ABOUT ISLAM

Sabtu, 31 Januari 2009

RECEP TAYYIP ERDOGAN

Recep Tayyip Erdogan, adalah Perdana Menteri Turki, yang berhasil memimpin Turki setelah partainya (Partai Rafah, yang kemudian menjadi AK Parti) berhasil mengalahkan Partai Rakyat Republik. Partai Rafah adalah partai yang pro Islam, sedangkan Partai Rakyat Republik adalah partai yang anti Islam.
Sebagaimana diketahui sejak berkuasanya Kemal Attaturk (agen Inggris) di tahun 1920-an, Turki menjadi negara sekuler dan sangat anti Islam. Hingga kini, sebenarnya Turki masih menjadi negara sekuler, atas dukungan angkatan bersenjata Turki. Pihak militer Turki, berkomitmen untuk terus mendukung sekulerisme di Turki, dan siap melakukan kudeta militer bila sekulerisme terancam. Namun sejak kemenangan Partai Rafah, yang pro Islam, Pemerintahan Erdogan memberi beberapa kelonggaran bagi aktivitas Islami.
Pada saat melakukan debat dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, hari Kamis tanggal 29 Januari 2009, Erdogan berada satu sessi dengan Presiden Israel, Shimon Peres. Oleh karena itu, saat diberi kesempatan berbicara, Erdogan langsung mencela serangan Israel ke Jalur Gaza, yang menewaskan banyak wanita dan anak-anak. Shimon Peres (Presiden Israel) berupaya membela diri, namun argumentasi Erdogan terus berhasil mematahkan pembelaan diri Peres. Erdogan sangat mencela Israel, dengan menyebutnya sebagai negara yang sangat barbar (biadab), yang menyulitkan Peres membela diri (karena faktanya memang demikian).
David Ignatius, dari Harian Washington Post, yang menjadi moderator, dan sangat pro Yahudi Israel, beberapa kali menginterupsi Erdogan, untuk menghentikan kecamannya terhadap Israel dan Shimon Peres. Akhirnya David Ignatius menghentikan ucapan Erdogan. Namun Erdogan memprotes, karena Ignatius memberi kesempatan Shimon Peres membela diri selama 25 menit, sedangkan keseluruhan waktu yang diberikan padanya hanya 12 menit. Ketika Ignatius bertahan dengan keputusannya, maka Erdogan segera berdiri dan meninggalkan forum, sambil berkata kepada Shimon Peres, "Anda pembunuh!"
Fenomena Erdogan, dan fenomena pelemparan sepatu oleh wartawan Iraq terhadap George Walker Bush (Presiden Amerika Serikat) ketika konferensi pers pada akhir 2008) di Iraq, menunjukkan adanya geliat Umat Manusia untuk melawan Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya). Fenomena ini membuktikan universalitas nilai-nilai Islam, dan sekaligus menunjukkan kebusukan pemikiran, sikap, dan perilaku Komunitas Iblis Internasional. Fenomena-fenomena semacam ini akan terus menerus mengingatkan Umat Manusia tentang kebenaran firman Allah SWT dalam QS.2:120 dan QS.114, yang memberitahukan tentang adanya Komunitas Iblis Internasional.
Dengan demikian, hanya manusia-manusia bodoh dan berhati iblis-lah, yang bersedia terus menerus mendukung Komunitas Iblis Internasional.

Jumat, 30 Januari 2009

FENOMENA BUNUH DIRI

Ada fenomena menarik di kalangan tentara Amerika Serikat yang menjajah Afghanistan dan Iraq, yaitu "bunuh diri". Sejak menjajah Afghanistan (tahun 2002) dan Iraq (tahun 2003) telah banyak tentara Amerika Serikat yang melakukan bunuh diri. Selama tahun 2008 saja telah 143 orang tentara Amerika Serikat melakukan bunuh diri.
Dalam perspektif Islam, fenomena ini telah dijanjikan oleh Allah SWT, di mana Allah SWT tidak akan meridhai siapapun, dan tidak akan memberi petunjuk (hidayah) kepada siapapun yang telah berbuat dzalim. Penjajahan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya terhadap Afghanistan dan Iraq merupakan bentuk kedzaliman di masa kini, sehingga Allah SWT membiarkan para penjajah ini hidup dalam kesesatan, tanpa petunjuk, tanpa tujuan, dan tanpa kebahagian. Akibatnya, tentara para penjajah berupaya melakukan substitusi terhadap berbagai ketiadaan yang ditimpakan Allah SWT tersebut, dengan berbagai kegiatan seperti: meminum minuman keras (mabuk), berzinah, berjudi, dan perbuatan maksiat lainnya. Namun itu semua tetap tidak membahagiakan mereka. Akibatnya ribuan tentara Amerika Serikat mengalami gangguan jiwa, dan ratusan lainnnya melakukan bunuh diri.
Dalam perspektif sosiologi, ada beberapa penjelasan yang dapat diberikan terhadap maraknya bunuh diri di kalangan tentara Amerika Serikat, yaitu: Pertama, adanya fenomena fatalistic suicide. Fenomena ini menunjukkan adanya sebagian tentara Amerika Serikat yang tidak berdaya menghadapi tekanan keadaan di wilayah jajahan. Misalnya, ketidak-berdayaan tentara Amerika Serikat menghadapi Pejuang Muslim Afghanistan dan Iraq yang gigih berjuang, meskipun memiliki berbagai keterbatasan fasilitas. Hal ini menimbulkan tekanan berat bagi tentara Amerika Serikat yang berkelimpahan fasilitas, tapi kosong rohani.
Kedua, adanya fenomena anomic suicide. Fenomena ini menunjukkan adanya sebagian tentara Amerika Serikat yang merasa tidak adanya nilai-nilai bersama. Sebagian tentara ini merasa diperlakukan tidak adil, karena di saat warga negara Amerika Serikat hidup bebas, aman, dan nyaman di Amerika Serikat, mereka justru harus berhadapan dengan Pejuang Muslim Afghanistan dan Iraq yang tangguh, ulet, dan sangat militan. Terlebih-lebih lagi mereka ketahui, bahwa yang paling banyak menikmati keuntungan adalah beberapa pengusaha yang dekat dengan George Walker Bush.
Ketiga, adanya fenomena egoistic suicide. Fenomena ini menunjukkan adanya sebagian tentara Amerika Serikat yang telah terjebak oleh sistem nilai kapitalis dan liberalis yang kuat. Tetapi mereka kecewa karena sistem ini gagal memberi ketangguhan sikap juang pada diri mereka. Hal berbeda mereka temukan pada Pejuang Muslim Afghanistan dan Iraq, yang dalam jumlah sedikit dan fasilitas seadanya memiliki ketangguhan sikap juang yang tinggi. Satu hal yang tidak difahami oleh tentara Amerika Serikat adalah kenyamanan berada di "jalan" Allah SWT.
Keempat, adanya fenomena altruistic suicide. Fenomena ini menunjukkan adanya upaya dari sebagian tentara Amerika Serikat untuk "mempertuhankan" kepentingan bangsa dan negaranya, dengan cara berperang di Afghanistan dan Iraq. Namun mereka ini kemudian kecewa, ketika mengetahui bahwa penjajahan di Afghanistan dan Iraq dilakukan untuk kepentingan beberapa pengusaha yang dekat dengan George Walker Bush, dan untuk kepentingan mengamankan Negara Israel, yang selama ini "menjajah" Amerika Serikat.
Kelima, adanya fenomena individualistic suicide. Fenomena ini menjukkan adanya sebagian tentara Amerika Serikat yang merasa bahwa pengiriman mereka ke Afghanistan atau Iraq merupakan suatu proses pengasingan sosial. Hal ini dikarenakan mereka harus kehilangan kenyamanan berada di tanah airnya sendiri (Amerika Serikat) dengan berperang di Afghanistan atau Iraq, padahal yang harus mereka hadapi adalah ketangguhan dan keuletan Pejuang Muslim Afghanistan atau Iraq, yang terkenal memiliki basis rohani yang kuat.
Keenam, adanya fenomena institutional suicide. Fenomena ini menunjukkan adanya sebagian tentara Amerika Serikat yang merasa, bahwa negara mereka telah memaksa mereka melakukan bunuh diri massal dengan mengirim mereka ke Afghanistan atau Iraq. Hal ini dikarenakan negara mereka memaksakan perang terhadap suatu bangsa yang memiliki pijakan rohani yang kuat, yang bahagia ketika berjuang, dan sangat senang ketika berkorban demi kejayaan nilai-nilai Islam. Sebaliknya tentara Amerika Serikat harus berperang dalam basis nilai-nilai yang tidak memiliki unsur rohani, dan dicaci banyak bangsa beradab.
Inilah fenomena yang dapat dijelaskan dalam perspektif Islam dan sosiologi, sehingga memudahkan pemahaman terhadap maraknya bunuh diri di kalangan tentara Amerika Serikat, terutama yang bertugas menjajah di Afghanistan dan Iraq.

Kamis, 29 Januari 2009

RASISME BANGSA TERKUTUK

Sebagaimana diketahui Yahudi Israel adalah bangsa terkutuk (lihat QS.2:65). Yahudi Israel dikutuk (dihinakan) oleh Allah SWT, karena memiliki kegemaran menentang, dan mengabaikan perintah Allah SWT. Salah satu contoh penentangan Yahudi Israel, adalah ketika Allah SWT memerintahkan Yahudi Israel untuk tidak membunuh, tetapi sejarah (hingga saat ini) telah membuktikan, bahwa Yahudi Israel merupakan juru bantai bagi Bangsa Palestina.
Sebagai bangsa terkutuk, Yahudi Israel merupakan "tokoh" dari Komunitas Iblis Internasional, yang terdiri dari Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya (lihat QS.2:120). Tentu saja, sebagai "tokoh" dan bagian dari Komunitas Iblis Internasional, maka Yahudi Israel sangat gemar melakukan kejahatan, layaknya setan (Iblis) yang berwujud manusia (lihat QS.114).
Sesuai dengan ciri-cirinya, Yahudi Israel juga gemar hipokrit atau munafik, yang identik dengan karakteristik Komunitas Iblis Internasional pada umumnya. Salah satu fenomena kemunafikan Yahudi Israel, adalah: (1) Pada satu sisi, ia menggembar-gemborkan anti rasisme, dengan menolak sikap anti semit (anti Yahudi Israel) para penentangnya, dengan menyatakan sikap anti semit sebagai sikap yang rasis; (2) Sementara itu, pada sisi yang lain, ia mempraktekkan sikap rasis, atau menganut rasisme.
Beberapa bukti adanya rasisme bangsa terkutuk ini, adalah: Pertama, di Negara Israel, selain ras Yahudi dilarang membeli tanah.
Kedua, bagi Negara Israel, setiap ras Yahudi yang ada di setiap negara di seluruh dunia adalah warga negara Israel. Sebaliknya, orang-orang Palestina yang berada di wilayah kekuasaan Negara Israel harus segera keluar dari wilayah tersebut.
Ketiga, di Negara Israel, orang-orang Palestina harus menggunakan kendaraan dengan cat dan warna yang khusus, untuk membedakannya dengan ras Yahudi yang dimuliakan oleh Negara Israel.
Keempat, di wilayah kekuasaan Negara Israel, 85 % air bersih hanya diperuntukkan bagi ras Yahudi, sedangkan untuk ras non Yahudi hanya mendapat 15 % air bersih. Contoh, di Hebron, 85 % air bersih diperuntukkan bagi 400 orang Yahudi, sedangkan 15 % nya diperuntukkan bagi 120.000 orang Palestina.
Sikap rasisme bangsa terkutuk ini, dapat terpelihara sejak tahun 1948 (berdirinya Negara Israel) hingga saat ini, karena mendapat dukungan dari Amerika Serikat, yang setiap tahun mengalokasikan dana sebesar 5 milyar dolar Amerika Serikat bagi Negara Israel, dari hasil penarikan pajak di Amerika Serikat.
Bagi Bangsa Indonesia, sikap rasisme Yahudi Israel, bukanlah sesuatu yang sulit dimengerti, karena Bangsa Indonesia pernah mengalami rasisme Bangsa Belanda, ketika Bangsa Belanda menjajah wilayah Indonesia selama 250 tahun. Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda membagi penduduk Hindia Belanda dalam tiga kelas. Kelas Pertama atau kelas tertinggi, adalah Bangsa Eropa, kelas ini mendapat fasilitas sangat lengkap dan berkelimpahan. Kelas Kedua, adalah Bangsa Timur Asing (misal China, Arab, dan lain-lain), kelas ini tidak terlalu berkelimpahan tapi masih mendapat kebebasan berusaha (berbisnis). Kelas Ketiga atau kelas terbawah, adalah Bangsa Pribumi (penduduk asli Indonesia), kelas ini merupakan kelas tertindas, yang tidak mendapat kebebasan dan tidak berkelimpahan.
Fenomena Pemerintah Hindia Belanda, yaitu suatu pemerintahan Bangsa Belanda yang didirikan di atas tanah Bangsa Indonesia, sangatlah mirip dengan fenomena Negara Israel. Sebagaimana diketahui, Negara Israel adalah negara yang didirikan oleh Bangsa Yahudi di atas tanah Bangsa Palestina. Rasisme yang dianut oleh Pemerintah Hindia Belanda, juga dianut oleh Pemerintah Negara Israel.
Oleh karena itu, sangatlah wajar ketika Bangsa Indonesia menentang Negara Israel, sebab hal ini mirip dengan penentangan Bangsa Indonesia terhadap Hindia Belanda. Dengan demikian, sangat wajar pula , ketika Umat Islam di Indonesia mendukung perjuangan Pejuang Muslim Palestina (Hamas) dalam menghadapi Negara Israel dan Yahudi Israel. Semoga Allah SWT meridhai perjuangan Pejuang Muslim Palestina (Hamas) .......

Rabu, 28 Januari 2009

UNTUK KEJAYAAN ISLAM: JANGAN GOLPUT

Beberapa hari yang lalu MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengingatkan Umat Islam di Indonesia, agar berpartisipasi dalam Pemilihan Umum. Dengan kata lain, MUI meminta Umat Islam agar tidak golput dalam Pemilihan Umum. Golput adalah tindakan tidak berpartisipasi atau tidak memilih dalam Pemilihan Umum. "Bahasa" yang digunakan oleh MUI adalah "Bahasa Fatwa" dengan menyatakan "golput haram", kecuali bagi yang berhalangan secara teknis atau administratif.
Fatwa MUI ini dikeluarkan, karena ada komunitas sekuler, liberal, dan Islam Phobia (Anti Islam) yang menyerukan golput. Komunitas ini mulai khawatir dengan kekuatan Umat Islam di Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintahan, yang mengganggu dominasi sekuler, liberal, dan Islam Phobia.
Lihatlah beberapa Undang-Undang yang berhasil "diamankan" oleh kekuatan Umat Islam di Dewan Perwakilan Rakyat. Contoh, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Bila kekuatan Umat Islam di Dewan Perwakilan Rakyat tidak memadai, maka peserta didik (Umat Islam) akan mendapat pelajaran agama yang bukan agama yang dianutnya (Non Islam), dan diajarkan agama oleh pendidik yang tidak seagama dengannya (Non Muslim). Namun dengan rahmat Allah SWT, dan penyatuan kekuatan Umat Islam di Dewan Perwakilan Rakyat, maka Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan, bahwa peserta didik harus mendapat pelajaran agama yang sama dengan agama yang dianutnya, yang disampaikan oleh pendidik yang seagama dengannya.
Oleh karena itu, fatwa MUI yang mengharamkan golput perlu didukung oleh Umat Islam, sebab:
Pertama, Umat Islam harus berjuang di semua sektor, dan di semua aspek. Hal ini penting, agar Umat Islam tidak dipecundangi terus menerus di banyak sektor, dan di banyak aspek. Umat Islam harus mampu mencegah penyalahgunaan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan lain-lain, agar tidak memusuhi dan merugikan Umat Islam. Dengan demikian Umat Islam dapat memberi kontribusi terbaik (rahmatan lil'alamiin) bagi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, Umat Islam jangan naif (lugu), melainkan harus cerdas (fathonah) ketika berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hendaknya Umat Islam bersungguh-sungguh mempelajari dan mengkaji partai politik dan tokoh politik yang masuk "bursa" Pemilihan Umum. Perhatikan kinerja dan track record mereka terhadap penguatan nilai-nilai Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan pilih partai politik dan tokoh politik, yang sekuler, liberalis, dan Islam Phobia.
Ketiga, bangun sinergi antara sebagian Umat Islam yang berjuang intra parlementer (di dalam Dewan Perwakilan Rakyat) dengan sebagian Umat Islam yang berjuang ekstra parlementer (di luar Dewan Perwakilan Rakyat). Kedua bagian ini sama-sama penting, karena sama-sama berjuang untuk kejayaan Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga selayaknya bekerjasama.

Selasa, 27 Januari 2009

MEMAHAMI FATWA MUI

Beberapa hari yang lalu MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeluarkan fatwa, antara lain: Pertama, mengharamkan golput, yaitu tidak berpartisipasi (tidak memilih) dalam Pemilihan Umum. Kedua, mengharamkan merokok di tempat umum, dan mengharamkan merokok bagi anak-anak, remaja, dan wanita hamil.
Selayaknya masyarakat menerima kedua fatwa ini dengan pemikiran jernih, yaitu memahami bahwa kedua fatwa ini merupakan bagian dari upaya (ikhtiar dan ijtihad) para Ulama yang tergabung dalam MUI, untuk mendorong masyarakat, agar mampu memberi kontribusi positif secara optimal bagi diri, lingkungan, bangsa, dan negaranya. Alasannya adalah, sebagai berikut:
Pertama, masyarakat akan dapat memberi kontribusi optimal, ketika ia menghadiri acara Pemilihan Umum, serta memilih partai politik dan tokoh yang paling baik dalam pandangannya, di mana partai politik dan tokoh tersebut dipersepsi olehnya, akan memberi manfaat optimal bagi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kecuali jika yang bersangkutan secara teknis dan administratif berhalangan hadir pada acara tersebut.
Kedua, masyarakat juga akan berada pada kondisi nyaman dan aman, bila anggota masyarakatnya tidak merokok di tempat umum, serta anak-anak, remaja, dan wanitanya yang hamil tidak merokok.
Oleh karena itu, selayaknya masyarakat berterimakasih pada para Ulama, yang responsif terhadap dinamika masyarakat. Semoga Allah SWT berkenan meridhai ihktiar dan ijtihad para Ulama, serta berkenan meridhai penghormatan Umat Islam terhadap Ulamanya.

Senin, 26 Januari 2009

KEMAMPUAN LUAR BIASA

Kita seringkali menemukan atau mengetahui adanya seseorang yang memiliki kemampuan luar biasa, yaitu dapat melakukan hal-hal yang di luar kemampuan manusia pada umumnya. Dalam perspektif Islam, kemampuan luar biasa ini diidentifikasi dalam karakter yang berbeda-beda.
Pertama, kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh orang-orang kafir, misalnya mampu berjalan di atas air. Kemampuan ini disebut "sihir". Tujuan dari tindakan orang kafir (orang yang menolak keberadaan Allah SWT) tersebut adalah untuk mempengaruhi keimanan seseorang, yaitu agar orang yang melihatnya segera bergeser keimananannya, dengan tidak lagi beriman kepada Allah SWT.
Kedua, kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh orang-orang fasik, misalnya mampu menyembuhkan penyakit tertentu. Kemampuan ini disebut "istidraj". Tujuan dari tindakan orang fasik tersebut adalah untuk mempengaruhi keimanan seseorang, yaitu agar orang yang melihat atau mendapat penyembuhan dari dirinya, segera berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagaimana dirinya, yaitu tidak melaksanakan perintah Allah SWT.
Ketiga, kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh orang awam (orang yang Keislamannya belum memadai), misalnya mampu membengkokkan besi baja. Kemampuan ini disebut "maunah". Tujuan dari tindakan orang awam tersebut adalah untuk menghibur orang yang melihatnya, namun karena keawaman dirinya dan orang yang melihatnya, maka keduanya dapat tergelincir pada kemusyrikan.
Keempat, kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh para wali atau orang-orang shaleh, misalnya mampu mengubah buah mangga menjadi emas berbentuk mangga. Kemampuan ini disebut "karomah". Tujuan dari tindakan wali atau orang shaleh ini adalah untuk mengingatkan orang yang melihat atau mengetahuinya, agar faham, bahwa bila Allah SWT berkenan, maka sesuatu yang tidak mungkin dapat terjadi.
Kelima, kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh para Rasulullah (utusan Allah SWT), misalnya: (1) Rasulullah Musa AS mampu membelah lautan, (2) Rasulullah Isa AS mampu menghidupkan orang yang telah mati, dan (3) Rasulullah Muhammad SAW mampu memberi kemampuan pada Umat Islam dalam memaknai hidup dan kehidupannya, dengan berbekal nilai-nilai Islam, yang tertuang dalam Al Qur'an. Kemampuan ini disebut "mukjizat". Tujuan ditampilkannya mukjizat, agar orang yang mengetahui atau melihatnya dapat bersegera beriman kepada Allah SWT, dan menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
Dengan demikian, mereka yang pada kondisi kekinian menyatakan diri memiliki mukjizat, adalah pembohong besar. Sebab Rasulullah Muhammad SAW adalah Rasulullah terakhir, tidak ada lagi Rasulullah setelah Rasulullah Muhammad SAW. Hal ini juga berarti, tidak ada mukjizat yang dapat ditampilkan oleh orang yang bukan Rasulullah.
Oleh karena itu, Umat Manusia perlu berhati-hati, agar tidak tertipu oleh: (1) oknum-oknum masa kini yang mengaku diri Rasulullah dan dapat menghadirkan mukjizat, (2) oknum-oknum masa kini yang mengaku diri Malaikat Jibril dan dapat menyampaikan firman, (3) oknum-oknum masa kini yang mengaku manusia biasa, tetapi mampu menghadirkan mukjizat.
Ingatlah firman Allah SWT dalam QS.114, bahwa di masa kini ada setan (pengikut iblis) yang berbentuk manusia, atau manusia yang telah menjadi pengikut setan/iblis. Mereka inilah yang selalu berupaya menyesatkan Umat Manusia, hingga akhir zaman.

Minggu, 25 Januari 2009

TIDAK MEMBUTUHKAN OBAMA

Pertama, Umat Islam tidak membutuhkan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, karena ada perbedaan yang mendasar, antara Umat Islam dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
Kedua, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mendukung perampokan oleh Yahudi Israel terhadap tanah Palestina, yang kemudian dijadikan tempat bermukim, dan mendirikan negara Yahudi Israel dengan nama Negara Israel.
Ketiga, Umat Islam menolak perampokan tanah Palestina oleh Yahudi Israel, sehingga Negara Israel adalah negara ilegal, karena didirikan di atas tanah hasil perampokan.
Keempat, Umat Islam tidak membutuhkan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang sejak pelantikannya menyatakan diri mendukung Yahudi Israel dan Negara Israel, namun bersikap memusuhi Hamas (Pejuang Muslim Palestina).
Kelima, Umat Islam percaya sepenuhnya pada kebenaran firman Allah SWT dalam QS.2:120 dan QS.114.
Keenam, Umat Islam hanya membutuhkan Allah SWT sebagaimana dimaksud dalam QS.112, dan berharap Allah SWT meridhai setiap perjuangan Umat Islam dalam menegakkan nilai-nilai Islam.

KONSTITUSI BERBASIS ISLAM

Bangsa Indonesia bersyukur pada Allah SWT, karena Ia berkenan mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia, yaitu mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Bangsa Indonesia membentuk konstitusi (Undang-Undang Dasar Tahun 1945) , yang berbasis pada nilai-nilai Islam. Dalam konstitusi ini, Bangsa Indonesia menyatakan diri memperTuhankan Allah SWT, dan menyebutNya sebagai Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Esa. Bangsa Indonesia faham, bahwa sesuatu tidak akan Maha Kuasa bila tidak Maha Esa. Dengan kata lain hanya yang Maha Esa saja yang Maha Kuasa.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini saya kutipkan "Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945", sebagai berikut:
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa, mengantarkan Rakyat Indonesia, ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil, dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah, yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka Rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia, yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, dan seluruh Tumpah Darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia; dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Sabtu, 24 Januari 2009

BERSYUKURLAH PADA ALLAH SWT

Tidak ada kata yang tepat diucapkan, selain "Alhamdulillaahi rabbil'alamiin" (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam) ketika kita mengamati Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dibangun oleh Bangsa Indonesia dengan nilai-nilai Islam, dalam format ideologi dan konstitusi nasional, yang berupa Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Rasa syukur kepada Allah SWT perlu terus menerus disampaikan dalam wujud penguatan aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak. Bukankah kita faham, bahwa Allah SWT menyayangi Bangsa Indonesia. Tanpa pertolongan Allah SWT, boleh jadi saat ini kita sedang mengalami nasib seperti saudara-saudara kita di Palestina yang tanahnya di rampok oleh Yahudi Israel (anggota Komunitas Iblis Internasional).
Bukankah Belanda (anggota Komunitas Iblis Internasional) dahulu juga berencana mendirikan Negara Hindia Belanda di tanah Indonesia. Bukankah Belanda saat itu memiliki persenjataan lengkap untuk menguasai tanah Indonesia. Bukankah Inggris yang bersenjata lengkap juga pernah berupaya menguasai tanah Indonesia, melalui serangannya ke Surabaya, di tahun 1945. Bukankah Bangsa Indonesia hanya memiliki "Bambu Runcing" dan senjata seadanya. Bukankah para pejuang selalu meneriakkan "Allah Akbar", ketika bertempur.
Oleh karena itu, para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia mencantumkan kalimat, "Atas rahmat Allah..." di dalam konstitusi nasional (Undang-Undang Dasar Tahun 1945). "Allah" yang dimaksud dalam konstitusi nasional adalah, "Allah, Tuhan Yang Maha Esa," sebagaimana dimaksud dalam QS.112 atau QS. Al Ikhlas. Hal ini terlihat dari dasar negara, yang tercantum pada alinea ke-4 Undang-Undang Dasar Tahun 1945, atau Pancasila (ideologi nasional), di mana sila pertamanya adalah, "Ketuhanan Yang Maha Esa."
Berbekal rasa syukur kepada Allah SWT, maka Bangsa Indonesia bersimpati pada upaya Pejuang Muslim di Afghanistan, Iraq, dan Palestina dalam mengusir Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya) dari tanah Afghanistan, Iraq, dan Palestina. Kita juga selayaknya mendukung rakyat dan Pemerintah Iran, yang akan dijadikan sasaran berikutnya kedzaliman neo kolonialisme dan neo imperialisme Amerika Serikat (anggota Komunitas Iblis Internasional).
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkenan meridhai upaya segenap manusia, ketika mereka bersungguh-sungguh mencegah dan mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh Komunitas Iblis Internasional.

Jumat, 23 Januari 2009

KEBODOHAN DAN KEMISKINAN

Beberapa negara, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, saat ini memiliki fenomena menyedihkan, yaitu sebagian besar masyarakatnya diliputi kebodohan dan kemiskinan. Kondisi ini tidaklah datang tiba-tiba melainkan melalui proses panjang kedzaliman Komunitas Iblis Internasional (lihat QS.2:120).
Sejak abad ke-16 hingga abad ke-19 negara-negara ini dijajah oleh Komunitas Iblis Internasional, dalam format kolonialisme dan imperialisme. Selanjutnya pada abad ke-19 hingga saat ini, Komunitas Iblis Internasional melanjutkan penjajahannya dengan format neo kolonialisme dan neo imperialisme. Pada masa kini Komunitas Iblis Internasional diidentifikasi terdiri dari Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya. Sementara itu, fenomena yang menunjukkan adanya Komunitas Iblis Internasional dapat dilihat pada kasus Afghanistan, Iraq, dan Palestina.
Namun demikian, negara-negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, dan masih terbelengu oleh kebodohan dan kemiskinan, janganlah patah semangat. Perbaiki terus kondisi yang ada, insyaAllah negara-negara Anda akan dapat keluar dari belengu kebodohan dan kemiskinan.
Allah SWT dalam QS.51:11-12 menyemangati hamba-hambanya agar keluar dari kebodohan. Allah SWT mengingatkan agar muslim jangan lalai dalam memanfaatkan kesempatan mendapatkan ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Dengan tegas Allah SWT memotivasi agar muslim tidak melalaikan kesempatan ini.
Dalam hal kemiskinan, Allah SWT mengingatkan agar muslim menghindari kebodohan, dan membangun sinergi sesama muslim (lihat QS.89:15-18). Bukan saatnya lagi sesama muslim bersitegang. Bukan saatnya lagi Kaum Sunni menghina Kaum Syiah, atau sebaliknya. Bukan saatnya lagi Kelompok Nahdatul Ulama (NU) menghina Kelompok Muhammadiyah, atau sebaliknya. Jika hal ini dilakukan, maka yang melakukannya dapat dikategorikan orang-orang bodoh, yang berencana menghancurkan Umat Islam.
Sesungguhnya Umat Islam memiliki musuh bersama, yaitu Komunitas Iblis Internasional, yang dalam perspektif sejarah tercatat sebagai komunitas yang gemar menjajah, dengan terlebih dahulu "mengadu-domba" sesama Umat Islam. Oleh karena itu, sudah saatnya Umat Islam memperbaiki diri, merapatkan barisan, dan mengerahkan segenap pemikiran, sikap, dan perilaku dalam mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh Komunitas Iblis Internasional.

KARAKTERISTIK MUSLIM

Muslim adalah seorang manusia (bila individual) atau suatu komunitas (bila kolektif), yang memiliki karakteristik tertentu, sebagaimana diungkapkan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an, dan dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Ada tujuh point yang menjadi karakteristik muslim, yaitu: persyaratan, tanggung-jawab, tugas dan fungsi, hubungan kerja, identitas, tuntutan fisik, dan lingkungan sosial.
Pertama, persyaratan menjadi muslim terdiri dari kesiapan mempraktekkan Rukun Iman dan Rukun Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, muslim bertanggung-jawab atas kemanfaatan alam semesta, sebagai sarana dan prasarana beribadah kepada Allah SWT.
Ketiga, ada tugas dan fungsi yang diemban oleh seorang muslim, yaitu: (1) menjadi mujahiddin atau pembela kebenaran, (2) menjadi uswatun hasanah atau teladan yang baik, (3) menjadi asabiquunal awaluun atau pendahulu dalam melaksanakan kebajikan, (4) menjadi sirajan muniran atau pencerah bagi manusia lainnya, dan (5) rahmatan lil'alamiin atau memberi manfaat optimal bagi alam semesta (termasuk manusianya).
Keempat, seorang muslim mampu melakukan harmonisasi hubungan kerja dengan muslim lainnya, agar terjadi sinergi antar muslim dalam memenuhi tugas dan fungsinya.
Kelima, muslim memiliki identitas yang khas, yaitu hanya memperTuhankan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Keenam, muslim dituntut memiliki fisik yang sehat, tegar, dan terlatih, karena seringkali kekuatan fisik sangat dibutuhkan dalam menegakkan kebenaran, dan menghancurkan kedzaliman yang dilakukan oleh Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya).
Ketujuh, muslim memiliki lingkungan sosial yang beraneka ragam, yang menuntut kemampuan antisipatifnya.

Kamis, 22 Januari 2009

KEMULIAAN MUSLIMAH

Seorang muslimah adalah sosok manusia yang selalu dikagumi oleh setiap laki-laki muslim. Ia dikagumi karena kemuliaan, dan peran besarnya dalam membangun Umat Islam yang berkualitas. Kemuliaan seorang muslimah nampak dari kesetiaannya pada nilai-nilai Islam, yang berbasis pada Al Qur'an dan Al Hadist.
Bagi seorang muslimah taqwa merupakan sesuatu yang inheren (bawaan) pada dirinya. Oleh karena itu, ia bersungguh-sungguh menekuni hal-hal yang diperintahkan Allah SWT, dengan cara meneladani (mengambil contoh) pemikiran, sikap, dan perilaku Rasulullah Muhammad SAW. Seorang muslimah faham, bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok yang sungguh-sungguh menerapkan perintah-perintah Allah SWT yang tertuang dalam Al Qur'an. Seorang muslimah juga faham, bahwa Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW memuliakan istri-istri Rasulullah Muhammad SAW. Itulah sebabnya maka istri-istri Rasulullah Muhammad SAW adalah wanita-wanita yang mulia. Mereka mulia karena ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Hal inilah yang menjadikan seorang muslimah memposisikan istri-istri Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan terindah bagi dirinya. Ia faham bahwa keteladanan istri-istri Rasullah Muhammad SAW terdokumentasi dalam QS.33:30-33. Maka seorang muslimah berupaya mempraktekkan QS.33:30-33 dalam kehidupannya sehari-hari.
Pertama, berbekal QS.33:30 seorang muslimah berupaya menghindari keburukan. Kedua, berbekal QS.33:32 seorang muslimah berupaya agar tidak menarik perhatian lawan jenisnya. Ketiga, hal ini dilakukan seorang muslimah agar terhindar dari ekses pekerjaan publik. Keempat, oleh karena itu, sejak awal, seorang muslimah menghindari pekerjaan publik, kecuali dalam keadaan darurat. Kelima, hal ini dilakukan untuk mencegah komoditisasi wanita , yaitu proses yang menjadikan wanita sebagai barang dagangan. Keenam, berbekal QS.33:31 seorang muslimah berkonsentrasi untuk melakukan kebaikan. Ketujuh, berbekal QS.33:33 seorang muslimah lebih memilih berada di rumah. Kedelapan, seorang muslimah ingin memfokuskan diri pada pekerjaan domestik. Kesembilan, dengan demikian seorang muslimah dapat fokus pada pengelolaan regenerasi Umat Islam.
Seorang muslimah faham, bahwa Allah SWT tidak menciptakan sesuatu agar sia-sia. Demikian pula ketika Allah SWT menciptakan laki-laki dan wanita, maka masing-masing ciptaanNya ini memiliki fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, bodohlah orang-orang liberal (Peradaban Barat) yang menjadikan laki-laki dan wanita memiliki fungsi yang sama.
Pekerjaan domestik (di dalam rumah) dan pekerjaan publik (di luar rumah) merupakan dua hal yang bersifat fungsional. Pekerjaan ini berkedudukan setara, dan tidak dalam posisi yang satu lebih rendah dari yang lain. Oleh karena itu, bodohlah orang-orang liberal (Peradaban Barat) yang memposisikan pekerjaan domestik lebih rendah dari pekerjaan publik.
Seorang muslimah faham. bahwa berada di rumah tidaklah merendahkan wanita, sebaliknya justru memuliakan wanita. Ia faham, bahwa Allah SWT berkehendak memuliakan wanita, dengan menjadikan wanita hidup dalam semangat taqwa kepada Allah SWT, agar ia dapat berpikir, bersikap, dan berperilaku mulia.
Oleh karena itu, bodohlah orang-orang liberal (Peradaban Barat) yang "menjual" kaum wanitanya ke hadapan publik, mempertontonkan aurat wanitanya ke hadapan publik, dan menjadikan kaum wanitanya sebagai sosok laki-laki yang cantik. Semoga Allah SWT berkenan memberikan nilai-nilai Islam pada orang-orang liberal (Peradaban Barat).

Rabu, 21 Januari 2009

JANGAN TERKESIMA

Sejak kemarin Tentara Yahudi Israel menarik diri dari Gaza, alasan formalnya adalah gencatan senjata sepihak yang dinyatakan oleh Pemerintah Yahudi Israel. Padahal sesungguhnya mereka gentar menghadapi strategi sniper yang ditampilkan Hamas (Pejuang Muslim Palestina). Para sniper Hamas yang berada di reruntuhan gedung siap mencabut nyawa manusia berhati Iblis, yaitu Tentara Yahudi Israel yang berada di Gaza.
Penarikan Tentara Yahudi Israel dari Gaza, hendaknya jangan membuat Umat Islam terkesima. Jangan pernah berpikir, bahwa Yahudi Israel adalah komunitas cinta damai. Karena anggota Komunitas Iblis Internasional ini keluar dari Gaza, setelah membantai 1.400 orang Bangsa Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Jangan pernah terkesima pada Yahudi Israel, baik tentara, pemerintah, maupun rakyatnya. Bila Umat Islam terkesima, berarti Umat Islam tertipu, karena Pemerintah, Tentara, dan Rakyat Yahudi Israel adalah perampok tanah Palestina, dan sebagai bagian dari Komunitas Iblis Internasional mereka selalu siap berbuat kerusakan di muka bumi, terutama di Palestina.
Umat Islam juga selayaknya jangan terkesima pada terpilihnya Barack Obama sebagai presiden di Amerika Serikat, karena sebagai suatu sistem yang mapan, Amerika Serikat insyaAllah tak akan berubah. Amerika Serikat akan tetap sebagai bagian dari Komunitas Iblis Internasional, bersama-sama dengan Yahudi Israel, Inggris, dan Perancis.
Oleh karena itu, Umat Islam tetap harus tenang. Kuatkan doa kepada Allah SWT, agar suatu saat Hadist Rasulullah Muhammad SAW dapat terwujud, yaitu "Tidak akan terjadi kiamat, sampai Umat Islam berhasil mengalahkan Yahudi."
Dengan demikian Para Pejuang Muslim di Afghanistan, Iraq, dan Palestina teruslah berjuang, sampai suatu saat Anda berhasil mengalahkan Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya). Tidak ada damai, antara Umat Islam dengan Komunitas Iblis Internasional hingga akhir zaman. Lihatlah firman Allah SWT dalam QS.2:120 dan QS.114.
Tidak ada damai antara perampok tanah Palestina (Yahudi Israel) dengan pemilik tanah Palestina (Bangsa Palestina), sampai sang perampok keluar dari seluruh tanah yang didudukinya, yang diklaimnya sebagai wilayah Israel. Selamat berjuang saudaraku Pejuang Muslim di Afghanistan, Iraq, dan Palestina. Ketahuilah Allah SWT meridhai perjuangan Anda. Selamat berjuang, dan maafkan kami yang hanya mampu berdoa.........

Selasa, 20 Januari 2009

REKONSTRUKSI MINDSET

Rekonstruksi dapat diartikan sebagai usaha menyusun atau membangun kembali sesuatu, yang tersusun atau terbangun tidak sebagaimana mestinya. Melalui rekonstruksi, diharapkan sesuatu dapat disusun sebagaimana mestinya, sesuai dengan fitrah dan kebutuhannya.
Karena satu dan lain hal, boleh jadi mindset (pola pikir) seorang manusia tersusun tidak sebagaimana mestinya. Tidak jarang seorang manusia mendapat tarikan dari liberalisme atau konservatisme. Tarikan ini timbul dari interaksi seorang manusia dengan lingkungan sosialnya.
Oleh karena itu, seorang manusia hendaknya bersungguh-sungguh berlindung kepada Allah SWT, dan berikhtiar optimal dengan meneladani Rasulullah Muhammad SAW, agar tarikan liberalisme atau konservatisme gagal memperdayakan dirinya. Seorang manusia harus berada pada "jalan yang lurus", yaitu jalan yang diridhai Allah SWT, dan bukan jalan yang sesat (liberalisme atau konservatisme), yaitu jalan yang dimurkai Allah SWT.
Berbekal kesadaran inilah seorang manusia merekonstruksi mindsetnya, dengan menundukkan diri pada Al Qur'an dan Al Hadist. Ia memposisikan Al Qur'an dan Al Hadist sebagai pedoman dan penjelas kehidupan. Mindset seorang manusia yang telah Islami ini mencerminkan sebuah konsepsi, yaitu "Maha Benar Allah, dengan segala firmanNya".
Demikianlah yang selayaknya dilakukan oleh seorang manusia, agar ia selamat di dunia dan di akherat. Hal ini pulalah yang mendesak untuk dilakukan oleh suatu masyarakat, hingga akhir zaman. Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda (berdasarkan wahyu). "Tidaklah akan terjadi kiamat, sampai Umat Islam berhasil mengalahkan Yahudi."

Sabtu, 17 Januari 2009

KEJAHATAN BANGSA TERKUTUK

Sejak menyerang Jalur Gaza pada 26 Desember 2008 hingga hari ini, telah 1.250 orang Bangsa Palestina (sebagian besar anak-anak) yang dibantai oleh Tentara Yahudi Israel. Kejahatan Bangsa Terkutuk (Yahudi Israel) ini, telah memperjelas kebenaran firman Allah SWT dalam QS.2:65, QS.2:120, dan QS.114.
Dalam QS.2:65 Allah SWT mengutuk Bani Israil (Yahudi Israel), karena melanggar perintah Allah SWT. Dengan bahasa yang tegas Allah SWT menyatakan, "Jadilah kamu (Bani Israil, atau Yahudi Israel) kera yang hina!"
Sedangkan dalam QS.2:120 Allah SWT mengingatkan Umat Islam di seluruh dunia, tentang adanya Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya), yang selalu memusuhi Islam, nilai-nilai Islam, dan Umat Islam.
Selanjutnya, dalam QS.114 Allah mengingatkan tentang adanya setan (bagian dari Iblis) yang berwujud manusia, atau manusia yang berhati setan (berhati Iblis), yang selalu berbuat kejahatan, seperti "gelapnya malam", sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai kejahatan yang dilakukan oleh Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya) di Afghanistan, Iraq, dan Palestina.
Oleh karena itu peristiwa penyerangan Jalur Gaza oleh Bangsa Terkutuk (Yahudi Israel), merupakan Kejahatan Bangsa Terkutuk, sebagai bentuk permusuhan abadi antara Umat Islam (Umat Yang Diridhai Allah SWT) melawan Komunitas Iblis Internasional (Umat Yang Dimurkai Allah SWT).
Dengan demikian, perlawanan Umat Islam terhadap Komunitas Iblis Internasional tidak akan pernah berakhir, hingga Allah SWT menetapkan Hari Akhir alam semesta. Fenomena Palestina, Iraq, dan Afghanistan adalah representasi perlawanan Umat Islam terhadap Komunitas Iblis Internasional. Perlawanan ini telah diridhai Allah SWT, maka insyaAllah akan berlanjut terus hingga Hari Akhir alam semesta.
Selamat berjuang saudara muslimku di Palestina, Afghanistan, dan Iraq. Doa kami menyertaimu.


Kamis, 15 Januari 2009

SKENARIO LADANG AMAL

Assallamu'alaikum Wr.Wb.
Saudara-Saudaraku, Umat Islam di seluruh dunia. Sampai dengan hari ini telah 1.050 orang Bangsa Palestina yang tewas di Gaza, akibat gempuran Tentara Yahudi Israel (anggota Komunitas Iblis Internasional).
Sesungguhnya, bila Allah SWT berkenan, maka sangatlah mudah bagi Allah SWT untuk memusnahkan Komunitas Iblis Internasional. Hal ini pernah Allah SWT perlihatkan, ketika Ia memusnahkan Bangsa Ad, Bangsa Tsamud, dan Bangsa-Bangsa Dzalim lainnya.
Nampaknya, kali ini Allah SWT menampilkan skenario yang lain, yaitu "Skenario Ladang Amal". Nampaknya Allah SWT hendak memberi kesempatan pada Umat Islam yang diridhaiNya, untuk beramal sebanyak-banyaknya, sehebat-hebatnya, dan setinggi-tingginya dengan cara "membiarkan" Komunitas Iblis Internasional melakukan kerusakan di alam semesta, dalam batas-batas ketentuanNya.
Berdasarkan "Skenario Ladang Amal", maka terbuka kesempatan seluas-luasnya bagi setiap muslim, untuk berbakti kepada Allah SWT dengan cara memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya).
Bila Komunitas Iblis Internasional melakukan kerusakan dalam format peperangan, maka tersedia "Ladang Jihad" bagi Umat Islam yang mampu melakukannya. Sebaik-baik jalan menghentikan peperangan, adalah dengan cara memerangi pihak yang mengobarkannya.
Bila Komunitas Iblis Internasional melakukan kerusakan dalam format ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain, maka tersedia "Ladang Amal" bagi Umat Islam yang mampu melakukannya.
Sesungguhnya, segenap kerusakan yang dilakukan oleh Komunitas Iblis Internasional, merupakan "Ladang Amal" bagi Umat Islam. Oleh karena itu, sudah selayaknya Umat Islam bersyukur kepada Allah SWT, yang berkenan menerapkan "Skenario Ladang Amal" pada sekuen akhir zaman ini.
Wahai Umat Islam di seluruh dunia, sambutlah "Skenario Ladang Amal" yang diberlakukan oleh Allah SWT di akhir zaman ini. Berbondong-bondonglah menjadi pesertanya, sesuai dengan kemampuan, kompetensi, dan keahlian masing-masing. Bagi Umat Islam yang belum berkesempatan menghadiri "Ladang Jihad" di Afghanistan, Iraq, dan Palestina, maka berbaktilah kepada Allah SWT sesuai dengan kemampuan, kompetensi, dan keahlian masing-masing. Tingkatkan kualitas diri, agar semakin bertaqwa, dan rahamatan lil'alamiin.
InsyaAllah niat, pemikiran, sikap, dan perilaku bakti setiap muslim kepada Allah SWT, akan mendapat ridhaNya, dan bermanfaat bagi kehidupan Umat Manusia.
Demikian yang dapat disampaikan, dan mohon maaf bila ada kata-kata yang salah.
Wassallamu'alaikum Wr.Wb.
Aristiono Nugroho

Selasa, 13 Januari 2009

SELAMAT BERJUANG HAMAS

Hari ini telah 850 warga Palestina dibantai oleh senjata canggih Yahudi Israel, yang dikirim dari Amerika Serikat. Belum lagi adanya jaminan dari Amerika Serikat untuk memasok jutaan ton amunisi ke Yahudi Israel, untuk membungkam Bangsa Palestina. Agar tidak ada lagi satu bangsapun di dunia, yang berani menyuarakan kebenaran, atau melawan kedzaliman Komunitas Iblis Internasional, yang terdiri dari Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Perancis telah melakukan blocking terhadap siaran pers Hamas yang ditujukan bagi masyarakat Eropa. Sementara itu, stasiun televisi Al Jazeera juga diganggu agar tidak mampu menyiarkan kebenaran ke seluruh dunia. Walaupun kemudian stasiun televisi Al Jazeera berhasil menepisnya.
Pada sisi yang lain, para Pejuang Muslim Palestina (Hamas) terus bertempur semampunya, dengan senjata seadanya melawan anggota Komunitas Iblis Internasional, yaitu Yahudi Israel. Dalam hal senjata, Pejuang Muslim Palestina (Hamas) hanya memiliki senjata yang sangat sederhana, yang pada umumnya merupakan senjata hasil modifikasi dari roket buatan Rusia. Oleh karena itu, target Pejuang Muslim Palestina (Hamas) hanyalah "MELAWAN". Bagi Pejuang Muslim Palestina (Hamas) "KEMENANGAN" merupakan kewenangan Allah SWT. Bagi mereka yang penting adalah berikhtiar.
Semangat Pejuang Muslim Palestina (Hamas) sangat tinggi, karena yang mereka lawan adalah Yahudi Israel, yang merupakan salah satu dari anggota Komunitas Iblis Internasional, sebagaimana dimaksud Allah SWT dalam QS.2:120 dan QS.114. Keshahihan perjuangan inilah, yang membuat Pejuang Muslim Palestina (Hamas) sangat bersemangat, meskipun dengan senjata seadanya. Strategi sniper menjadi pilihan cerdas menghadapi segenap keterbatasan persenjataan, sambil terus memohon ridha Allah SWT.
Allah SWT telah menjelaskan dalam Al Qur'an, bahwa kebenaran itu dari Allah SWT (lihat QS.2:147 dan QS.18:29). Bila kebenaran berdasarkan versi manusia, apalagi versi Komunitas Iblis Internasional, maka kekacauan akan terjadi di alam semesta, sebagaimana terjadi di Afghanistan, Iraq, dan Palestina (lihat QS.23:71). Namun, bila kebenaran telah datang, maka kebatilan tiada akan kembali (lihat QS.34:49). Ketika masa ini datang, yaitu datangnya kebenaran Allah SWT, maka saat itulah kita insyaAllah akan melihat Komunitas Iblis Internasional takluk pada Pasukan Allah SWT.
Oleh karena itu, selamat berjuang saudaraku. Selamat berjuang Pejuang Muslim Palestina. Selamat berjuang Hamas. Ketahuilah Anda semua berjuang dengan dasar yang shahih, yaitu Al Qur'an. InsyaAllah mendapat ridha dari Allah SWT. Selamat berjuang, doa kami untukmu, saudaraku.

Jumat, 09 Januari 2009

KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL

Hari ini telah 763 orang warga sipil Palestina tewas di Gaza, akibat pembantaian yang dilakukan oleh Israel sejak tanggal 26 Desember 2008. Sesungguhnya sejak tahun 1920, Bangsa Palestina yang merupakan penduduk asli tanah Palestina telah dibantai oleh Yahudi Israel. Saat itu, Yahudi Israel dibantu oleh Inggris yang menjajah tanah Palestina. Selanjutnya ketika Negara Israel berhasil didirikan pada tahun 1948 oleh Yahudi Israel di tanah Palestina, dengan cara merampok tanah tersebut, maka dukungan diberikan oleh Amerika Serikat. Akhirnya saat ini Yahudi Israel mendapat dukungan kuat dari Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya (Eropa Barat, Canada, Australia, dan lain-lain).
Berdasarkan data itu, fahamlah kita dengan firman Allah SWT dalam QS.2:120, yang dengan mengkaitkannya dengan QS.114, maka layaklah kita sebut, bahwa Israel, Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya adalah "KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL". Oleh karena itu, sudah selayaknya Umat Islam di seluruh dunia melakukan boikot terhadap produk-produk KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL. Jangan beli produk KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL, kecuali karena terpaksa. Misalnya, Anda mendapat inventaris barang dari kantor berupa barang produk KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL, maka ini tergolong perkecualian. Namun sepanjang memungkinkan boikot produk KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL, yaitu Israel, Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya.
Percayalah, Allah SWT mendukung kita, tetapi karena saat ini bukan "era mukjizat" sebagaimana di masa para Nabi atau Rasulullah, maka setiap muslim harus berjuang. Allah SWT telah memberikan rekomendasi dalam QS.2:120 dan QS.114 agar Umat Islam di seluruh dunia melawan KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL, yaitu Israel, Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya, sesuai kemampuan masing-masing. Selamat berjuang saudaraku Umat Islam, tidak ada damai bagi KOMUNITAS IBLIS INTERNASIONAL.

Senin, 05 Januari 2009

SELAMAT JALAN ANAKKU

Sejak 26 Desember 2008 sampai dengan hari ini Pasukan Iblis, Tentara Yahudi Israel yang didukung oleh Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Barat terus membantai Bangsa Palestina di Gaza. Salah satu sasaran utama dalam pembantaian itu, adalah wanita dan anak-anak. Maka berguguranlah wanita dan anak-anak dibantai oleh Pasukan Iblis, Tentara Yahudi Israel yang didukung oleh Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Barat.
Selamat jalan anak-anak Palestina. Selamat jalan anakku. Selamat berjumpa dengan Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah SWT. Kepergianmu tidak sia-sia, anakku. Karena Allah SWT tidak pernah menjadikan seorang muslim sia-sia. Muslim anak-anak, dewasa, tua, muda, laki-laki, maupun wanita, semuanya hadir untuk memberi makna, yaitu "jalan" perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam di dunia.
Hasil perjuangan bukanlah manusia yang menentukan, melainkan Allah SWT-lah yang menentukannya. Tugas muslim hanyalah berjuang menegakkan nilai-nilai Islam, dengan memerangi Peradaban Iblis, yaitu Peradaban Barat, yang sangat menyengsarakan manusia. Bagi yang belum faham bacalah dengan sungguh-sungguh firman Allah SWT dalam QS.2:120 dan saksikan fenomena Palestina, Afghanistan, serta Iraq. Bila masih belum faham juga tentang kebusukan dan keiblisan Peradaban Barat, baca kembali sejarah penjajahan, perampokan, dan kolonialisme Barat pada abad ke-14 hingga ke-19. Namun bila masih belum juga bersedia untuk faham, bertaubatlah, karena boleh jadi Anda adalah agen Peradaban Barat.
Selamat jalan anak-anakku. Selamat jalan anak-anak Palestina. Selamat berjumpa dengan Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami faham tentang kebusukan dan keiblisan Peradaban Barat. Kami berharap, Allah SWT suatu saat meridhai hadirnya Peradaban Islam di dunia. InsyaAllah.

Kamis, 01 Januari 2009

MELAWAN KEKUATAN JAHAT GLOBAL

Jika sampai saat ini, ada di antara kita, yang bingung menentukan siapa kekuatan jahat global, maka bacalah QS.2:120. Komunitas yang dimaksud dalam QS.2:120 itulah yang dinyatakan oleh Allah SWT sebagai kekuatan jahat global.
Secara nyata, peristiwa serangan Yahudi Israel ke Jalur Gaza, yang menewaskan 350 orang warga Palestina (sejak jum'at 26 Desember 2008 sampai dengan Kamis 1 Januari 2009) merupakan bukti kebenaran firman Allah SWT dalam QS.2:120.
Bukankah serangan itu dilakukan oleh Yahudi Israel? dan bukankah Yahudi Israel didukung sepenuhnya oleh negara-negara barat (Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya)? Mereka itulah komunitas kekuatan jahat global yang dimaksud Allah SWT dalam QS.2:120.
Berita terbaru (Kamis 1 Januari 2009 dalam Headline Metro TV jam 17.00 WIB), serangan udara Yahudi Israel ditujukan dan telah menghancurkan Rumah Sakit Khusus Anak-Anak di Jalur Gaza. Inilah bukti nyata kekuatan jahat global. Inilah bukti nyata, bahwa Israel, Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya merupakan kekuatan jahat global.
Oleh sebab itu, jika saat ini ada pihak yang masih bersimpati pada kekuatan jahat global, maka ia boleh jadi tidak faham QS.2:120. Jika ia seorang muslim, maka boleh jadi ia telah mengkhianati Allah SWT. Jika ada tokoh muslim, yang mendapat penghargaan dari yayasan Yahudi (Wiesenthal Center), maka sesungguhnya tokoh muslim tersebut telah menjual Agama Islam yang dianutnya dengan harga yang murah.
Akhirnya, Umat Islam hendaknya merapatkan barisan. Jauhi tokoh-tokoh Islam yang telah menjual Agama Islam yang dianutnya kepada kekuatan jahat global. Galang terus persatuan Umat Islam. Bantu rakyat Palestina sesuai kemampuan masing. Bagi yang sanggup memberi bantuan medis, berilah bantuan medis. Bagi yang sanggup memberi bantuan dana, berilah bantuan dana. Dan tentu saja, setiap muslim memiliki kewajiban untuk terus mendoakan agar rakyat Palestina dan Pejuang Muslim Palestina (Hamas) tidak gentar dengan gertakan kekuatan jahat global (Israel, Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya).
Perjuangan rakyat Pelestina dan Pejuang Muslim Palestina (Hamas) dalam menghadapi kekuatan jahat global, insyaAllah memang panjang (hingga akhir zaman). Namun rakyat Palestina dan Pejuang Muslim Palestina berada di jalan yang diridhai Allah SWT, sedangkan kekuatan jahat global (Israel, Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya) berada di jalan yang dimurkai Allah SWT (lihat QS. Al Fatihah).
Selamat berjuang saudaraku, Pejuang Muslim Palestina (Hamas). Jika engkau gugur dalam perjuangan, itu merupakan jalan mulia yang engkau persembahkan kepada Allah SWT, dan juga kepada kami (Umat Islam Dunia). Kami (Umat Islam Dunia) terus menerus berdoa untukmu. Kami juga mengerti bahwa Negara Yahudi Israel adalah negara yang didirikan secara tidak sah, karena didirikan di atas tanah hasil merampok tanah Bangsa Palestina. Oleh karena itu, bila kebenaran yang dijanjikan Allah SWT suatu saat terwujud, maka insyaAllah, akan hapuslah Negara Yahudi Israel dari muka bumi. Sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT.