Rekonstruksi dapat diartikan sebagai usaha menyusun atau membangun kembali sesuatu, yang tersusun atau terbangun tidak sebagaimana mestinya. Melalui rekonstruksi, diharapkan sesuatu dapat disusun sebagaimana mestinya, sesuai dengan fitrah dan kebutuhannya.
Karena satu dan lain hal, boleh jadi mindset (pola pikir) seorang manusia tersusun tidak sebagaimana mestinya. Tidak jarang seorang manusia mendapat tarikan dari liberalisme atau konservatisme. Tarikan ini timbul dari interaksi seorang manusia dengan lingkungan sosialnya.
Oleh karena itu, seorang manusia hendaknya bersungguh-sungguh berlindung kepada Allah SWT, dan berikhtiar optimal dengan meneladani Rasulullah Muhammad SAW, agar tarikan liberalisme atau konservatisme gagal memperdayakan dirinya. Seorang manusia harus berada pada "jalan yang lurus", yaitu jalan yang diridhai Allah SWT, dan bukan jalan yang sesat (liberalisme atau konservatisme), yaitu jalan yang dimurkai Allah SWT.
Berbekal kesadaran inilah seorang manusia merekonstruksi mindsetnya, dengan menundukkan diri pada Al Qur'an dan Al Hadist. Ia memposisikan Al Qur'an dan Al Hadist sebagai pedoman dan penjelas kehidupan. Mindset seorang manusia yang telah Islami ini mencerminkan sebuah konsepsi, yaitu "Maha Benar Allah, dengan segala firmanNya".
Demikianlah yang selayaknya dilakukan oleh seorang manusia, agar ia selamat di dunia dan di akherat. Hal ini pulalah yang mendesak untuk dilakukan oleh suatu masyarakat, hingga akhir zaman. Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda (berdasarkan wahyu). "Tidaklah akan terjadi kiamat, sampai Umat Islam berhasil mengalahkan Yahudi."
Karena satu dan lain hal, boleh jadi mindset (pola pikir) seorang manusia tersusun tidak sebagaimana mestinya. Tidak jarang seorang manusia mendapat tarikan dari liberalisme atau konservatisme. Tarikan ini timbul dari interaksi seorang manusia dengan lingkungan sosialnya.
Oleh karena itu, seorang manusia hendaknya bersungguh-sungguh berlindung kepada Allah SWT, dan berikhtiar optimal dengan meneladani Rasulullah Muhammad SAW, agar tarikan liberalisme atau konservatisme gagal memperdayakan dirinya. Seorang manusia harus berada pada "jalan yang lurus", yaitu jalan yang diridhai Allah SWT, dan bukan jalan yang sesat (liberalisme atau konservatisme), yaitu jalan yang dimurkai Allah SWT.
Berbekal kesadaran inilah seorang manusia merekonstruksi mindsetnya, dengan menundukkan diri pada Al Qur'an dan Al Hadist. Ia memposisikan Al Qur'an dan Al Hadist sebagai pedoman dan penjelas kehidupan. Mindset seorang manusia yang telah Islami ini mencerminkan sebuah konsepsi, yaitu "Maha Benar Allah, dengan segala firmanNya".
Demikianlah yang selayaknya dilakukan oleh seorang manusia, agar ia selamat di dunia dan di akherat. Hal ini pulalah yang mendesak untuk dilakukan oleh suatu masyarakat, hingga akhir zaman. Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda (berdasarkan wahyu). "Tidaklah akan terjadi kiamat, sampai Umat Islam berhasil mengalahkan Yahudi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar