Ditengah hiruk pikuk dan kemegahan persiapan pernikahan William dengan Kate Middleton pada tahun ini, sulit bagi Umat Islam melepaskan keterkaitannya dengan Kerajaan Inggris. Sementara itu, sejak masa lalu hingga saat ini Umat Islam terus menerus merasakan kejahatan Kerajaan Inggris terhadap Umat Islam.
Kejahatan Pertama, Kerajaan Inggris meruntuhkan Kekhalifahan Islam Ottoman (Turki) dengan cara merekayasa tampilnya Mustafa Kemal Ataturk sebagai pahlawan. Berdasarkan kepahlawanannya Mustafa Kemal Ataturk selanjutnya memimpin Turki pada 1923 dengan meruntuhkan Kekhalifahan Islam Ottoman, dan mendirikan Republik Sekular Turki. Runtuhnya Kekhalifahan Islam Ottoman memberi jalan bagi Kerajaan Inggris untuk menjajah Jazirah Arab dan sekitarnya, yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kekhalifahan Islam Ottoman.
Kejahatan Kedua, penjajahan atas Jazirah Arab memberi jalan bagi Kerajaan Inggris untuk membantu Bangsa Yahudi merampok tanah Bangsa Palestina. Sebagai kaki tangan Bangsa Yahudi, Kerajaan Inggris terikat oleh Deklarasi Balfour yang dikeluarkan pada saat Perang Dunia Pertama. Dalam Deklarasi tersebut Kerajaan Inggris menunjukkan kesetiaan pada majikannya, yaitu Bangsa Yahudi, dengan menyatakan dukungan Kerajaan Inggris bagi berdirinya Negara Yahudi (Israel) di tanah Palestina.
Sejak saat itu ratusan ribu Bangsa Yahudi memasuki Tanah Palestina atas dukungan Kerajaan Inggris, hingga berdirinya Negara Israel pada tahun 1948. Setelah Negara Israel berdiri, peran Kerajaan Inggris dalam mendukung Negara Israel digantikan oleh Amerika Serikat hingga saat ini. Akibatnya Bangsa Palestina terusir dari tanahnya, sehingga sebagian harus mengungsi ke negara lain, dan sebagian lainnya berupaya mempertahankan Jalur Gaza dan Tebi Barat hingga saat ini.
Kejahatan Ketiga, rekayasa dan dukungan Kerajaan Inggris atas keberadaan Ahmadiyah, yang melakukan penistaan/penodaan terhadap Agama Islam. Kelompok ini didirikan oleh orang yang akrab dengan pejabat Kerajaan Inggris yang menjajah India. Orang tersebut adalah Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) yang mendirikan Ahmadiyah pada tahun 1889 di Kota Qadian, Punjab, India, yang merupakan wilayah jajahan Kerajaan Inggris.
Kelompok keagamaan ini mengaku beragama Islam, tetapi menolak ketetapan Allah SWT bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi terakhir. Kelompok ini meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang Nabi. Bentuk dukungan Kerajaan Inggris atas keberadaan Ahmadiyah di dunia hingga saat ini nampak dari keberadaan Markas Besar Ahmadiyah Internasional yang berada di London.
Kejahatan Keempat, partisipasi yang terlalu kuat atau hiper-partisipasi Kerajaan Inggris pada berbagai serangan Barat terhadap Umat Islam di wilayah-wilayah Muslim, seperti di Afghansitan, Irak, dan Libia.
Oleh karena itu, pernikahan William dengan Kate Middleton pada tahun ini tidak layak mendapat penghormatan dan ucapan selamat dari Umat Islam, karena sekian banyak kejahatan Kerajaan Inggris terhadap Umat Islam, di mana William dan Kate Middleton merupakan bagian inti dari Kerajaan Inggris.
Selamat berpikir dan bersikap kritis, semoga Allah SWT meridhai…
1 komentar:
Ya memang ga ada pentingnya pernikahan mereka. Come on ... itu cuman wedding ceremony ... semua orang juga bisa dan pasti melakukan hal seperti itu(wedding ceremony) walau itu cuman syukuran doang.
Posting Komentar