikan. Inilah kecerobohan dari pembayar zakat, yang akhirnya menimbulkan kematian 22 (dua puluh dua) orang miskin. Oleh karena itu, dalam konteks hukum, sudah selayaknya bagi keluarga yang bersangkutan mendapat hukuman, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam konteks zakat, nilai-nilai Islam menjelaskan, bahwa zakat dikeluarkan sebagai sebuah kewajiban. Zakat bukanlah kebaikan hati dari pembayar zakat, melainkan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT kepada pembayar zakat (penerima rezeki dari Allah SWT). Oleh karena zakat bukanlah kebaikan hati dari pembayar zakat, maka tidak ada alasan untuk bertindak ria (pamer) pada saat membayarkannya.
Hal inilah yang menjadi reasoning dalam nilai-nilai Islam, tentang pentingnya amil zakat (orang-orang, panitia, atau lembaga yang mengelola zakat). Amil zakatlah yang akan mengatur sistem pembagian zakat kepada kaum miskin secara terprogram dan sistematis, agar pembagian zakat berjalan tertib.
Oleh karena itu, sudah saatnya para pembayar zakat dan amil zakat berpikir, bersikap, dan berperilaku FAST dalam pembayaran dan pembagian zakat. FAST yang dimaksud dalam uraian ini adalah: (1) Fathonah, atau cerdas komprehensif; (2) Amanah, atau dapat dipercaya; (3) Shiddiq, atau jujur dan obyektif; serta (4) Tabligh, atau informatif.
Tidak boleh ada lagi sifat ria dalam pembayaran zakat. Tidak boleh ada lagi kecerobohan dalam pembayaran zakat. Tidak boleh ada lagi ketidak-tertiban dalam pembayaran zakat. Tidak boleh ada lagi nyawa manusia yang melayang, karena kecerobohan dalam membayar zakat.
Semoga Allah SWT berkenan membantu kita semua........

Jumat, 12 September 2008

BODOH ADALAH SUATU KEBURUKAN

Allah SWT berfirman, "Apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang munafik) , "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman!" Mereka menjawab, "Apakah kami akan beriman, sebagaimana orang-orang bodoh telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah (orang-orang munafik) yang merupakan orang-orang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahuinya" (QS.2:13).
Furman Allah SWT tersebut menunjukkan, bahwa kebodohan dapat menjadikan seseorang melakukan kesalahan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Hanya saja kebodohan yang dialami seseorang dapat dimaklumi, hanya jika dikarenakan faktor eksternal, atau faktor di luar dirinya yang tak mampu dikontrol oleh dirinya. Tetapi bila kebodohan itu terjadi karena faktor internal, misalnya karena yang bersangkutan tidak menghargai ilmu, pengetahuan, dan teknologi, maka kebodohan akibat hal-hal semacam ini tidak dapat dimaklumi.
Sikap menentang dan siap memperbaiki kebodohan, merupakan sikap penting, agar setiap manusia dapat cerdas memikirkan, mensikapi, dan berperilaku terhadap kebodohan. Bila kebodohan tidak diikuti dengan upaya perbaikan, maka kebodohan semakin menjadi-menjadi. Akibatnya terbentuklah umat yang bodoh, yang hanya menimbulkan keburukan bagi perkembangan Umat Manusia.

Rabu, 10 September 2008

KEMAKSIATAN MASUK DAERAH

Hari Rabu, 10 September 2008, "Metro Hari Ini" dari Metro TV memberitakan, bahwa di Indramayu 9 (sembilan) orang tewas, terdiri dari 7 (tujuh) orang laki-laki dan 2 (dua) orang perempuan, karena meminum minuman keras.
Berita ini menimbulkan pertanyaan, "Kemaksiatan apa lagi, yang akan dipungkiri oleh Bangsa ini? Meskipun kemudian disadari, bahwa pertanyaan ini tidak membutuhkan jawaban lisan, apalagi lips-service. Pertanyaan ini pada akhirnya mengingatkan Bangsa ini, "Berapa banyak lagi tokoh-tokoh muslim shaleh, yang harus dipenjarakan seperti Habib Rizieq, agar kemaksiatan merajalela, atau kedustaan terhadap Allah SWT dan pengkhianatan terhadap Rasulullah Muhammad SAW berkembang pesat.
Bangsa ini memang memiliki tradisi memenjarakan tokoh-tokoh shalehnya. Ingatlah ketika Ulama Besar Buya Hamka dipenjarakan di masa Orde Lama. Ingatlah ketika Habib Husein al-Habsyi dipenjarakan di masa Orde Baru. Ingatlah ketika Abu Bakar Ba'asyr dipenjarakan di masa Orde Reformasi. Ingatlah ketika Habib Rizieq dipenjarakan di masa kini, yang katanya masih bagian dari Orde Reformasi.
Bila tradisi memenjarakan tokoh-tokoh shaleh terus dilakukan, maka Bangsa ini akan mengalami kesulitan, karena kemaksiatan merajalela. Hal ini tentu menyenangkan musuh-musuh Bangsa ini.
Oleh karena itu, "Sadarlah.......!"

Sabtu, 06 September 2008

ROVING BANDIT

Negara-Negara Barat telah sejak lama membangun tradisi liberal dan kapitalis. Tradisi ini kemudian berkembang, dan berhasil membangun sistem masyarakat yang mempraktekkan demokrasi sekuler dan pasar bebas. Lambat laun terciptalah perusahaan-perusahaan berbasis rente (riba) yang besar, yang kemudian menggurita ke berbagai wilayah di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan ini biasa dikenal dengan sebutan MNC (Multi National Corporation's).
MNC kemudian mendorong Pemerintah Negara-Negara Barat untuk melakukan sesuatu yang disebut globalisasi. Sejak itu, globalisasi dilandakan ke seluruh dunia oleh Pemerintah Negara-Negara Barat. Akibatnya di seluruh dunia berkembang demokrasi sekuler dan pasar bebas.
Demokrasi sekuler dan pasar bebas inilah yang kemudian menghasilkan roving bandit, baik di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal. Mereka yang tergolong sebagai roving bandit, antara lain politisi busuk (dalam konteks demokrasi sekuler), dan pengusaha hitam (dalam konteks pasar bebas).
Roving bandit merampas semua sumberdaya di suatu wilayah (negara), sehingga mengakibatkan rakyat tak dapat lagi memanfaatkan sumber-sumber kemakmuran yang selama ini menjadi basis kesejahteraannya. Akibatnya pengangguran, kemiskinan, dan kebodohan merajalela di mana-mana.
Pertanyaannya, "Mengapa masih ada yang menolak nilai-nilai Islam?" Padahal nilai-nilai Barat hanya memberi pengangguran, kemiskinan, dan kebodohan bagi manusia pada umumnya, karena nilai-nilai Barat hanya mensejahterakan orang-orang Barat.

Rabu, 03 September 2008

KEJAHATAN INGGRIS PADA UMAT ISLAM

Pertama, di masa kolonial menjajah dan merampas hasil bumi, wilayah-wilayah muslim.
Kedua, mendorong dan membantu berdirinya Negara Israel di Tanah Bangsa Palestina, sejak tahun 1920 sampai berdirinya Negara Israel tahun 1948, dan hingga kini.
Ketiga, mendorong agen Inggris, Kemal Ataturk, menghancurkan Kekhalifahan Islam Ottoman, dan mendirikan Negara Turki yang sekuler.
Keempat, menyediakan London bagi Markas Besar Ahmadiyah Internasional, yang mendirikan Kekhalifahan Islam Palsu, dan merusak atau menodai Islam.
Kelima, membantu Amerika Serikat menjajah Negeri-Negeri Muslim, seperti Afghanistan dan Irak.
Keenam, dan lain-lain