ABOUT ISLAM

Minggu, 22 Januari 2012

KIPRAH KARYAWAN

Para karyawan memahami, bahwa setiap orang perlu menetapkan visi (cita-cita) hidupnya, yang kemudian diteruskan dengan menyusun misi (kegiatan utama). Hal selanjutnya adalah memilih ruang lingkup aktivitas, dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan utama.


Kegiatan utama yang penting bagi para karyawan, antara lain: Pertama, kegiatan mengelola waktu. Kegiatan ini penting, karena orang sukses dan orang gagal memiliki jumlah waktu yang sama, yaitu 24 jam setiap hari. Hal yang membedakan keduanya terletak pada kemampuan memanfaatkan waktu. Orang-orang sukses sangat cermat dalam memanfaatkan waktu, sebaliknya orang-orang gagal sangat menganggap remeh waktu;


Kedua, kegiatan mengelola pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku. Kegiatan ini penting, karena orang-orang sukses cermat dalam menawarkan berbagai pilihan kegiatan yang berkebajikan melalui pemikirannya. Berbagai pertimbangan itu kemudian salah satunya dipilih untuk dilaksanakan. Penetapan memilih salah satu alternatif tindakan merupakan bagian dari sikap, sedangkan pelaksanaannya merupakan tindakan. Tindakan-tindakan terbaik kemudian diulang-ulang, sehingga menjadi perilaku;


Ketiga, kegiatan membangun disiplin. Kegiatan ini penting, karena seringkali ada pihak yang kurang mampu membangun disiplin. Disiplin adalah melakukan tindakan secara terkendali dengan cermat, tepat dan terus menerus. Contoh: seorang karyawan toko yang disiplin, akan datang tepat waktu, melayani pembeli dengan baik, dan pulang tepat waktu;


Keempat, kegiatan membuat rencana. Kegiatan ini dilakukan dengan terlebih dahulu memperhatikan kekuatan, kesempatan, kelemahan, dan ancaman. Kekuatan yang perlu diperhatikan, antara lain kemampuan yang dimiliki, sarana dan prasarana yang tersedia, serta waktu yang tersedia. Selain itu perhatikan peluang yang ada, hambatan fisik dan non fisik yang dapat menghalangi sukses, serta kemungkinan buruk yang terjadi;


Kelima, kegiatan yang kreatif. Kegiatan ini dilakukan dengan memikirkan, dan menerapkan hal-hal baru, misal: Apabila membuka toko beras, bukalah toko beras di lokasi yang belum ada toko beras. Atau, apabila telah ada toko beras di suatu wilayah, maka bukalah toko beras yang berbeda dalam hal kualitas beras dan kualitas pelayanan. Pengertian yang berbeda ini hendaknya dimaknai sebagai sesuatu yang baik. Tepatnya, lebih baik dari yang lain.


Selamat berikhtiar, semoga Allah SWT meridhai...

Tidak ada komentar: