ABOUT ISLAM

Senin, 18 Juli 2011

MAMPU MENGATUR DIRI

Mengatur diri adalah suatu kondisi ketika seseorang mampu mengubah pemikiran, sikap dan perilakunya, sehingga dari berbagai masukan yang diperolehnya, ia dapat menghasilkan keluaran dan dampak yang paling baik.


Ketika seseorang menyatakan dirinya bersedia berubah, maka sesungguhnya ia siap berpikir, bersikap, dan berperilaku berbeda dari sebelumnya, menuju ke arah yang lebih baik. Saat itu ia siap mengelola segala potensi dan masukan dari orang lain, sebagai bagian dari proses menuju keberhasilan. Dengan demikian ia memiliki harapan bagi dihasilkannya keluaran yang baik, yang kelak juga akan memberi dampak yang baik.


Rasulullah Muhammad SAW pernah mengingatkan, “Setiap kegiatan ada saatnya bersemangat terus menerus, tetapi setiap semangat ada saatnya melemah. Barangsiapa yang semangatnya melemah, lalu ia mencontoh sunnahku, maka ia akan berhasil. Sebaliknya, barangsiapa yang semangatnya melemah, tetapi ia menolak mencontoh sunnahku, maka ia akan gagal” (HR: Ahmad).


Dengan demikian agar dapat terus menerus semangat, maka seorang manusia perlu mencontoh keteladanan Rasulullah Muhammad SAW, lalu menetapkan visi dan misi baru bagi hidupnya. Visi, adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh seseorang di masa depan, yang rumusannya akan memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada orang tersebut. Biasanya seseorang akan merumuskan visi yang dapat ia capai, dan dapat ia ukur pencapaiannya, serta dapat ditetapkan periode waktu pencapaiannya.


Sementara itu, misi adalah “perintah” yang harus dilakukan oleh seseorang sesuai dengan visi yang telah ditetapkannya. Rumusan misi seseorang akan memberikan arah bagi orang tersebut dalam mewujudkan visinya. Oleh karena itu, rumusan misi seseorang akan ditetapkannya dalam bentuk rumusan kegiatan utama yang perlu dilakukannya.


Rumusan kegiatan tersebut juga akan dikaitkan dengan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh seseorang, dan syarat-syarat yang berkaitan dengan pemikiran, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik. Syarat-syarat tersebut, antara lain: Pertama, bersedia menggapai kemampuan di bidang tertentu. Kedua, bersedia menggapai kemampuan memelihara kelangsungan hidup. Ketiga, bersedia menggapai kemampuan hidup bermasyarakat. Keempat, bersedia untuk menggapai kemampuan belajar sepanjang masa.


Ringkasnya, agar seseorang dapat mengatur diri, maka ia harus mampu mengubah pemikiran, sikap dan perilakunya. Acuan bagi perubahan pemikiran, sikap, dan perilaku orang tersebut adalah visi (cita-cita) dan misi (kegiatan utama) baru, yang ditetapkannya sebagai respon atas dinamika sosial yang ada. Selanjutnya, dengan memperhatikan dan menerima berbagai masukan, maka ia akan dapat menghasilkan keluaran (output) dan dampak (out come) yang paling baik bagi dirinya dan orang lain.

Tidak ada komentar: