ABOUT ISLAM

Senin, 31 Mei 2010

ISRAEL NATION SAVAGERY, BARBARISM OF NATION OF SLAVE

Hari ini, tentara Israel menyerang dan menguasai konvoi beberapa kapal kemanusiaan, yang membawa bantuan (makanan, obat-obatan, dan bahan bangunan) bagi Bangsa Palestina di Gaza, yang telah diblokade selama 3 (tiga) tahun oleh Bangsa Israel.Today, Israeli soldiers attacked a convoy of several ships and control of humanity, which carry aid (food, medicines, and building materials) for Palestinians in Gaza, which has been blockaded for 3 (three) years by the Nation of Israel. Salah satu kapal kemanusiaan, yaitu “Marvi Marmara” (berpenumpang 700 orang), diserang tentara Israel yang turun dari helikopter militer. One of the ship of humanity, namely "Marvi Marmara" (700 passengers), attacked Israeli soldiers who fell from a military helicopter. Akibatnya 19 orang tewas, dan 100 orang relawan luka-luka. As a result 19 people were killed, and 100 volunteers were wounded. Seluruh kapal dalam konvoy tersebut adalah kapal kemanusiaan yang tidak bersenjata. The whole ship is a ship in such convoy unarmed and humanitarian.


Peristiwa ini merupakan bukti kebiadaban Bangsa Israel, yang selalu dilakukannya terhadap bangsa-bangsa di dunia sejak tahun 1910, ketika Protocol Zion (Rencana Israel Menguasai Dunia) mulai diketahui PuThis event is proof of barbarity Nation of Israel, which is always done to the nations in the world since 1910, when the Protocol of Zion (Israel's Plan for Mastering the World) has the public known. Pada masa kini, kebiadaban Israel selalu dirasakan oleh Bangsa Palestina, yang tanahnya dirampas oleh Bangsa Israel. At present, Israeli savagery is always perceived by the Palestinians, whose land was seized by the Nation of Israel. Bagi Bangsa Palestina yang masih bertahan di Tepi Barat (West Bank) dan Gaza, maka Bangsa Israel melakukan blokade, untuk membunuh mereka secara perlahan-lahan melalui kelaparan, berbagai penyakit, dan serangan militer secara berkala. For those Palestinians who remained in the West Bank (West Bank) and Gaza, the Israeli blockade, want to kill them slowly through starvation, disease, and periodic military attacks.


Awalnya Bangsa Israel, adalah para budak di masa Fir'aun (Raja Mesir).Initially the Nation of Israel, are the slaves of the Pharaoh (King of Egypt). Nabi Musa membebaskan Bangsa Israel dari perbudakan Fir'aun, ketika Bangsa Israel berjanji kepada Nabi Musa dan Tuhan untuk berbuat kebajikan di muka bumi. Moses freeing the Nation of Israel from the slavery of Pharaoh, when the Nation of Israel promised to Moses and God to do good on earth. Tetapi dalam perjalanan sejarah, Bangsa Israel tidak bersedia berbuat kebajikan, bahkan Bangsa Israel berencana untuk menjajah seluruh dunia dan bangsa-bangsa lain. But in the course of history, the Nation of Israel is not willing to do good, even the people of Israel are planning to colonize the whole world and other nations.


Rencana biadab Bangsa Israel yang dimuat dalam Protocol Zion, akhirnya terbongkar ke publik pada tahun 1910.Israel's barbarous plan contained in the Protocol of Zion, finally revealed to the public in 1910. Akibatnya terjadi bentrokan antara Bangsa Israel dengan bangsa-bangsa Eropa, terutama Jerman. The result is a clash between the Nation of Israel with the nations of Europe, particularly Germany. Pada tahun 1930-an Bangsa Israel berupaya untuk menguasai Jerman, dengan mendirikan Negara Israel di Jerman. In the 1930s the Nation of Israel seeks to take control of Germany, by establishing the State of Israel in Germany. Hal inilah yang akhirnya membuat Adolf Hitler berang, dan akhirnya pada tahun 1939 Adolf Hitler menyerang Bangsa Israel, dan negara-negara yang melindungi Bangsa Israel. This is what ultimately makes Adolf Hitler's rage, and finally in 1939, Adolf Hitler attacked the Nation of Israel, and countries that protect the Nation of Israel. Hal ini dilakukan Adolf Hitler, karena Bangsa Israel juga merencanakan hal yang sama bagi Bangsa Jerman. This was carried out Adolf Hitler, because the Nation of Israel is also planning the same thing for the German Nation.


Bukti kebenaran Protocol Zion, dan rencana kebiadaban Bangsa Israel terhadap bangsa-bangsa Eropa, dapat dilihat dalam konteks saat ini, ketika kebiadaban Bangsa Israel dilampiaskan terhadap Bangsa Palestina.Evidence of the truth of Protocol of Zion, and the Nation of Israel plans outrage against European nations, can be viewed in the context of this moment, when the Nation of Israel do barbarity against the Palestinian Nation. Inilah kebiadaban Bangsa Israel, inilah kebiadaban bangsa budak. This is the outrage Nation of Israel, this is barbarism of nation of slaves. Sejarah Bangsa Israel sebagai bangsa budak, secara genetik telah terbawa sepanjang masa, dan menjadi noda hitam perilakunya.History of the Nation of Israel as a nation of slaves, are genetically has carried all time, and a black stain their behavior.

Sejarah Bangsa Israel sebagai bangsa budak, sekaligus menunjukkan bagi bangsa-bangsa lain, bahwa Bangsa Israel bukanlah bangsa mulia, Bangsa Israel bukanlah bangsa yang hebat.History of the Nation of Israel as a nation of slaves, as well as demonstrated for other nations, that the Nation of Israel is not a noble nation, the Nation of Israel is not a great nation. Bangsa Israel pernah menjadi budak di masa Mesir kuno, kini ia menjadi bangsa paling sombong di abad ke-21, dan kelak sejarah akan berputar, Bangsa Israel dapat dihancurkan kembali sebagaimana di masa lalu. The Israelites had been slaves in ancient Egyptian times, now he became the most arrogant nation in the 21st century, and history will be rotating, the Nation of Israel can be destroyed again as in the past. Semoga Tuhan berkenan...May God be pleased ...

KEBIADABAN BANGSA ISRAEL, KEBIADABAN BANGSA BUDAK

Hari ini, tentara Israel menyerang dan menguasai konvoi beberapa kapal kemanusiaan, yang membawa bantuan (makanan, obat-obatan, dan bahan bangunan) bagi Bangsa Palestina di Gaza, yang telah diblokade selama 3 (tiga) tahun oleh Bangsa Israel. Salah satu kapal kemanusiaan, yaitu “Marvi Marmara” (berpenumpang 700 orang), diserang tentara Israel yang turun dari helikopter militer. Akibatnya 19 orang tewas, dan 100 orang relawan luka-luka. Seluruh kapal dalam konvoy tersebut adalah kapal kemanusiaan yang tidak bersenjata.


Peristiwa ini merupakan bukti kebiadaban Bangsa Israel, yang selalu dilakukannya terhadap bangsa-bangsa di dunia sejak tahun 1910, ketika Protocol Zion (Rencana Israel Menguasai Dunia) mulai diketahui Publik. Pada masa kini, kebiadaban Israel selalu dirasakan oleh Bangsa Palestina, yang tanahnya dirampas oleh Bangsa Israel. Bagi Bangsa Palestina yang masih bertahan di Tepi Barat (West Bank) dan Gaza, maka Bangsa Israel melakukan blokade, untuk membunuh mereka secara perlahan-lahan melalui kelaparan, berbagai penyakit, dan serangan militer secara berkala.


Awalnya Bangsa Israel, adalah para budak di masa Fir’aun (Raja Mesir). Nabi Musa membebaskan Bangsa Israel dari perbudakan Fir’aun, ketika Bangsa Israel berjanji kepada Nabi Musa dan Tuhan untuk berbuat kebajikan di muka bumi. Tetapi dalam perjalanan sejarah, Bangsa Israel tidak bersedia berbuat kebajikan, bahkan Bangsa Israel berencana untuk menjajah seluruh dunia dan bangsa-bangsa lain.


Rencana biadab Bangsa Israel yang dimuat dalam Protocol Zion, akhirnya terbongkar ke publik pada tahun 1910. Akibatnya terjadi bentrokan antara Bangsa Israel dengan bangsa-bangsa Eropa, terutama Jerman. Pada tahun 1930-an Bangsa Israel berupaya untuk menguasai Jerman, dengan mendirikan Negara Israel di Jerman. Hal inilah yang akhirnya membuat Adolf Hitler berang, dan akhirnya pada tahun 1939 Adolf Hitler menyerang Bangsa Israel, dan negara-negara yang melindungi Bangsa Israel. Hal ini dilakukan Adolf Hitler, karena Bangsa Israel juga merencanakan hal yang sama bagi Bangsa Jerman.


Bukti kebenaran Protocol Zion, dan rencana kebiadaban Bangsa Israel terhadap bangsa-bangsa Eropa, dapat dilihat dalam konteks saat ini, ketika kebiadaban Bangsa Israel dilampiaskan terhadap Bangsa Palestina. Inilah kebiadaban Bangsa Israel, inilah kebiadaban bangsa budak. Sejarah Bangsa Israel sebagai bangsa budak, secara genetik telah terbawa sepanjang masa, dan menjadi noda hitam perilakunya.


Sejarah Bangsa Israel sebagai bangsa budak, sekaligus menunjukkan bagi bangsa-bangsa lain, bahwa Bangsa Israel bukanlah bangsa mulia, Bangsa Israel bukanlah bangsa yang hebat. Bangsa Israel pernah menjadi budak di masa Mesir kuno, kini ia menjadi bangsa paling sombong di abad ke-21, dan kelak sejarah akan berputar, Bangsa Israel dapat dihancurkan kembali sebagaimana di masa lalu. Semoga Tuhan berkenan...

Jumat, 28 Mei 2010

ISLAM FOR HUMANS

Every moslem characters exemplified by The Prophet Muhammad is informative. This character requires a relatively high informative ability, to communicate the values of Islam to the public. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, setiap muslim perlu memahami kondisi psikologi masyarakat, yang biasa disebut psikososial. To be able to communicate well, every moslem should understand the conditions of community psychology, which so-called psychosocial. Oleh karena itu seorang muslim perlu mengetahui psikososial, meskipun serba sedikit.


Therefore every moslem should know the psychosocial, although versatile little. Psikososial sesungguhnya secara awam lebih mirip perpaduan antara psikologi dan sosiologi, meskipun pemahaman ini tidak seluruhnya benar. Psychosocial by laymen actually more like a combination of psychology and sociology, although this understanding is not entirely correct.
Psikologi adalah ilmu tentang kondisi kejiwaan (suasana hati) individu dan hal-hal yang melatar belakangi serta implikasinya; sedangkan sosiologi adalah ilmu tentang kondisi masyarakat, hal-hal yang melatar belakangi serta implikasinya.

Psychology is the science of psychiatric conditions (mood) of individuals and things being the background and implications, while sociology is the science of the condition of society and things being the background and implications. Sebagai konsekuensi ilmu perpaduan maka psikososial dapat dipandang dari dua sisi ilmu yang menjadi basis konseptualnya. As a science, psychosocial can be viewed from two sides of which became the basis of conceptual knowledge. Dari sisi sosiologi, psikososial merupakan ilmu yang berasumsi bahwa masyarakat merupakan satu kesatuan yang memiliki "jiwa" tertentu, yang dapat dikaji kondisi, latar belakang, dan implikasinya.


In terms of sociology, psychosocial is a science which assume that society is a unity that has "soul" of some kind can be studied conditions, background, and implications. Sementara itu dari sisi psikologi, psikososial merupakan ilmu yang berasumsi bahwa individu-individu memiliki jiwa tertentu, yang selanjutnya mengalami kolektivisasi sehingga membentuk "jiwa" masyarakat, yang dapat dikaji kondisi, latar belakang, dan implikasinyaMeanwhile, in terms of psychology, psychosocial is a science which assume that individuals have a certain spirit, who subsequently experienced collectivization thus forming a "soul" of society, which can be studied conditions, background, and implications.


Every moslem understand that society have the "soul", and they know that many society still have bad categories, such as: pagan, polytheists, and hypocrites. Bila suatu masyarakat masih dikategorikan sebagai masyarakat yang kafir, fasiq, musyrik, atau munafik, maka menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk mengajak mereka ke "jalan" taqwa, sehingga mencapai derajat muttaqiin. This conditions becomes an obligation for every moslem to “delete” this bad categories, and bring them to the "way" of piety.


Enlightenment preceded by a convey the word of Allah (God), when Allah has chosen Islam for humans, and do not die but as a moslem (see The Holy Qur’an 2: 132). Truly blessed religion in the sight of Allah is religion of Islam (see The Holy Qur’an 3:19). Oleh karena itu, barangsiapa memeluk agama selain Agama Islam, maka tidak akan diterima agamanya itu (lihat QS.3:85). Therefore, anyone who embrace a religion other than Islam, the religion that will not be accepted by Allah (see The Holy Qur’an 3: 85).


Worship specifically means a ritual or procession for which a man dedicated to Allah; while social interaction means of good interaction between humans. Berkaitan dengan ibadah ada suatu prinsip penting yang perlu diperhatikan, bahwa dalam melakukan ibadah seorang muslim harus sungguh-sungguh mengetahui adanya tuntunan dari Al Qur'an dan/atau Al Hadist untuk ibadah yang dilakukannya. In connection with the worship there is a principle important to note, that in the conduct of worship a moslem should really know of any guidance from the The Holy Qur'an and/or The Hadith to worship what he did. Bila suatu ibadah dilakukan tanpa adanya tuntunan dari Al Qur'an dan/atau Al Hadist, maka ibadah tersebut bersifat bid'ah (menyimpang), dan setiap bid'ah akan ditolak oleh Allah SWT. If a religious service performed without the guidance, then such worship is heresy (deviate), and every heresy will be rejected by Allah. When human embrace Islam as a religion, this condition will drive to make the world be better (more peace and wealth).

Jumat, 21 Mei 2010

PILAR KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI ISLAM

Terdapat empat pilar kebangsaan, yang dianugerahkan Allah SWT kepada Bangsa Indonesia, yaitu: (1) Pancasila, (2) UUD 1945 atau Undang-Undang Dasar Tahun 1945, (3) NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan (4) Bhinneka Tunggal Ika. Sementara itu, bagi Bangsa Indonesia yang beragama Islam, Allah SWT juga menganugerahi nilai-nilai Islam, yang terdiri dari: Pertama, koridor kehidupan, berupa aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak. Kedua, karakter pribadi, yang fathonah, amanah, shiddiq, tabligh, istiqamah, ikhlas, dan ridha. Ketiga, peran individual dan kolektif, sebagai mujahiddin, uswatun hasanah, assabiquunal awwalluun, sirajan muniran, dan rahmatan lil’alamiin. Keempat, karakter peradaban yang transenden, humanis, dan emansipatori.

Sesungguhnya pilar kebangsaan dan nilai-nilai Islam yang dianugerahkan Allah SWT kepada Bangsa Indonesia tidaklah bertentangan satu dengan lainnya, karena ketika pilar-pilar kebangsaan disusun terdapat kontribusi yang besar dari para ulama (pemimpin Umat Islam) pada masa itu. Sementara itu, dalam konteks kekinian difahami bahwa substansi dari sila-sila Pancasila tak sedikitpun bertentangan nilai-nilai Islam. Ketika aqidah Islam, menyatakan bahwa Tuhan itu adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa; maka sila pertama Pancasila menyerap nilai-nilai itu, dengan formulasi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang selanjutnya membimbing Bangsa Indonesia untuk membangun kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu, UUD 1945 juga tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam, terutama pada pembukaannya. Saat itu, the founding fathers (pendiri NKRI) menetapkan bahwa substansi (batang tubuh UUD 1945) selaras dengan Pembukaan UUD 1945 yang Islami. Sifat Islami selain nampak pada substansi Pancasila yang dimuat pada alinea keempat, juga nampak pada alinea ketiga Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan, ”Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Selain itu, eksistensi NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika telah memberi peluang yang besar bagi dibangunnya peradaban Bangsa Indonesia yang transenden (Berketuhanan Yang Maha Esa), humanis (sesuai dengan fitrah manusia yang berada dalam koridor aqidah, ibadah, muamallah, adab, dan akhlak), dan emansipatoris (membebaskan manusia dari kejahiliahan tradisional, modern, dan pos modern). Oleh karena itu, berdasarkan kesesuaian antara pilar-pilar bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dengan nilai-nilai Islam, maka sudah selayaknya Umat Islam berupaya dengan sungguh-sungguh memberi kontribusi optimal bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Caranya dapat dimulai dengan meningkatkan kualitas diri secara transendental, sosial, dan intelektual.

Dengan kualitas diri yang baik maka diharapkan Umat Islam dapat hidup sejahtera secara ekonomi, dan dapat membantu saudara-saudaranya sebangsa (Bangsa Indonesia) dalam memperbaiki kondisi ekonominya, melalui berbagai kegiatan usaha. Kesejahteraan yang dirasakan oleh segenap Bangsa Indonesia (termasuk Umat Islam) akan mengeliminasi berbagai pandangan negatif antar warga bangsa, sehingga membuka peluang bagi semakin mantapnya kehidupan berbangsa dan bernegara secara berkelanjutan.

Selain itu, dengan menggunakan perspektif pilar kebangsaan dan nilai-nilai Islam, Bangsa Indonesia tetap dapat melihat fenomena kedzaliman Barat (Israel, Amerika Serikat, dan sekutu-sekutunya) di Palestina, Afghanistan, dan Irak dengan jernih, dan memposisikannya sebagai aktivitas pelanggaran hak asasi manusia. Berdasarkan perspektif pilar kebangsaan dan nilai-nilai Islam, maka Bangsa Indonesia wajib membantu Bangsa Palestina, Afghanistan, dan Irak melepaskan diri dari kedzaliman Barat. Cara membantunya tentu disesuaikan dengan kemampuan Bangsa Indonesia yang serba terbatas, beserta doa permohonan kepada Allah SWT yang memiliki kemampuan tak terbatas.

Dengan demikian Umat Islam sudah selayaknya bersungguh-sungguh membangun kondisi ekonominya melalui kegiatan usaha yang dirancang dengan baik, dengan tetap memperhatikan syariah. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan karenanya Maha Kuasa, berkenan melindungi Bangsa Indonesia dari segala macam keburukan, dan memberi kemampuan pada Bangsa Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia yang berkeadilan.

Jumat, 14 Mei 2010

GETTING THE TRUTH

Every moslem shall endeavor to create a civilization of TRANSHUME (transcendent, humanist, and emancipatory). TRANSHUME civilization, is a civilization that was built based on the conceptions of transcendent, humanitarian (humanist), and free (emancipatory).


The conceptions of transcendent will encourage every moslem to organize thoughts, attitudes, and behavior in accordance with Islamic values as core values (ultimate values). Thinking, attitudes, and behavior in accordance with Islamic values are then created a civilization that placed the human being in his position as a human, or in accordance with nature.


Humans are not positioned as a super-ordinate, but in a subordinate position. Super-ordinate (which must be complied with) the universe nature is Allah (God), whereas humans are sub-ordinate (which must comply) from Allah. The spirit and the transcendent humanist in the corridors of Islamic values will create a emancipatory civilization, namely the freeing of human civilization from the traditional, modern, and post-modern paganism.


Arrogant nature of the human self will really hurt human self, because it will be blocked from getting the truth. Puncak kesombongan manusia adalah ketika menganggap dirinya lebih hebat, lebih tahu, dan lebih berhak dari Allah SWT. The peak of human arrogance is when considered himself more powerful, more knowing, and more right from Allah.Kesombongan semacam ini tepat kiranya bila disebut "Fir'aun Syndrom".


Such arrogance is right presumably when called "Pharaoh's Syndrome." Saat ini Fir'aun Syndrom banyak menjangkiti manusia. Currently Pharaoh's Syndrome is a lot of infecting humans. Lihatlah manusia yang menghina ayat-ayat Al Qur'an, dan merendahkan Rasulullah Muhammad SAW. Behold the man who insulted the verses of The Holy Qur'an, and demeaning The Prophet Muhammad. Mereka-mereka ini menderita Fir'aun Syndrom dan menunggu penghakiman dari Allah SWT. They have Pharaoh’s Syndrome and wait for Judgement of Allah.

Allah SWT berfirman, "Dan tidakkah mereka berjalan di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana akibat orang-orang (yang mendustakan Allah) sebelum mereka? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka. Orang-orang itu juga mengolah bumi serta memakmurkannya melebihi dari yang mereka makmurkan. Dan datanglah kepada mereka rasul-rasulNya dengan keterangan- keterangan yang nyata (tapi mereka mengingkari). Maka (sesungguhnya) Allah tidaklah menganaiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri" (QS.30:9).Allah says, "Do not they walk on the earth? and attention to how a result of people (who deny God) before they? Those people were stronger than them. Those people also cultivate the earth, and get wealth. And, when the messengers came to them with clear signs that the real (but they deny). The God is not violent to them, but they wronged themselves" (The Holy Qur’an 30:9).


There is one thing that people should not hesitate, namely concerning the contents of The Holy Qur'an, or about the Word of Allah in The Holy Qur'an. Bila dalam kehidupan sehari - hari manusia boleh jadi tertipu oleh data palsu yang ditangkap inderanya (disebut fatamorgana), atau tertipu data tak lengkap karena keterbatasan inderanya (disebut fenomena), maka dengan berbekal Al Qur'an ia tak akan tertipu. If in real life, human may be deceived by false data that was captured senses (called a mirage), or deceived incomplete data due to the limited senses (called the phenomenon), when human armed them self with the Holy Qur’an they would not be fooled. Al Qur'an menjelaskan banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia melalui penjelasan yang sebenar-benarnya, yang karena absolutisme kebenarannya seringkali berada di luar jangkauan indera manusia (disebut numena).


The Holy Qur'an describes many aspects related to human life through the explanation that in truth, because the absolutism of truth position is beyond the reach of human senses.
Allah SWT menjelaskan, bahwa sesungguhnya Allah SWT yang menurunkan Al Qur'an, dan Allah SWT pula yang menjaganya (lihat QS.15:9).Allah explained that Allah sent down The Holy Qur'an, and Allah is also a guard (see The Holy Qur’an 15:9).


In The Holy Qur'an, Allah explains, that the sky and the earth used to be fused, then Allah to separate them (see The Holy Qur’an 21: 30). Allah also said that Allah expanding the universe (see The Holy Qur’an 51:47), till the universe will end when the stars fall (The Holy Qur’an 81:1-2).


Penjelasan Allah SWT ini telah disampaikan melalui Rasulullah Muhammad SAW pada abad ke-7, dan barulah pada abad ke-19 manusia berhasil memahami penjelasan AlThis Allah explanation has been informed by the Prophet Muhammad in the 7th century, and then in the 19th century humans understand this explanation of Allah. Orang-orang seperti Edwin Huble (1929) dan kawan-kawannya (para fisikawan ruang angkasa), telah berhasil secara empiris membuktikan kebenaran Al Qur'an.Edwin Huble (1929) and his friends (space physicists), have managed to empirically prove the truth of The Holy Qur'an. Mereka yang juga berjasa adalah Arnold Penzias dan Robert Wilson (pemenang Nobel).They are also credited with the Arnold Penzias and Robert Wilson.
Jika sampai saat ini masih ada Islam-phobia di kalangan manusia, maka hal ini menunjukkan "mahalnya" hidayah.


If until now a part of entire human still have Islam-phobia, this is the show to present a "high price" of the guidance.

Kamis, 06 Mei 2010

PEMIMPIN YANG DZALIM

"Pemimpin yang dzalim" bukanlah terminologi yang baik. Sosok ini bukanlah penebar kebajikan, melainkan penebar ketidak-adilan, kesengsaraan, dan maksiat. Hanya para penjilatlah yang menyatakan, bahwa "pemimpin yang dzalim" adalah sosok yang adil, serta penebar kesejahteraan dan kemanfaatan.

Allah SWT telah menjanjikan adzab yang pedih bagi "pemimpin yang dzalim" baik di dunia maupun di akherat. Hal ini dikarenakan proses, output (hasil atau keluaran), dan outcome (dampak atau akibat) dari kedzalimannya telah memperlihatkan ciri:

Pertama, adanya pengabaian terhadap perintah dan larangan Allah SWT;

Kedua, adanya religiusitas yang tidak lebih dari sekedar ritual tanpa makna, sebagai penghapus kewajiban psikologikal, dan hanya pembentuk citra (image) sosial yang positif;

Ketiga, adanya interaksi sosial yang dibangun atas dasar konsepsi "pengikut dan bukan pengikut", yang menumbuh-kembangkan sifat penjilat dan mematikan sifat kritis konstruktif orang-orang yang berinteraksi dengannya. Pemimpin yang dzalim telah membuat kategori, bahwa mereka yang mampu secara optimal melakukan penjilatan adalah pengikutnya, sedangkan yang bersungguh-sungguh memberikan kritik konstruktif adalah bukan pengikutnya. Pemberian sedikit kesejahteraan diperuntukkan bagi para pengikut, sedangkan hukuman, sanksi, dan pengucilan diberikan bagi yang bukan pengikut;

Keempat, adanya etika yang dibangun atas dasar konsepsi "atas dan bawah". Pemimpin berada di atas, maka "pointer" etika ditentukan olehnya, sebaliknya para pengikut berada di bawah, maka mereka wajib menjalankan dan memperagakan setiap "pointer" etika yang dibuat oleh sang pemimpin. Bagi yang tidak menjadi pengikut, maka segenap sopan santun dan etika yang ditampilkan tidaklah akan pernah dipandang sebagai sebuah sopan santun atau etika.

Kelima, adanya perilaku yang nampak indah di mata pengikutnya, karena kepiawaian sang pemimpin dalam menata mindset (pola pikir) para pengikutnya. Meskipun di mata mereka yang bukan pengikutnya, sang pemimpin nampak sebagai sosok yang tidak adil, menyengsarakan, dan menebarkan maksiat. Pemimpin yang dzalim juga pandai mengemas (membungkus) eksploitasi dengan kemasan (bungkusan) motivasi, sehingga para pengikutnya dan orang yang berinteraksi dengannya tidak menyadari bahwa eksploitasi sedang berlangsung atas dirinya.

Lima ciri keburukan yang ada pada proses, output, dan outcome kedzaliman dari pemimpin yang dzalim, tentulah cukup menjadikan setiap muslim berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menghindarinya. Apabila karena satu dan lain hal, seorang muslim berada pada suatu organisasi yang dipimpin oleh pemimpin yang dzalim, maka berupayalah untuk bersabar dengan cara mendoakan pemimpin yang dzalim tersebut agar berhenti dari kedzalimannya.

Berupayalah untuk tidak terlalu dekat dengan pemimpin yang dzalim, karena akan menjadikannya sebagai pengikut dan penjilat. Tetap lakukan kritik konstruktif sesuai "dosis" yang paling memungkinkan, dan cara yang paling memungkinkan; serta bantulah para sahabat yang menjadi korban kedzaliman, sesuai dengan kemampuan dan infra struktur yang serba terbatas.

Semoga Allah SWT berkenan menghentikan kedzaliman pemimpin yang dzalim, atau menggantikannya dengan pemimpin yang Islami, yaitu pemimpin yang beraqidah, beribadah, bermuamallah, beradab, dan berakhlak Islam.