Tidak ada kata yang tepat diucapkan, selain "Alhamdulillaahi rabbil'alamiin" (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam) ketika kita mengamati Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dibangun oleh Bangsa Indonesia dengan nilai-nilai Islam, dalam format ideologi dan konstitusi nasional, yang berupa Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Rasa syukur kepada Allah SWT perlu terus menerus disampaikan dalam wujud penguatan aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak. Bukankah kita faham, bahwa Allah SWT menyayangi Bangsa Indonesia. Tanpa pertolongan Allah SWT, boleh jadi saat ini kita sedang mengalami nasib seperti saudara-saudara kita di Palestina yang tanahnya di rampok oleh Yahudi Israel (anggota Komunitas Iblis Internasional).
Bukankah Belanda (anggota Komunitas Iblis Internasional) dahulu juga berencana mendirikan Negara Hindia Belanda di tanah Indonesia. Bukankah Belanda saat itu memiliki persenjataan lengkap untuk menguasai tanah Indonesia. Bukankah Inggris yang bersenjata lengkap juga pernah berupaya menguasai tanah Indonesia, melalui serangannya ke Surabaya, di tahun 1945. Bukankah Bangsa Indonesia hanya memiliki "Bambu Runcing" dan senjata seadanya. Bukankah para pejuang selalu meneriakkan "Allah Akbar", ketika bertempur.
Oleh karena itu, para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia mencantumkan kalimat, "Atas rahmat Allah..." di dalam konstitusi nasional (Undang-Undang Dasar Tahun 1945). "Allah" yang dimaksud dalam konstitusi nasional adalah, "Allah, Tuhan Yang Maha Esa," sebagaimana dimaksud dalam QS.112 atau QS. Al Ikhlas. Hal ini terlihat dari dasar negara, yang tercantum pada alinea ke-4 Undang-Undang Dasar Tahun 1945, atau Pancasila (ideologi nasional), di mana sila pertamanya adalah, "Ketuhanan Yang Maha Esa."
Berbekal rasa syukur kepada Allah SWT, maka Bangsa Indonesia bersimpati pada upaya Pejuang Muslim di Afghanistan, Iraq, dan Palestina dalam mengusir Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya) dari tanah Afghanistan, Iraq, dan Palestina. Kita juga selayaknya mendukung rakyat dan Pemerintah Iran, yang akan dijadikan sasaran berikutnya kedzaliman neo kolonialisme dan neo imperialisme Amerika Serikat (anggota Komunitas Iblis Internasional).
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkenan meridhai upaya segenap manusia, ketika mereka bersungguh-sungguh mencegah dan mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh Komunitas Iblis Internasional.
Rasa syukur kepada Allah SWT perlu terus menerus disampaikan dalam wujud penguatan aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak. Bukankah kita faham, bahwa Allah SWT menyayangi Bangsa Indonesia. Tanpa pertolongan Allah SWT, boleh jadi saat ini kita sedang mengalami nasib seperti saudara-saudara kita di Palestina yang tanahnya di rampok oleh Yahudi Israel (anggota Komunitas Iblis Internasional).
Bukankah Belanda (anggota Komunitas Iblis Internasional) dahulu juga berencana mendirikan Negara Hindia Belanda di tanah Indonesia. Bukankah Belanda saat itu memiliki persenjataan lengkap untuk menguasai tanah Indonesia. Bukankah Inggris yang bersenjata lengkap juga pernah berupaya menguasai tanah Indonesia, melalui serangannya ke Surabaya, di tahun 1945. Bukankah Bangsa Indonesia hanya memiliki "Bambu Runcing" dan senjata seadanya. Bukankah para pejuang selalu meneriakkan "Allah Akbar", ketika bertempur.
Oleh karena itu, para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia mencantumkan kalimat, "Atas rahmat Allah..." di dalam konstitusi nasional (Undang-Undang Dasar Tahun 1945). "Allah" yang dimaksud dalam konstitusi nasional adalah, "Allah, Tuhan Yang Maha Esa," sebagaimana dimaksud dalam QS.112 atau QS. Al Ikhlas. Hal ini terlihat dari dasar negara, yang tercantum pada alinea ke-4 Undang-Undang Dasar Tahun 1945, atau Pancasila (ideologi nasional), di mana sila pertamanya adalah, "Ketuhanan Yang Maha Esa."
Berbekal rasa syukur kepada Allah SWT, maka Bangsa Indonesia bersimpati pada upaya Pejuang Muslim di Afghanistan, Iraq, dan Palestina dalam mengusir Komunitas Iblis Internasional (Yahudi Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya) dari tanah Afghanistan, Iraq, dan Palestina. Kita juga selayaknya mendukung rakyat dan Pemerintah Iran, yang akan dijadikan sasaran berikutnya kedzaliman neo kolonialisme dan neo imperialisme Amerika Serikat (anggota Komunitas Iblis Internasional).
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkenan meridhai upaya segenap manusia, ketika mereka bersungguh-sungguh mencegah dan mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh Komunitas Iblis Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar