ABOUT ISLAM

Sabtu, 30 Agustus 2008

AKTIVITAS SAAT RAMADHAN

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Pembaca blog yang dirahmati Allah SWT, hari ini saya membuka blog "NU Online" (http://www.nu.or.id). Dalam blog itu terdapat artikel menarik, berjudul "Praktik Bid'ah Hasanah Para Sahabat Setelah Rasulullah Wafat", yang diposting tanggal 24-06-2008. Artikel itu memberi contoh salah satu praktik bid'ah hasanah adalah Shalat Tarawih berjamaah di Bulan Ramadhan.
Artikel itu menjelaskan, bahwa Umar ibn Khattab R.A. mengumpulkan sebagian Umat Islam untuk mendirikan Shalat Tarawih berjamaah pada Bulan Ramadhan. Ketika Umar ibn Khattab R.A. melihat orang-orang berkumpul untuk Shalat Tarawih berjamaah, ia berkata, "Sebaik-baik bid'ah adalah ini."
Setelah membaca blog tersebut, saya kemudian mencari definisi bid'ah. Akhirnya saya menemukan definisi bid'ah menurut Imam Asy Syathibi. Menurutnya, bid'ah adalah suatu cara dalam beragama (beribadah) yang dibuat untuk menandingi syari'at yang ada. Imam Asy Syathibi juga menjelaskan, bahwa bid'ah menjadikan seseorang berlebih-lebihan dalam beribadah.
Sementara itu, saya teringat dalam suatu pengajian di Masjid Darunnajah Kampus STPN-Yogyakarta, seorang ustadz menjelaskan tentang perbedaan antara ibadah dengan muamallah. Menurut ustadz tersebut: Pertama, dalam ibadah, pada prinsipnya segala sesuatunya dilarang, kecuali yang diperintahkan. Kedua, dalam muamallah, pada prinsipnya segala sesuatunya dibolehkan, kecuali yang dilarang.
Kemudian saya mencoba menelusuri sikap dan perilaku Rasulullah Muhammad SAW pada Bulan Ramadhan. Ketika membaca "Terjemah Hadits Shahih Bukhari" Jilid I - IV, yang diterjemahkan dari teks aslinya oleh Zainuddin Hamidy dan kawan-kawan, serta diterbitkan oleh Penerbit Fa. Wijaya Jakarta bekerjasama dengan CV. Wicaksana Semarang, saya menemukan Hadits No.587, sebagai berikut:
Diceritakan dari Aisyah R.A., bahwa pada suatu malam di Bulan Ramadhan, Rasulullah Muhammad SAW berada di masjid. Rasulullah Muhammad SAW shalat, maka orang banyak mengikuti pula beliau shalat. Malam berikutnya Rasulullah Muhammad SAW shalat, maka orang yang mengikuti beliau shalat bertambah banyak. Pada malam ketiga, orang semakin banyak berkumpul, tetapi Rasulullah Muhammad SAW tidak datang. Keesokan paginya Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya aku telah tahu apa yang kamu lakukan. Tidak sesuatupun yang melarangku untuk keluar, untuk shalat malam bersama-sama kamu sekalian. Hanya aku khawatir, kalau-kalau perbuatan itu menjadi wajib atasmu."
Berdasarkan Hadits Shahih No.587 yang diriwayatkan Bukhari, maka diketahui bahwa Rasulullah Muhammad SAW tidak melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah di Bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan sebagian Umat Islam saat ini. Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan Shalat Lail (Malam) yang dilakukan secara individual (perseorangan), semasa hidup beliau, termasuk pada Bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, nampaknya lebih tepat jika Umat Islam mendahulukan Shalat Lail seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Untuk aktivitas Ramadhan yang memakmurkan Masjid, dapat dilakukan kajian tentang nilai-nilai Islam, yang topiknya dipilih yang paling mendesak urgensinya dalam membangkitkan kemajuan Umat Islam.
Inilah sekedar bahan pemikiran kita bersama, sebagai upaya mencontoh Rasulullah Muhammad SAW dan menggapai ridha Allah SWT. Akhir kata, demikian yang dapat disampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Jumat, 29 Agustus 2008

TAK ADA JAMINAN, TIDAK SALAH TANGKAP

Harian Kompas terbitan Jum'at 29 Agustus 2008 di halaman depan memuat artikel berjudul, "POLRI Akui Keliru: Terdakwa Mengaku Disiksa". Artikel itu memuat peristiwa salah tangkap dan salah vonis terhadap Devid Eka Priyanto (telah disidang dan divonis 12 tahun penjara), Imam Hambali (telah disidang dan divonis 17 tahun penjara), dan Maman Sugianto (masih disidang di Pengadilan Negeri Jombang). Ketiga orang tersebut dituduh membunuh Asrori pada tahun 2007. Ternyata pada akhir Agustus ini (tahun 2008) terungkap, bahwa pembunuh Asrori adalah Very Idham Henyansyah.
Berita menariknya adalah, para terdakwa (Devid Eka Priyanto, Imam Hambali, dan Maman Sugianto) memberi pengakuan, bahwa selama dalam pemeriksaan sebagai tahanan POLRI, mereka telah disiksa sedemikian rupa, hingga terpaksa mengaku telah membunuh Asrori, karena tidak kuat mengalami siksaan.
Pertanyaan berat terkait dengan kasus ini adalah, "Apakah ada jaminan tindakan penyiksaan tidak dilakukan terhadap mereka (Umat Islam) yang dituduh sebagai teroris?" Padahal terorisme merupakan salah satu komoditi negara-negara Barat untuk memfitnah Islam.
Sebagai muslim, dan sebagai manusia, maka jawabannya adalah, "Tak ada jaminan, tidak salah tangkap, dalam kasus terorisme."
Oleh karena itu, untuk Umat Islam marilah berupaya, agar keadilan dapat ditegakkan di muka bumi. Caranya tingkatkan terus kualitas dan kemampuan diri. Bagi para mahasiswa muslim, belajarlah sungguh-sungguh, agar Anda dapat memberi kontribusi optimal bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Harus ada muslim yang menjadi polisi, untuk memperbaiki citra POLRI, dan menjadikan POLRI sebagai alat penegak keadilan. Percayalah, tetap ada polisi-polisi baik dan shaleh di lingkungan POLRI yang membutuhkan dukungan dalam menjadikan POLRI sebagai alat penegak keadilan.
Semoga Allah SWT meridhai.

Kamis, 28 Agustus 2008

SIMPATI UNTUK PETANI TEBU DI JEMBER

Hari ini Global TV menayangkan berita, tentang petani tebu di Jember yang membakar tanaman tebu siap panen, sebagai bentuk protes dibukanya "kran" impor gula rafinasi oleh Pemerintah.
Sebagai muslim kita layak bersimpati pada petani tebu di Jember. Kita tentu faham penderitaan dan kerja keras petani tebu di Jember.
Sebagai muslim kita tentu tahu, bahwa kebijakan membuka "kran" impor gula rafinasi secara tidak proporsional merupakan kekeliruan. Oleh karena itu, Pemerintah layak memberbaiki kebijakannya. Sedangkan para aktivis pembela petani, perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengingatkan Pemerintah tentang nasib petani yang memprihatinkan.
Semoga Allah SWT berkenan, menetapkan taqdir yang dapat membahagiakan petani. Bila Allah SWT menghendaki, tak ada sesuatupun yang dapat menghalangi kehendakNya.

Rabu, 27 Agustus 2008

BERBAGAI KEJAHATAN

Assallamu'alaikum Wr.Wb.
Para pembaca blog yang saya hormati. Bila kita berkenan sungguh-sungguh memahami firman Allah SWT dalam Al Qur'an, maka terbuka kesempatan buat kita untuk memahami, bahwa ada beberapa firman Allah SWT yang menunjukkan ketegasan. Sifat ini perlu kita fahami, karena dunia kadang-kadang memang "menyeramkan".
Adanya perampokan bangsa-bangsa, seperti yang dilakukan negara-negara Barat terhadap Palestina, Irak, dan Afghanistan; dan adanya fitnah yang menyebar, seperti fitnah yang dilakukan negara-negara Barat terhadap muslim dan Islam; merupakan bukti tentang betapa seramnya dunia ini. Uniknya, ketika Umat Islam berusaha melawan perampokan dan fitnah, para anti Islam berkata, "Wah Umat Islam suka kekerasan! Mana kelembutan Islam?"
Selain keseraman yang konkrit, ada pula keseraman yang gaib, yang boleh jadi membahayakan Umat Islam. Namun Umat Islam beruntung, karena sebelum Al Qur'an ditutup dengan QS. An Nas atau QS.114:1-6, Allah SWT berfirman dalam QS. Al Falaq atau QS.113:1-5 tentang berbagai kejahatan yang perlu direspon dengan berlindung kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman, "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh, dari kejahatan makhlukNya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang yang mendengki ketika ia dengki" (QS.113:1-5).
Firman Allah SWT dalam QS.113:1-5 menunjukkan adanya berbagai kejahatan di dunia. Dengan demikian dunia memang menyeramkan, oleh karena itu: Pertama, manusia perlu berlindung kepada Allah SWT (lihat QS.113:1 dan QS.114:1). Kedua, manusia perlu terus menerus menjaga "kontak" dengan Allah SWT, dengan memohon petunjuk dari Allah SWT (lihat QS.1:6).
Oleh karena itu, saya berharap para pembaca blog tidak stress ketika membaca blog saya, yang isinya berupaya memperlihatkan kondisi dunia yang sesungguhnya. Blog ini tidak memperlihatkan wajah dunia yang dihalus-haluskan, dicantik-cantikkan, atau dilembut-lembutkan. Melainkan berupaya memperlihatkan wajah dunia yang sebenarnya, agar para pembaca dapat mensikapi dunia dengan tepat atau proporsional.
Bersyukurlah, karena sebagai muslim, sekecil apapun kebajikan kita akan diridhai Allah SWT.
Terimakasih atas perhatian para pembaca blog, semoga Allah SWT berkenan meridhai budi baik Anda.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Jumat, 22 Agustus 2008

SILAHKAN BERI KOMENTAR

Assallamu'alaikum Wr.Wb.
Para pembaca blog yang dirahmati Allah SWT, perkenankan saya meminta Anda berkomentar tentang posting saya kali ini. Pada posting kali ini saya akan menampilkan terjemahan QS. Al Fatihah atau QS.1:1-7, yang merupakan Surat "Pembukaan" dalam Al Qur'an; dan QS. An Nas atau QS.114:1-6, yang merupakan Surat "Penutup" dalam Al Qur'an.
Saya mohon Anda berkomentar tentang hikmah yang dapat diperoleh oleh manusia, ketika Allah SWT menempatkan QS.1:1-7 sebagai "Pembukaan" dan QS.114:1-6 sebagai "Penutup" firman-firman Allah SWT dalam Al Qur'an. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Anda berkomentar, semoga Allah SWT berkenan meridhai segala amal shaleh Anda.
Wassallamu'alaikum Wr.Wb.

Allah SWT berfirman dalam QS.1:1-7, sebagai berikut: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat."

Allah SWT berfirman dalam QS.114:1-6, sebagai berikut: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan dari golongan manusia."

Jumat, 15 Agustus 2008

SELAMAT HUT KEMERDEKAAN

17 Agustus 2008 Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-63. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, karena atas berkat rahmat Allah SWT, maka Bangsa Indonesia dapat mengenyam kemerdekaan. Berdasarkan perspektif sejarah (seperti pesan Ibn Khaldun) maka sejak dahulu hingga kini, musuh kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah: Pertama, Belanda, yang menjajah selama 250 tahun, sambil memurtadkan sebagian Bangsa Indonesia dari nilai-nilai Islam. Hingga kini, Belanda juga masih memusuhi Indonesia, hal ini dibuktikan dengan penolakan mereka mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kedua, Jepang, yang menjajah selama tiga setengah tahun. Namun kekejiannya melampaui kekejian hewan. Lihatlah bagaimana sumberdaya alam dikuras, dan perempuan-perempuan Indonesia dijadikan jugun ianfu (pemuas sex tentara Jepang). Hingga kini, Jepang tetap mengeksploitasi Indonesia sebagai pasar barang-barang mereka.
Ketiga, Inggris, yang menyerang Bangsa Indonesia di Surabaya, dan membawa masuk tentara Belanda ke wilayah Indonesia. Hingga kini, Inggris tetap memusuhi Indonesia, dengan menyebut Indonesia sebagai negara teroris, dan memojokkan muslim Indonesia.
Keempat, Amerika Serikat, yang melalui Konferensi Meja Bundar, berhasil memaksa Indonesia menanggung hutang Belanda sebesar 1,13 miliar dollar Amerika Serikat, yang 42 %-nya adalah anggaran militer yang digunakan Belanda memerangi Indonesia. Amerika Serikat juga pernah mendukung pemberontakan PRRI-Permesta. Hingga kini, seluruh Bangsa Indonesia tahu sikap tidak bersahabat Amerika Serikat (siapapun presidennya).
Kelima, Australia, yang pada tahun 2000-an bersemangat memisahkan Timor-Timur dari Indonesia. Hingga kemudian oposan Timor-Timur, Mayor Alfredo menjelaskan bagaimana berkuasanya Australia di Timor-Timur.
Seluruh sejarah kemerdekaan Indonesia dan sejarah Indonesia kini menunjukkan, bahwa hanya kepada Allah SWT-lah Bangsa Indonesia dapat berharap. Hal ini penting difahami, karena musuh-musuh bangsa mengintai selalu. Bila tidak dapat melakukan konfrontasi langsung, maka musuh-musuh Bangsa Indonesia akan membayar orang-orang Indonesia yang bersedia berkhianat kepada bangsanya.
Oleh karena itu bersabarlah, dan tetaplah berjuang sesuai kemampuan masing-masing, dengan menegakkan nilai-nilai Islam. Bukankah nilai-nilai ini yang diperjuangkan oleh para pahlawan nasional. Semoga Allah SWT meridhai, dan selamat HUT Kemerdekaan...

Sabtu, 09 Agustus 2008

BADUT - BADUT BODOH

Allah SWT telah berfirman, "Katakanlah, "Dialah Allah yang Maha Esa, Allah 'tempat' meminta, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setara denganNya" (QS.112:1-4).
Firman Allah SWT ditujukan bagi seluruh manusia, agar hanya memperTuhankan Allah SWT. Untuk itu Allah SWT juga membekalkan bagi manusia Kitab Suci Al Qur'an, agar manusia dapat mempelajari nilai-nilai Islam, yang merupakan nilai-nilai kebenaran, karena merupakan nilai-nilai yang diridhai Allah SWT.
Namun demikian, firman Allah SWT dalam QS.112:1-4 (QS. Al Ikhlas) juga merupakan teguran tegas Allah SWT, kepada manusia yang mengajak manusia lain mempertuhankan tuhan selain Allah SWT. Manusia semacam ini layak ditegur secara tegas oleh Allah SWT. Bahkan manusia semacam ini layak disebut "Badut-Badut Bodoh".
Betapa tidak, Badut-Badut Bodoh ini berkumpul disuatu tempat pada suatu waktu. Mereka kemudian bersepakat mempertuhankan seorang manusia. Kemudian dengan bersemangat kemaksiatan yang tinggi, Badut-Badut Bodoh bergerak ke segenap penjuru dunia menjajakan kesesatannya.
Mereka yang bersedia mengikuti kebodohan mereka dipuja-puja dan dielu-elukan sebagai orang cerdas. Sebaliknya yang menolak dan melawan Badut-Badut Bodoh ini dihinakan dan dicerca sebagai orang bodoh, primitif, dan ketinggalan zaman.
Sebagai referensi kebodohannya mereka membawa naskah yang dikatakannya dari Tuhan. Padahal Allah SWT telah membuka tipu muslihat mereka dengan berfirman, "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dari Allah, " karena mereka hendak memperoleh keuntungan yang sedikit dari perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, atas hal-hal yang ditulis oleh mereka itu. Dan kecelakaan besarlah bagi mereka atas yang mereka kerjakan" (QS.2:79).
Oleh karena itu sudah selayaknya manusia berpegang pada nilai-nilai Islam, yang berisi akidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak. Sudah selayaknya pula manusia menghindarkan diri dari tipudaya para Badut-Badut Bodoh, yang membawa kemaksiatan dengan jubah kemegahan dunia, padahal hanya mengajak manusia menyembah sesuatu yang bukan Tuhan. Semoga Allah SWT membantu manusia menghadapi Badut-badut Bodoh ini. Dan semoga Allah SWT meridhai perjuangan setiap manusia yang berupaya menegakkan nilai-nilai Islam.