ABOUT ISLAM

Minggu, 29 Mei 2011

LIBERALISME: DOGMA ILUSIONIS BARAT

Dogma adalah dekrit (pernyataan) yang dikeluarkan oleh institusi otoritatif, sehingga bagi yang tidak melaksanakan akan mendapat sanksi dari institusi tersebut. Institusi yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa negara, organisasi, dan perguruan tinggi.


Ilusionis adalah orang, lembaga, atau negara yang gemar berilusi, berangan-angan, atau berkhayal tentang sesuatu. Ilusionis Barat, artinya orang, tokoh, lembaga, atau negara-negara Barat yang gemar berilusi, berangan-angan, atau berkhayal.


Ilusi, angan-angan, atau khayalan orang, tokoh, lembaga, atau negara-negara Barat ini merupakan dongeng yang ditebarkan oleh Bangsa Yahudi (Zionis), untuk mengelabui mereka (Barat) agar bersedia mendukung dan membantu secara membabi-buta Bangsa Yahudi (Zionis) yang ingin menguasai dunia, yang diawali dengan merampok Tanah Palestina dan mendirikan Negara Israel di atas tanah Bangsa Palestina.


Liberalisme adalah dogma yang dikeluarkan oleh negara-negara Barat, berdasarkan petunjuk organisasi-organisasi di negara-negara Barat, organisasi-organisasi internasional, dan perguruan tinggi terkenal yang ada di Barat dan pro Barat.


Oleh karena itu, negara-negara yang tidak berkenan menerapkan liberalisme akan mendapat sanksi dari negara-negara Barat, organisasi-organisasi internasional, dan perguruan tinggi terkenal yang ada di Barat dan pro Barat. Sanksinya berupa pengucilan, dan penghentian pemberian hutang, atau biasa disebut dengan ”penghentian pemberian bantuan”.


Liberalisme, adalah suatu faham yang menyatakan bahwa kebebasan adalah nilai utama dalam masyarakat. Faham ini merupakan dogma, sebab faham ini bukanlah sesuatu yang sebenarnya, karena kebenarannya bersifat relatif. Dengan demikian liberalisme hanyalah suatu takhyul yang dikemas secara ilmiah, atau “takhayul ilmiah”.


Liberalisme merupakan dekrit yang dikeluarkan oleh institusi otoritatif, sehingga negara atau masyarakat yang menolak dogma Barat ini, akan mendapat sanksi dari institusi otoritatif tersebut.


Sesungguhnya sesuatu disebut benar, bila sesuai dengan perspektif Allah SWT (penentu kebenaran mutlak), yang tertuang dalam nilai-nilai Islam, yang meliputi: aqidah, ibadah, muamallah (tata interaksi sosial), adab (tata etika), dan akhlak (ekspresi beraqidah, beribadah, bermuamallah, dan beradab).


Liberalisme yang digembar-gemborkan Barat, sesungguhnya merupakan dogma yang sengaja ditebarkan oleh Bangsa Yahudi (Zionis) untuk menguasai dunia. Dogma ini sejak tahun 1897 telah dimuat dalam Protocol of Zion point 1 dan 2, yang secara ringkas isinya: sebagai berikut: Pertama, liberalisme, kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan yang dikembangkan oleh Bangsa Yahudi, hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa, yaitu Bangsa Non Yahudi. Kedua, ideologi Bangsa Yahudi, yaitu liberalisme, bagi orang yang tidak menjalankan agama dengan baik akan mudah diterima.


Nafsu Bangsa Yahudi, Zionis, atau Israel untuk menguasai dunia, nampak dari keseriusannya merampok tanah Bangsa Palestina, sebagai lokasi awal mengusai dunia. Salah satu strategi akhirnya adalah merebut Tepi Barat (West Bank) dan Jalur Gaza (Gaza Strip) yang masih dikuasai oleh Bangsa Palestina.


Oleh karena itu, Bangsa Yahudi, Zionis, dan Israel berang dan marah ketika beberapa hari yang lalu Pemerintah Mesir (hasil reformasi pada awal tahun 2011), berkenan membuka secara permanen perbatasan Mesir dengan Gaza, tepatnya di Kota Rafah, yang selama Pemerintah Mesir sebelumnya (Hosni Mubarak) selalu ditutup untuk mendukung Israel mengisolasi Jalur Gaza.



Allah SWT berfirman, “Dan demikianlah untuk setiap nabi, Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan yang berwujud manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah, sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya. Maka biarkanlah mereka bersama kebohongan yang mereka ada-adakan. Dan agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada akherat tertarik pada bisikan itu dan menyenanginya. Dan agar mereka melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan” (QS.6:112-113).



Firman Allah SWT dalam QS.6:112-113 menjelaskan bahwa: Pertama, setiap masa selalu ada setan yang berwujud manusia, atau selalu ada manusia yang berpikir, bersikap, bertindak, dan berperilaku sebagaimana setan. Kedua, para setan ini membisikkan berbagai tipuan yang indah kepada umat manusia, yang merupakan kebohongan yang diada-adakan. Ketiga, orang-orang yang tidak sungguh-sungguh berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, akan mudah tertarik pada tipuan yang indah tersebut. Keempat, orang-orang ini tidak menyadari, bahwa ia tertipu oleh suatu kebohongan yang diada-adakan oleh setan berwujud manusia (lihat juga QS.114).



Berdasarkan firman Allah SWT dalam QS.6:112-113 dan QS.114 maka dapatlah dikatakan, bahwa liberalisme adalah suatu tipudaya yang ditebarkan oleh Bangsa Yahudi (Zionis) dan Barat, yang menjadi pendukung Bangsa Yahudi (Zionis). Liberalisme merupakan kebohongan yang diada-adakan oleh Bangsa Yahudi dan pendukungnya (Barat) yang tujuannya adalah untuk menguasai bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh karena itu, umat Islam perlu menjadikan nilai-nilai Islam sebagai solusi dalam mengatasi desakan liberalisme, seraya berlindung kepada Allah SWT.


Semoga Allah SWT berkenan melindungi Bangsa Indonesia dari desakan liberalisme, sehingga bangsa ini dapat terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dibangun berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.



InsyaAllah...

Minggu, 22 Mei 2011

SEHAT SEPERTI RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Rasulullah Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun, di mana sepanjang hidupnya beliau hanya mengalami dua kali sakit ringan. Bahkan hingga menjelang wafatnya, beliau masih gemar makan daging kambing, terutama paha kambing. Oleh karena kesehatan beliau yang prima, maka kita layak belajar dan mencontoh gaya hidup sehat beliau.


Dalam Hadist Riwayat Tirmidzi disebutkan bahwa Aisyah RA menyatakan, bahwa Rasulullah Muhammad SAW sering makan mentimun dicampur dengan kurma basah. Inilah tradisi Rasulullah Muhammad SAW dalam menjaga kesehatannya.


Mentimun mengandung: (1) protein 0,65 %, (2) lemak 0,1 %, dan karbohidrat 2,2 %. Selain itu mentimun mengandung zat bermanfaat, seperti: kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Oleh karena itu, mentimun sangat baik bila digunakan sebagai tonik (untuk menjaga kesehatan).


Jus mentimun dapat mendinginkan badan, dan menurunkan panas saat seseorang demam. Mentimun juga berguna untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, dan menyehatkan saluran pencernaan makananan.


Selain mentimun, Rasulullah Muhammad SAW juga gemar makan labu. Dalam Hadist Riwayat Muslim disebutkan bahwa Anas RA menyatakan, bahwa ia berangkat bersama Rasulullah Muhammad SAW menghadiri jamuan makan. Kepada Rasulullah Muhammad SAW tuan rumah menghidangkan roti dari gandum serta kuah berisi labu dan dendeng. Anas RA melihat Rasulullah mencari labu dari mangkok kuahnya.


Oleh karena sangat menggemari labu, Rasulllah Muhammad SAW pernah berpesan kepada Aisyah RA untuk memperbanyak labu dalam masakannya. Buah labu bersifat dingin dan basah sehingga memberi asupan gizi ringan. Biji labu mengandung asam amino khusus yang berkhasiat mencegah dan mengatasi hipertrofi, atau pembesaran prostat.


Demikianlah sekelumit konsumsi Rasullah Muhammad SAW. Tetapi perlu diketahui bahwa Rasulullah Muhammad SAW juga menjaga kesehatan akal dan pikirannya. Untuk itu Rasulullah Muhammad SAW mengelola pola pikir, sikap, tindak, dan perilaku yang khas, yaitu: fathonah, amanah, shiddiq, dan tabligh.


Berbekal kesehatan fisik, akal, dan pikirannya, sepanjang hidupnya Rasulullah Muhammad SAW giat memperjuangkan aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak. Melalui perjuangannya, Rasulullah Muhammad SAW berikhtiar membangun peradaban yang: (1) transenden atau meruhani, yaitu bertaqwa kepada Allah SWT; (2) humanis atau manusiawi, yaitu mampu mempertuhankan Allah SWT dan sanggup rahmatan lil’alamiin; dan (3) emansipatoris atau pembebasan, yaitu membebaskan manusia dari jerat kejahiliahan, baik jahiliah kuno, maupun jahiliah modern.


Inilah cara Rasulullah Muhammad SAW menjaga kesehatannya. Selamat mencoba cara tersebut, semoga Allah SWT berkenan meridhai...

Selasa, 17 Mei 2011

HARI KEDZALIMAN INTERNASIONAL

Tahukah Anda? Bahwa Hari Kedzaliman Internasional jatuh pada tanggal 14 Mei, yaitu hari berdirinya Negara Israel, yang tepatnya pada tanggal 14 Mei 1948. Negara Israel merupakan bio-monumen (monumen hidup) kedzaliman manusia. Pada hari itu, dimulai upaya besar-besaran perampokan Tanah Palestina oleh Bangsa Yahudi, yang disertai pembunuhan massal dan pengusiran terhadap Bangsa Palestina.


Perampokan Tanah Palestina dan berdirinya Negara Israel merupakan bagian skenario yang telah disiapkan Bangsa Yahudi, sejak berdirinya Yahudi Internasional yang berlabel Zionis Internasional pada tahun 1897. Theodore Herzl sebagai pendiri organisasi ini, dalam pidatonya menyatakan, “Dalam lima puluh tahun yang akan datang, akan berdiri sebuah Negara Yahudi.”


Pernyataan Theodore Herzl tersebut merupakan sebagian dari isi Protocol of Zion yang detailnya telah disetujui oleh peserta Kongres Zionis Internasional tahun 1897. Protokol yang bersifat rahasia ini menjadi panduan Yahudi Internasional yang tergabung dalam gerakan Zionis Internasional untuk menguasai dunia.


Tahun 1901 melalui investigasi yang rumit akhirnya Protocol of Zion berhasil diketahui oleh Professor Seygel Nilus (Warga Negara Rusia) yang sedang meneliti tentang Gerakan Zionis Internasional. Tahun 1902 Professor Seygel Nilus menerbitkan Protocol of Zion dalam bahasa Rusia (“Protokolat Zionism”), untuk memberitahu masyarakat dunia tentang rencana Bangsa Yahudi menguasai dunia.


Tahun 1912 Victor E. Mars (wartawan “The Morning Post”, London) menerjemahkan Buku “Protokolat Zionism” karya Professor Seygel Nilus dalam Bahasa Inggris (“Protocol of Zion”). Tahun 1917 Buku “Protokolat Zionism” karya Professor Seygel Nilus terbit di Jerman dalam Bahasa Jerman. Sejak tahun 1918 Buku “Protokolat Zionism” karya Professor Seygel Nilus diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan terbit di berbagai negara.


Tetapi pengetahuan masyarakat dunia tentang Protocol of Zion gagal membendung pelaksanaan Protocol of Zion oleh Bangsa Yahudi. Buktinya, pada tahun 1917 Menteri Luar Negeri Inggris yang keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, atas restu Pemerintah dan Kerajaan Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour, yang isinya mendukung berdirinya Negara Yahudi (Israel) di Tanah Palestina, yang saat itu sedang dijajah Inggris. Sejak Deklarasi Balfour ratusan ribu orang Yahudi dari segenap penjuru Eropa atas fasilitasi Pemerintah Inggris memasuki Tanah Palestina.


Protocol of Zion berisi uraian secara detail dan sistematis tentang rencana Bangsa Yahudi untuk menguasai dunia, yang terbagi dalam 24 (dua puluh empat) bagian. Secara ringkas isi Protocol of Zion adalah sebagai berikut:


(1) Liberalisme, kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan yang kita (Bangsa Yahudi) kembangkan hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa (Bangsa Non Yahudi).

(2) Ideologi kita (Bangsa Yahudi), yaitu liberalisme, bagi orang yang tidak menjalankan agama dengan baik akan mudah diterima.

(3) Untuk menguasai suatu negara, maka kita (Bangsa Yahudi) harus mempertajam pertentangan antara pemerintah dengan rakyatnya.

(4) Liberalisme harus kita (Bangsa Yahudi) sebarkan ke seluruh dunia, agar terjadi dis-integrasi dan kehancuran Bangsa Non Yahudi.

(5) Nama baik pendeta, ulama, dan tokoh agama harus kita (Bangsa Yahudi) cemarkan, agar mereka dipandang hina oleh masyarakat.

(6) Untuk mengusir Bangsa Non Yahudi dari tanahnya, maka kita (Bangsa Yahudi) harus mendorong peningkatan pajak tanah dan biaya pengolahan tanah.

(7) Kita (Bangsa Yahudi) harus mendorong masyarakat Eropa untuk memusuhi bangsa-bangsa yang tinggal di benua lain.

(8) Kita (Bangsa Yahudi) harus berupaya agar pemimpin di setiap negara adalah orang yang lemah atau berperangai buruk, agar kemarahan rakyat mudah meledak.

(9) Kita (Bangsa Yahudi) harus menempatkan orang-orang yang pro Yahudi pada posisi penting dan strategis di setiap negara.

(10) Kita (Bangsa Yahudi) harus memecah belah dan menghapus adat istiadat dan budaya yang dianut oleh Bangsa Non Yahudi.

(11) Kita (Bangsa Yahudi) harus menjadi serigala bagi Bangsa Non Yahudi, yang sesungguhnya seperti biri-biri.

(12) Kita (Bangsa Yahudi) harus mendominasi dan mengendalikan media massa.

(13) Kita (Bangsa Yahudi) harus menghambat dan mematikan pemikiran yang benar yang dirancang oleh Bangsa Non Yahudi.

(14) Kita (Bangsa Yahudi) harus mengikis habis agama lain selain Agama Yahudi, agar di dunia hanya ada satu agama, yaitu Yahudi.

(15) Agen-agen Yahudi harus menyebar ke seluruh dunia, untuk mempersiapkan penguasaan dunia oleh Bangsa Yahudi.

(16) Kita (Bangsa Yahudi) harus tampil terdepan dalam hal pendidikan, agar Bangsa Non Yahudi tunduk pada tradisi Yahudi.

(17) Kita (Bangsa Yahudi) harus tampil sebagai pahlawan, dengan cara menciptakan musuh masyarakat, kemudian kita yang memusnahkan musuh masyarakat tersebut.

(18) Kita (Bangsa Yahudi) harus pandai menciptakan kekacauan, untuk kemudian berpura-pura menyelesaikannya, hingga predikat pahlawan terus melekat pada kita.

(19) Kita (Bangsa Yahudi) harus pandai mencemarkan nama baik para pejuang yang membela kebenaran, agar masyarakat menyamakannya dengan penjahat.

(20) Kita (Bangsa Yahudi) harus pandai menjerat bangsa-bangsa lain dengan pinjaman atau hutang, yang mereka pandang sebagai bantuan.

(21) Kita (Bangsa Yahudi) harus pandai menggalang bantuan dari para kapitalis atau pemilik modal besar, demi tercapainya upaya kita menguasai dunia.

(22) Untuk mencapai tujuannya maka kekerasan boleh dilakukan oleh Bangsa Yahudi di bawah panji-panji Zionisme.

(23) Setelah tujuan tercapai, yaitu berkuasanya Bangsa Yahudi atas dunia, maka pihak-pihak yang pernah membantu kita (Bangsa Yahudi) harus kita musnahkan.

(24) Orang yang memimpin dunia harus dari Bangsa Yahudi yang mendukung Zionisme.


Sumber:

Buku ”Dahsyatnya Lobi-Lobi Gila Internasional Israel” karya Dewi Mustofiah (2011).

Minggu, 08 Mei 2011

PERSPEKTIF KEPENTINGAN OSAMA DAN OBAMA

Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Amerika Serikat, dalam hal ini Presiden Amerika Serikat, Barack Husein Obama, mengumumkan, bahwa Osama bin Laden telah diserang di Pakistan oleh Navy Seal, Pasukan Komando Angkatan Laut Amerika Serikat. Selanjutnya Obama menyatakan, bahwa mayat Osama telah dibuang ke laut. Obama juga menyatakan, bahwa mayat Osama mengerikan karena kepalanya hancur diterjang peluru berkaliber besar dari Navy Seal.


Berdekatan dengan saat pembunuhan terhadap Osama oleh Navy Seal, Allah SWT telah menurunkan Angin Tornado di Negara Bagian Alabama, Amerika Serikat, yang merusak banyak bangunan dan menewaskan 400 (empat ratus) orang warga Amerika Serikat. Bahkan Obama sempat mengunjungi wilayah yang terkena serangan Angin Tornado. Tetapi tak ada seorangpun warga Amerika Serikat yang mampu menghubungkan fenomena Angin Tornado dengan fenomena kedzaliman Amerika Serikat dan sekutunya di Afghanistan, Iraq, dan Libia.


Padahal, bila mereka mampu menghubungkan fenomena Angin Tornado dengan fenomena kedzaliman Amerika Serikat, maka mereka akan menemukan numena, bahwa Allah SWT tidak menyukai kedzaliman hambanya.


Dalam perspektif kepentingan Obama, maka Osama adalah seorang teroris, karena mengganggu kepentingan Amerika Serikat yang sedang sibuk menghamba pada Pemerintah Israel. Sebaliknya dalam perspektif Osama, maka Obama adalah seorang teroris, karena bersedia memimpin Amerika Serikat yang merupakan negara yang menghamba pada Pemerintah Israel, yang terkenal dzalim di dunia.


Demikianlah perspektif manusia, perspektif Obama dan Osama dapat saling bertentangan, karena kebenaran keduanya bersifat relatif. Kebenaran mutlak bukan berada pada manusia, melainkan berada pada Allah SWT. Dengan kata lain Allah SWT adalah penentu kebenaran di semesta alam (alam semesta dan alam akherat).


Sesuatu yang dikatakan benar oleh Allah SWT, maka benarlah ia di semesta alam. Sebaliknya, sesuatu yang dikatakan salah oleh Allah SWT, maka salahlah ia di semesta alam. Oleh karena Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an, maka sesungguhnya kebenaran versi Allah SWT dapat dilihat di Al Qur’an.


Inilah kebenaran versi Allah SWT, yang dimuat dalam QS.2:120, sebagai berikut: ”Sesungguhnya Nasrani dan Yahudi tidak akan pernah senang kepadamu (muslim), sebelum kamu (muslim) mengikuti millah (cara hidup) mereka (Nasrani dan Yahudi)”.


Allah SWT juga menyatakan, ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan, mereka itu satu sama lain saling melindungi...” (QS.8:72).


Allah SWT menjelaskan, ”Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (tidak turut berjuang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak turut berjuang). ...” (QS.4:94).


Berdasarkan kebenaran versi Allah SWT, maka Osama adalah seorang mujahid (pejuang) yang telah berjihad dengan harta dan jiwanya, terutama dalam upaya membebaskan bumi Afghanistan dari penjajahan Amerika Serikat dan sekutunya. Oleh karena itu, Allah SWT tentulah akan memuliakan Osama dengan karunia dan derajat yang tinggi.


Untuk lebih mudah memahami perbandingan antara Osama dengan Obama dan Pemerintah Amerika Serikat, perhatikan sepak terjang Amerika Serikat selama ini. Pertama, lihatlah jutaan Umat Islam Palestina yang menjadi korban kekejaman Pemerintah Israel yang didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat sejak tahun 1948. Kedua, lihatlah jutaan Umat Islam Afghanistan dan Iraq yang menjadi korban kekejaman tentara Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutunya sejak tahun 2002 (Afghanistan) dan 2003 (Iraq). Ketiga, lihatlah Umat Islam Libia yang tewas akibat adu domba dan serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan sekutunya, sejak awal tahun 2011.


Berdasarkan fakta ini, boleh jadi Osama adalah pahlawan, karena berani melawan Amerika Serikat dan sekutunya. Sebaliknya, Obama dan Pemerintah Amerika Serikat serta sekutunya adalah setan yang berbentuk manusia (lihat QS.114). Semoga Allah SWT berkenan menunjukkan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah. Selamat jalan Osama... semoga Allah SWT meridhai perjuanganmu...


Khusus bagi Bangsa Indonesia: Semoga Bangsa Indonesia tetap waspada terhadap skenario Amerika Serikat dan sekutunya.


Caranya, Bangsa Indonesia harus tetap bersatu, dan berkenan menghindari anarkisme dan kekerasan, agar tidak terjebak dalam skenario terorisme yang ditebar Amerika Serikat dan sekutunya.


Bangsa Indonesia harus tetap berkomitmen dan berjuang membangun negara yang diridhai Allah SWT dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.


Apabila ada perbedaan pendapat di antara komponen bangsa, hendaklah diselesaikan secara musyawarah sebagai keluarga bangsa senasib sepenanggungan. Jalin terus hubungan yang harmoni antara Pemerintah Republik Indonesia, Polisi Republik Indonesia, dan Tentara Nasional Indonesia dengan masyarakat Indonesia, demi kesejahteraan dan kepentingan bersama dalam ridha Allah SWT.


Insya-Allah...