Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya agama yang diridhai Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab (sebelum Al Qur'an) sesudah datang pengetahuan kepada mereka, kecuali karena kedengkian mereka. Barangsiapa yang kafir (menolak) terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya. Kemudian jika mereka mendebat kamu, maka katakanlah. "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan demikian pula orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang yang ummi (tidak dapat baca tulis), "Apakah kamu mau masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan ayat-ayat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hambaNya" (QS.3:19-20).
Bila kita berkenan memperhatikan firman Allah SWT tersebut, maka sesungguhnya Allah SWT sedang mempersuasi (membujuk) kita, agar bersedia berdakwah. Oleh karena itu tidak ada respon yang lebih tepat, selain "saya dengar dan akan saya laksanakan". Respon ini beralasan, karena: Pertama, Allah SWT telah menegaskan bahwa agama yang diridhai Allah SWT hanyalah agama Islam, maka menjadi kewajiban kita untuk menyampaikan informasi penting ini kepada umat manusia.
Kedua, kita akan menyampaikan informasi ini dengan cara berdakwah, yaitu suatu tindakan menyampaikan nilai-nilai Islam secara informatif (tabligh), obyektif (shiddiq), terpercaya (amanah), dan cerdas (fathonah).
Ketiga, jika ada pihak yang menentang dakwah kita, janganlah emosi, melainkan bersabarlah. Bukankah ciri-ciri orang bertaqwa antara lain, mampu bersabar dalam perjuangannya menyampaikan nilai-nilai Islam. Alangkah indahnya ketika kita mampu ikhlas dalam kesabaran saat berjuang dengan penuh semangat.
Keempat, jika dakwah belum membuahkan hasil, happy aja! Bukankah hanya Allah SWT yang berhak menetapkan kepada siapa Ia akan memberi petunjuk. Tugas kita khan hanya menyampaikan ayat-ayat Allah SWT (nilai-nilai Islam). Jadi happy aja!
Kelima, oleh karena itu berdakwah yuk... Sesuai kemampuan kita, sesuai kompetensi kita, insya Allah tindakan kita diridhai Allah SWT. Ketika kita bahagia dengan nilai-nilai Islam, maka selayaknya kita berbagi dengan sahabat-sahabat kita. Ketika kita faham dengan kebenaran nilai-nilai Islam, maka selayaknya kita berbagi dengan sahabat-sahabat. Ketika kita faham keberadaan manusia, maka selayaknya kita berbagi dengan sahabat-sahabat kita.
Keenam, jadi apalagi yang ditunggu? Berdakwah yuk! Mari kita bangun peradaban dunia yang TRANSHUME, yaitu peradaban dunia yang: (1) TRANSenden atau merohani dalam nilai-nilai Islam, (2) HUManis atau sesuai fitrah manusia yang Islami, dan (3) Emansipatori atau mampu membebaskan manusia dari nilai-nilai jahiliah yang telah banyak menyesatkan manusia.
Bila kita berkenan memperhatikan firman Allah SWT tersebut, maka sesungguhnya Allah SWT sedang mempersuasi (membujuk) kita, agar bersedia berdakwah. Oleh karena itu tidak ada respon yang lebih tepat, selain "saya dengar dan akan saya laksanakan". Respon ini beralasan, karena: Pertama, Allah SWT telah menegaskan bahwa agama yang diridhai Allah SWT hanyalah agama Islam, maka menjadi kewajiban kita untuk menyampaikan informasi penting ini kepada umat manusia.
Kedua, kita akan menyampaikan informasi ini dengan cara berdakwah, yaitu suatu tindakan menyampaikan nilai-nilai Islam secara informatif (tabligh), obyektif (shiddiq), terpercaya (amanah), dan cerdas (fathonah).
Ketiga, jika ada pihak yang menentang dakwah kita, janganlah emosi, melainkan bersabarlah. Bukankah ciri-ciri orang bertaqwa antara lain, mampu bersabar dalam perjuangannya menyampaikan nilai-nilai Islam. Alangkah indahnya ketika kita mampu ikhlas dalam kesabaran saat berjuang dengan penuh semangat.
Keempat, jika dakwah belum membuahkan hasil, happy aja! Bukankah hanya Allah SWT yang berhak menetapkan kepada siapa Ia akan memberi petunjuk. Tugas kita khan hanya menyampaikan ayat-ayat Allah SWT (nilai-nilai Islam). Jadi happy aja!
Kelima, oleh karena itu berdakwah yuk... Sesuai kemampuan kita, sesuai kompetensi kita, insya Allah tindakan kita diridhai Allah SWT. Ketika kita bahagia dengan nilai-nilai Islam, maka selayaknya kita berbagi dengan sahabat-sahabat kita. Ketika kita faham dengan kebenaran nilai-nilai Islam, maka selayaknya kita berbagi dengan sahabat-sahabat. Ketika kita faham keberadaan manusia, maka selayaknya kita berbagi dengan sahabat-sahabat kita.
Keenam, jadi apalagi yang ditunggu? Berdakwah yuk! Mari kita bangun peradaban dunia yang TRANSHUME, yaitu peradaban dunia yang: (1) TRANSenden atau merohani dalam nilai-nilai Islam, (2) HUManis atau sesuai fitrah manusia yang Islami, dan (3) Emansipatori atau mampu membebaskan manusia dari nilai-nilai jahiliah yang telah banyak menyesatkan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar