Setiap muslim tentu mencintai Allah SWT, Rasulullah Muhammad SAW, dan jihad di "jalan" Allah SWT. Oleh karena itu, seorang muslim tentu berupaya untuk meneladani manajemen keluarga Rasulullah Muhammad SAW, termasuk dengan meneladani kemuliaan hati istri-istri Rasulullah Muhammad SAW.
Salah satu istri Rasulullah Muhammad SAW adalah Saudah binti Zam'ah RA, yaitu seorang janda tua yang sudah tidak lagi mampu menampakkan sisa-sisa kecantikannya. Tetapi sebagaimana kepada istri-istrinya yang lain, Rasulullah Muhammad SAW juga menyayangi Saudah binti Zam'ah RA, dan berupaya membahagiakannya sebatas kemampuan Rasulullah Muhammad SAW, sebagai manusia biasa.
Kemuliaan Saudah binti Zam'ah mulai nampak dari komitmen kesyukurannya kepada Allah SWT, atas pernikahannya dengan Rasulullah Muhammad SAW. Saudah binti Zam'ah menyatakan, bahwa ia sangat bersyukur jika pada Hari Kiamat Allah SWT berkenan menghidupkannya kembali sebagai istri Rasulullah Muhammad SAW. Komitmen ini menunjukkan adanya kekuatan kasih sayang seorang istri (muslimah) terhadap suaminya (muslim), yang melampaui ruang dan waktu.
Bagi Rasulullah Muhammad SAW komitmen Saudah binti Zam'ah RA merupakan "mutiara" semangat yang ditebar di "kebun" kehidupan. Boleh jadi kehidupan itu berat, tetapi "mutiara" semangat seorang istri (muslimah) akan menjadi "suar" menuju sukses seorang suami (muslim).
Secara fisik, Saudah binti Zam'ah berperawakan gemuk, dan kalau berjalan nampak sebagai orang yang berkelebihan berat badan. Tetapi Saudah binti Zam'ah RA adalah istri yang seringkali membuat Rasulullah Muhammad SAW tertawa. Humor (joke) yang dicelotehkan Saudah binti Zam'ah RA menjadi hiburan utama Rasulullah Muhammad SAW, yang membantunya menghilangkan penat setelah seharian memperjuangkan kepentingan manusia (beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil'alamiin).
Komitmen dan humor yang menjadi ciri khas Saudah binti Zam'ah RA merupakan wujud kemuliaan hati seorang istri (muslimah) kepada suaminya (muslim). Oleh karena itu, menjadi penting bagi seorang laki-laki muslim untuk hanya menikahi wanita muslim (muslimah) yang akan menjadi mitra sinerginya dalam beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil'alamiin.
Sesungguhnya dibalik kesuksesan seorang suami (muslim) dalam memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam, terdapat seorang istri (muslimah) yang kemuliaannya luar biasa. Semoga Allah SWT meridhai setiap muslimah yang berkenan menjadi istri mulia seorang muslim.
Salah satu istri Rasulullah Muhammad SAW adalah Saudah binti Zam'ah RA, yaitu seorang janda tua yang sudah tidak lagi mampu menampakkan sisa-sisa kecantikannya. Tetapi sebagaimana kepada istri-istrinya yang lain, Rasulullah Muhammad SAW juga menyayangi Saudah binti Zam'ah RA, dan berupaya membahagiakannya sebatas kemampuan Rasulullah Muhammad SAW, sebagai manusia biasa.
Kemuliaan Saudah binti Zam'ah mulai nampak dari komitmen kesyukurannya kepada Allah SWT, atas pernikahannya dengan Rasulullah Muhammad SAW. Saudah binti Zam'ah menyatakan, bahwa ia sangat bersyukur jika pada Hari Kiamat Allah SWT berkenan menghidupkannya kembali sebagai istri Rasulullah Muhammad SAW. Komitmen ini menunjukkan adanya kekuatan kasih sayang seorang istri (muslimah) terhadap suaminya (muslim), yang melampaui ruang dan waktu.
Bagi Rasulullah Muhammad SAW komitmen Saudah binti Zam'ah RA merupakan "mutiara" semangat yang ditebar di "kebun" kehidupan. Boleh jadi kehidupan itu berat, tetapi "mutiara" semangat seorang istri (muslimah) akan menjadi "suar" menuju sukses seorang suami (muslim).
Secara fisik, Saudah binti Zam'ah berperawakan gemuk, dan kalau berjalan nampak sebagai orang yang berkelebihan berat badan. Tetapi Saudah binti Zam'ah RA adalah istri yang seringkali membuat Rasulullah Muhammad SAW tertawa. Humor (joke) yang dicelotehkan Saudah binti Zam'ah RA menjadi hiburan utama Rasulullah Muhammad SAW, yang membantunya menghilangkan penat setelah seharian memperjuangkan kepentingan manusia (beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil'alamiin).
Komitmen dan humor yang menjadi ciri khas Saudah binti Zam'ah RA merupakan wujud kemuliaan hati seorang istri (muslimah) kepada suaminya (muslim). Oleh karena itu, menjadi penting bagi seorang laki-laki muslim untuk hanya menikahi wanita muslim (muslimah) yang akan menjadi mitra sinerginya dalam beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil'alamiin.
Sesungguhnya dibalik kesuksesan seorang suami (muslim) dalam memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam, terdapat seorang istri (muslimah) yang kemuliaannya luar biasa. Semoga Allah SWT meridhai setiap muslimah yang berkenan menjadi istri mulia seorang muslim.
1 komentar:
Wah aq bgt tuh... (ceileh... gy bgt dah!)
Aq rada ndut n humoris bgt... haha (narsis)
Moga aja bisa jd kyk saudah ntuw... Amin...
^o^v
Posting Komentar