Assallamu' alaikum Wr.Wb.
Saya bukanlah anggota FPI (Front Pembela Islam), tetapi saya faham atas kegeraman anggota FPI terhadap Ahmadiyah dan para pendukungnya. Wajar bila anggota FPI geram, karena Ahmadiyah adalah jemaat yang mengaku Islam, tetapi mempraktekkan aqidah yang bertentangan dengan aqidah Islam (lihat fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Ahmadiyah).
Saya bertambah hormat kepada FPI, ketika pemimpinnya (Habib Rizieq) lebih rela dipenjara (bahkan rela dibunuh) daripada harus membubarkan FPI. Terimakasih Habib atas kesediaan Anda untuk tidak bersedia membubarkan FPI.
Saya semakin hormat kepada FPI, ketika hari ini televisi menyiarkan pernyataan Gus Dur dan pimpinan Wahid Institute (peserta aliansi kebangsaan), agar Pemerintah tidak membubarkan Ahmadiyah melainkan melindunginya. Televisi juga menyiarkan tentang demonstrasi para mucikari (germo) dan PSK (Pekerja Seks Komersial) dari sepuluh lokalisasi pelacuran di Banyuwangi yang meminta FPI dibubarkan.
Terimakasih Habib atas perjuangan Anda dan anggota FPI, selamat beristirahat di penjara. Jangan patah semangat, sebab Rasulullah Yusuf a.s. juga pernah dipenjara. Karena penjara tidak akan pernah berhasil merendahkan derajat seseorang yang dimuliakan Allah SWT. Bukankah Umat Islam selalu mendoakan saudara-saudaranya yang didzalimi oleh Amerika Serikat (dengan memenjarakan orang-orang shaleh) di Guantanamo.
Namun demikian sebagai saudara seiman, saya tetap mengusulkan agar anggota FPI ditingkatkan pelatihan pengendalian emosinya, agar setiap aktivitas dapat terukur dampaknya. Perlu kiranya dipertimbangkan untuk berkolaborasi dengan KH. Abdullah Gymnastiar atau KH. Arifin Ilham untuk melatih pengendalian emosi FPI.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf kalau ada kesalahan penuturan kata-kata.
Wassallamu'alaikum Wr.Wb.
Saya bukanlah anggota FPI (Front Pembela Islam), tetapi saya faham atas kegeraman anggota FPI terhadap Ahmadiyah dan para pendukungnya. Wajar bila anggota FPI geram, karena Ahmadiyah adalah jemaat yang mengaku Islam, tetapi mempraktekkan aqidah yang bertentangan dengan aqidah Islam (lihat fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Ahmadiyah).
Saya bertambah hormat kepada FPI, ketika pemimpinnya (Habib Rizieq) lebih rela dipenjara (bahkan rela dibunuh) daripada harus membubarkan FPI. Terimakasih Habib atas kesediaan Anda untuk tidak bersedia membubarkan FPI.
Saya semakin hormat kepada FPI, ketika hari ini televisi menyiarkan pernyataan Gus Dur dan pimpinan Wahid Institute (peserta aliansi kebangsaan), agar Pemerintah tidak membubarkan Ahmadiyah melainkan melindunginya. Televisi juga menyiarkan tentang demonstrasi para mucikari (germo) dan PSK (Pekerja Seks Komersial) dari sepuluh lokalisasi pelacuran di Banyuwangi yang meminta FPI dibubarkan.
Terimakasih Habib atas perjuangan Anda dan anggota FPI, selamat beristirahat di penjara. Jangan patah semangat, sebab Rasulullah Yusuf a.s. juga pernah dipenjara. Karena penjara tidak akan pernah berhasil merendahkan derajat seseorang yang dimuliakan Allah SWT. Bukankah Umat Islam selalu mendoakan saudara-saudaranya yang didzalimi oleh Amerika Serikat (dengan memenjarakan orang-orang shaleh) di Guantanamo.
Namun demikian sebagai saudara seiman, saya tetap mengusulkan agar anggota FPI ditingkatkan pelatihan pengendalian emosinya, agar setiap aktivitas dapat terukur dampaknya. Perlu kiranya dipertimbangkan untuk berkolaborasi dengan KH. Abdullah Gymnastiar atau KH. Arifin Ilham untuk melatih pengendalian emosi FPI.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf kalau ada kesalahan penuturan kata-kata.
Wassallamu'alaikum Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar