Seorang manusia yang memiliki kecerdasan ruhani (transcendental intelligence), akan memiliki pemikiran, sikap, dan perilaku yang berimplikasi sosial. Ketika kecerdasan ruhani "dibumikan" menjadi implikasi sosial, maka ia mewujud dalam bentuk akhlak.
Agar seorang manusia dapat "membumikan" kecerdasan ruhaninya, maka ia perlu memiliki mindset (pola pikir) tertentu, seperti: Pertama, mindset abdullah (hamba Allah SWT). Setiap manusia hendaknya faham, bahwa ia adalah hamba Allah SWT, atau hamba Tuhan Yang Maha Esa (sesuai dengan QS. Al Ikhlas). Oleh karena itu, ia harus bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah SWT, dan bersungguh-sungguh pula menjadi rahmatan lil'alamiin (pemberi manfaat optimal bagi alam semesta), sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Kedua, mindset khalifah fil ardhi ("wakil" Allah SWT di bumi). Setiap manusia hendaknya faham, bahwa ia adalah "wakil" Allah SWT di bumi. Oleh karena itu, ia harus bersungguh-sungguh berupaya agar kondisi bumi sesuai dengan skenario Allah SWT. Dengan kata lain, ia harus bersungguh-sungguh menerapkan nilai-nilai Islam di bumi. Caranya dengan mendorong dirinya sendiri dan manusia lainnya atau masyarakat, bersedia melaksanakan perintah Allah SWT, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar