Adalah keliru atau mungkin bahkan fitnah yang keji, bila ada seseorang yang mengatakan bahwa Allah SWT tidak menyayangi kaum wanita. Sesungguhnya Allah SWT sangat menyayangi kaum wanita. Bukankah Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada umat manusia (termasuk wanita)?
Oleh karena sayangnya kepada kaum wanita, maka dalam nilai-nilai Islam pesan-pesan yang disampaikan kepada wanita, seringkali melalui pesan Allah SWT kepada istri-istri Rasulullah Muhammad SAW. Bukankah Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia yang paling dimuliakan oleh Allah SWT? Maka istri-istri beliau tentulah wanita-wanita yang paling dimuliakan oleh Allah SWT.
Dalam pesanNya buat kaum wanita, Allah SWT meminta agar wanita tidak melakukan perbuatan keji (lihat QS.33:30), yaitu melakukan "nusyuz" atau bersifat angkuh dan membangkang terhadap suami yang saleh (lihat Tafsir Al Mishbah, 11:259). Ketika dalam konteks wanita, "nusyuz" dipandang sebagai perbuatan keji, maka hal ini menunjukkan betapa bermartabatnya wanita dalam tataran sosial Islami.
Martabat ini bukan muncul karena "tidak melakukan nusyuz" menunjukkan kepatuhan, melainkan karena "tidak melakukan nusyuz" menunjukkan kesungguhan wanita (sebagai istri) untuk bersinergi dengan laki-laki (sebagai suami) dalam membina keluarga, dan menghasilkan generasi penerus (anak-anak) yang saleh (bertaqwa kepada Allah SWT).
Dalam positioning keluarga sebagai mozaik-mozaik Umat Islam, maka kehadiran generasi penerus yang saleh sangatlah penting dan sangat berarti. Oleh karena itu, kehadiran pihak yang bersedia bersinergi untuk menghasilkan generasi penerus yang saleh sangatlah penting dan sangat berarti. Pihak yang sangat penting dan sangat berarti ini adalah wanita, sosok bermartabat yang dimuliakan Allah SWT dan dihormati oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Konsekuensinya, bila Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW memuliakan dan menghormati wanita, maka segenap manusia (terutama laki-laki) haruslah juga memuliakan dan menghormati wanita.
Oleh karena sayangnya kepada kaum wanita, maka dalam nilai-nilai Islam pesan-pesan yang disampaikan kepada wanita, seringkali melalui pesan Allah SWT kepada istri-istri Rasulullah Muhammad SAW. Bukankah Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia yang paling dimuliakan oleh Allah SWT? Maka istri-istri beliau tentulah wanita-wanita yang paling dimuliakan oleh Allah SWT.
Dalam pesanNya buat kaum wanita, Allah SWT meminta agar wanita tidak melakukan perbuatan keji (lihat QS.33:30), yaitu melakukan "nusyuz" atau bersifat angkuh dan membangkang terhadap suami yang saleh (lihat Tafsir Al Mishbah, 11:259). Ketika dalam konteks wanita, "nusyuz" dipandang sebagai perbuatan keji, maka hal ini menunjukkan betapa bermartabatnya wanita dalam tataran sosial Islami.
Martabat ini bukan muncul karena "tidak melakukan nusyuz" menunjukkan kepatuhan, melainkan karena "tidak melakukan nusyuz" menunjukkan kesungguhan wanita (sebagai istri) untuk bersinergi dengan laki-laki (sebagai suami) dalam membina keluarga, dan menghasilkan generasi penerus (anak-anak) yang saleh (bertaqwa kepada Allah SWT).
Dalam positioning keluarga sebagai mozaik-mozaik Umat Islam, maka kehadiran generasi penerus yang saleh sangatlah penting dan sangat berarti. Oleh karena itu, kehadiran pihak yang bersedia bersinergi untuk menghasilkan generasi penerus yang saleh sangatlah penting dan sangat berarti. Pihak yang sangat penting dan sangat berarti ini adalah wanita, sosok bermartabat yang dimuliakan Allah SWT dan dihormati oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Konsekuensinya, bila Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW memuliakan dan menghormati wanita, maka segenap manusia (terutama laki-laki) haruslah juga memuliakan dan menghormati wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar