ABOUT ISLAM

Jumat, 21 Agustus 2009

HISTERIA PEMERINTAH BARAT TERHADAP ISLAM

Pemerintah Barat yang terdiri dari Amerika Serikat, Israel, Inggris, Perancis, Australia, dan sekutu-sekutunya sejak tahun 1990 mengidap histeria terhadap Islam. Hal ini terjadi karena jumlah pemeluk Islam di Barat meningkat dengan pesat, hingga mencapai angka 20 - 30 % per tahun. Para mualaf ini terdiri dari generasi terdidik Barat, yang atas ridha Allah SWT mampu menggunakan akalnya untuk mengenali kebenaran nilai-nilai Islam.
Oleh karena itu, sejak tahun 1990 Pemerintah Barat menggelar "Operasi Fitnah" terhadap Islam, yang puncaknya berupa serangan terhadap World Trade Center di New York pada tahun 2001. Namun demikian, para peneliti Barat independen berhasil mengungkap kebohongan itu, dan menyebarkan temuan mereka melalui internet. Dengan kata lain, serangan terhadap World Trade Center di New York pada tahun 2001 merupakan bagian dari operasi fitnah yang dilancarkan Barat terhadap Islam, sebagai pintu masuk untuk menjajah Afghanistan, (tahun 2002) dan Iraq (tahun 2003), serta mendukung kedzaliman Pemerintah Israel terhadap Bangsa Palestina (sejak tahun 1948).
Histeria adalah rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu, yang berakibat pada ketiadan kemampuan para pengidapnya untuk mengendalikan pemikiran, sikap, dan perilaku mereka. Para pengidap histeria tidak lagi mampu mengendalikan pemikiran, sikap, dan perilakunya dalam batas normal atau wajar, karena mereka terlalu takut pada rasa takut yang telah sangat menakutkan mereka. Dengan demikian mereka bukan dirusak oleh sesuatu yang menakutkan, melainkan menjadi rusak oleh rasa takut yang dikonsumsi secara berlebihan.
Dalam konteks Pemerintah Barat, rasa takut itu demikian kuat, dikarenakan khawatir peradaban Barat di Barat akan tergusur oleh peradaban Islam, yang mulai diterapkan oleh generasi terdidik Barat yang telah memeluk Islam. Pemerintah Barat seakan menghadapi benturan peradaban, sebagaimana yang ditulis oleh Samuel P. Huntington dalam bukunya "The Clash of Civilizations: Remaking of World Order".
Dalam bukunya tersebut, Samuel P. Huntington menjelaskan bahwa peradaban Barat mendapat ancaman dari peradaban Cina dan Islam. Namun peradaban Islam lebih berat mengancam Barat karena meliputi segenap aspek kehidupan, bila dibandingkan dengan peradaban Cina yang hanya sebatas militer, ekonomi, dan budaya. Hanya saja ada kesalahan Samuel P. Huntington ketika menjelaskan ancaman peradaban Islam terhadap Barat, di mana ia menjelaskan seolah-olah ada ofensi dari peradaban Islam terhadap Barat. Padahal sesungguhnya, generasi terdidik Barat yang telah memeluk Islam, yang mengkonstruksi peradaban Islam di Barat dengan mempraktekkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Histeria Pemerintah Barat terhadap Islam selanjutnya diekspor ke negara-negara berkembang, yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Pemerintah Barat seakan-akan ingin menghancurkan peradaban Islam di basis keberadaannya. Sejak saat itu stigma negatif terhadap Islam bukan hanya berkembang di negara-negara Barat, melainkan juga berkembang di negara-negara berkembang yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kerjasama antara Pemerintah Barat dengan pemerintah negara-negara berkembang, yang dikemas dalam kerjasama melawan terorisme, semakin menguatkan stigma negatif terhadap Islam. Belum lagi peran pers yang telah memihak Barat, semakin signifikan memberi stigma negatif terhadap Islam.
Namun demikian Umat Islam ternyata tidak histeris, ketika menghadapi histeria Pemerintah Barat, dan stigma negatif terhadap Islam. Umat Islam tetap istiqamah menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Bulan Suci Ramadhan tahun ini tetap meriah, dan disambut dengan sukacita oleh Umat Islam. Mereka memperbanyak pemikiran, sikap, dan perilaku yang mengarah pada perwujudan ibadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil'alamiin.
Umat Islam mengerti, tentang janji Allah SWT bahwa Dialah yang akan menjaga substansi atau isi Al Qur'an hingga akhir zaman. Oleh karena substansi Al Qur'an adalah basis bagi nilai-nilai Islam, maka sesungguhnya Allah SWT juga akan menjaga nilai-nilai Islam hingga akhir zaman. Umat Islam tidak khawatir dengan operasi fitnah yang digelar Pemerintah Barat untuk meruntuhkan nilai-nilai Islam, karena Allah SWT juga telah meluncurkan skenario penjagaan nilai-nilai Islam hingga akhir zaman.
Umat Islam saat ini hanya ingin berkonsentrasi untuk menerapkan Rukun Iman dan Rukun Islam dalam kehidupan sehari-hari, sebagai bagian dari penegakan nilai-nilai Islam, yang bercirikan ibadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil'alamiin.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ya semoga dengan semakin jaya-nya Islam semakin memperkuat persatuan seluruh umat muslim,kalaupun ada fitnah semoga fitnah yang menuai berkah..Allah Yang Haq....its good posting n nice...wass..wr.wb