ABOUT ISLAM

Sabtu, 28 Januari 2012

DIBEBANKAN PADA DIRI SENDIRI

Seseorang yang memiliki keteguhan dalam berjuang mengarungi hidup, tidak akan gentar dengan beban yang dipikulkan kepadanya. Ia justru merasa, bahwa beban yang dipikulkan itu merupakan pengakuan atas eksistensi dirinya.


Ia mengerti, bahwa sebagai manusia ia memperoleh dua beban utama untuk dilaksanakan, yaitu: Pertama, beribadah kepada Allah SWT. Kedua, rahmatan lil’alamiin, atau memberi manfaat optimal bagi lingkungannya.


Agar hal-hal yang dibebankan pada diri sendiri tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka seseorang harus: Pertama, jujur, karena dengan bermodalkan kejujuran, orang lain akan percaya kepada dirinya, sehingga memudahkannya bersinergi dengan orang lain dalam melaksanakan bebannya. Kedua, professional, karena dengan bermodalkan profesionalitas, siapapun yang memerlukannya akan merasa puas dengan yang ia kerjakan. Ketiga, inovatif, karena dengan bermodalkan inovasi ia mampu menciptakan sesuatu yang baru.


Kemampuannya dalam hal membangun kepercayaan dan sinergi dengan orang lain, serta profesionalitasnya dalam bekerja, dan kemampuannya berinovasi menjadi pengantar bagi hadirnya manfaat optimal dirinya di tengah-tengah lingkungannya. Selanjutnya kemampuan memberi manfaat optimal ini ia persembahkan kepada Allah SWT, sebagai bentuk baktinya kepada Allah SWT, yang disertai dengan kekhusuannya beribadah kepada Allah SWT.


Setelah seseorang memiliki sifat jujur, profesional, dan inovatif; selanjutnya ia harus berupaya sungguh-sungguh mewujudkan tanggung-jawabnya (sesuai bebannya) dengan bersikap: Pertama, meyakini bahwa beban yang ada pada dirinya, yaitu beribadah kepada Allah SWT dan memberi manfaat optimal bagi lingkungannya, merupakan beban yang mulia dan dapat memuliakan orang lain. Kedua, oleh karena itu, ia harus memiliki kegigihan dan mampu meluruskan niat serta menyempurnakan ikhtiarnya. Ketiga, sehingga ia dapat menjadi orang yang terpercaya, baik oleh Allah SWT, maupun oleh manusia.


Dengan demikian seseorang yang teguh dalam berjuang, hendaknya: Pertama, bersedia dengan sungguh-sungguh untuk berlatih dan berpikir keras. Ia harus mampu mengenal diri dan potensinya, sehingga ia dapat mengenal kekurangan diri lalu memperbaikinya, dan menempah dirinya secara optimal; Kedua, bersedia berlatih untuk mengenal situasi dan lingkungannya, sehingga ia bisa mendapatkan manfaat dari lingkungannya secara optimal, dan sekaligus memberikan manfaat balik kepada lingkungan secara professional; Ketiga, bersedia berlatih untuk membuat suatu perencanaan yang matang, sehingga segala sesuatunya berjalan dalam jalur yang telah disepakati. Keempat, bersedia berlatih untuk mengevaluasi setiap hasil karyanya, bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan, dan senantiasa meningkatkan kinerjanya.


Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai…

...

Minggu, 22 Januari 2012

KIPRAH KARYAWAN

Para karyawan memahami, bahwa setiap orang perlu menetapkan visi (cita-cita) hidupnya, yang kemudian diteruskan dengan menyusun misi (kegiatan utama). Hal selanjutnya adalah memilih ruang lingkup aktivitas, dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan utama.


Kegiatan utama yang penting bagi para karyawan, antara lain: Pertama, kegiatan mengelola waktu. Kegiatan ini penting, karena orang sukses dan orang gagal memiliki jumlah waktu yang sama, yaitu 24 jam setiap hari. Hal yang membedakan keduanya terletak pada kemampuan memanfaatkan waktu. Orang-orang sukses sangat cermat dalam memanfaatkan waktu, sebaliknya orang-orang gagal sangat menganggap remeh waktu;


Kedua, kegiatan mengelola pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku. Kegiatan ini penting, karena orang-orang sukses cermat dalam menawarkan berbagai pilihan kegiatan yang berkebajikan melalui pemikirannya. Berbagai pertimbangan itu kemudian salah satunya dipilih untuk dilaksanakan. Penetapan memilih salah satu alternatif tindakan merupakan bagian dari sikap, sedangkan pelaksanaannya merupakan tindakan. Tindakan-tindakan terbaik kemudian diulang-ulang, sehingga menjadi perilaku;


Ketiga, kegiatan membangun disiplin. Kegiatan ini penting, karena seringkali ada pihak yang kurang mampu membangun disiplin. Disiplin adalah melakukan tindakan secara terkendali dengan cermat, tepat dan terus menerus. Contoh: seorang karyawan toko yang disiplin, akan datang tepat waktu, melayani pembeli dengan baik, dan pulang tepat waktu;


Keempat, kegiatan membuat rencana. Kegiatan ini dilakukan dengan terlebih dahulu memperhatikan kekuatan, kesempatan, kelemahan, dan ancaman. Kekuatan yang perlu diperhatikan, antara lain kemampuan yang dimiliki, sarana dan prasarana yang tersedia, serta waktu yang tersedia. Selain itu perhatikan peluang yang ada, hambatan fisik dan non fisik yang dapat menghalangi sukses, serta kemungkinan buruk yang terjadi;


Kelima, kegiatan yang kreatif. Kegiatan ini dilakukan dengan memikirkan, dan menerapkan hal-hal baru, misal: Apabila membuka toko beras, bukalah toko beras di lokasi yang belum ada toko beras. Atau, apabila telah ada toko beras di suatu wilayah, maka bukalah toko beras yang berbeda dalam hal kualitas beras dan kualitas pelayanan. Pengertian yang berbeda ini hendaknya dimaknai sebagai sesuatu yang baik. Tepatnya, lebih baik dari yang lain.


Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai...

Sabtu, 14 Januari 2012

MENOLONG DIRI SENDIRI

Menolong (help) adalah membuat sesuatu menjadi mudah bagi seseorang, atau membuat seseorang menjadi mudah dalam melakukan sesuatu. Menolong diri sendiri (self help) adalah membuat sesuatu menjadi mudah bagi diri sendiri, atau membuat diri sendiri menjadi mudah dalam melakukan sesuatu. Dengan demikian pengertian “menolong diri sendiri” tersebut dapat difahami sebagai sebuah proses membuat sesuatu dapat diterima dengan mudah, dan proses membuat sesuatu dapat dilakukan dengan mudah.


Tepatnya, diri sendiri menjadi lebih mudah menerima dan mudah melakukan sesuatu. Sesuatu dapat diterima bila: Pertama, sesuatu dapat disetujui secara kontent (berdasarkan isinya) dan kontekstual (berdasarkan kaitannya dengan hal-hal lain) oleh diri sendiri. Kedua, sesuatu difahami sebagai sebuah kebenaran secara kontent dan kontekstual, meskipun dalam pelaksanaannya berakibat tidak menyenangkan bagi diri sendiri. Ketiga, sesuatu difahami sebagai sebuah situasi dan kondisi yang secara kontent dan konteks memberi peluang menguntungkan bagi diri sendiri untuk bergabung.


Sementara itu, sesuatu dapat dilakukan bila: Pertama, sesuatu difahami sebagai sesuatu yang perlu, penting, berguna, bermanfaat, dan membahagiakan bagi diri sendiri. Kedua, sesuatu difahami sebagai suatu situasi dan kondisi yang memaksa diri untuk melakukan sesuatu demi kepentingan diri sendiri. Ketiga, sesuatu difahami sebagai bagian dari suatu proses yang sedang diperjuangkan oleh diri sendiri, sehingga sesuatu itu perlu dilakukan.


Menolong diri sendiri bukanlah konsep asosial, melainkan sebuah konsep yang sangat menghormati konteks sosial. Ketika seseorang sedang menolong dirinya sendiri, maka ia memerlukan orang lain sebagai mitra. Orang lain yang berperan sebagai mitra tersebut berguna, untuk: Pertama, pendorong diterimanya sesuatu, karena relevan dengan interaksi sosial yang sedang dibangun oleh seseorang (yang sedang menolong dirinya sendiri) dengan mitranya. Kedua, pendorong diterimanya sesuatu, karena meskipun dalam pelaksanaannya berakibat tidak menyenangkan bagi diri sendiri, namun ternyata bermanfaat bagi mitranya. Ketiga, pendorong diterimanya sesuatu, karena memberi peluang menguntungkan bagi diri sendiri dan mitra yang bersedia bergabung dengannya. Keempat, pendorong dilakukannya sesuatu, karena sesuatu itu difahami sebagai sesuatu yang perlu, penting, berguna, bermanfaat, dan membahagiakan bagi diri sendiri dan mitranya. Kelima, pendorong dilakukannya sesuatu, karena sesuatu itu difahami sebagai suatu situasi dan kondisi yang memaksa diri untuk melakukan sesuatu demi kepentingan diri sendiri dan mitranya. Keenam, pendorong dilakukannya sesuatu, karena sesuatu itu difahami sebagai bagian dari suatu proses yang sedang diperjuangkan oleh diri sendiri dan mitranya, sehingga sesuatu itu perlu dilakukan.


Selamat berikhtiar… semoga Allah SWT meridhai.