ABOUT ISLAM

Kamis, 17 September 2009

PENGGEREBEKAN DI SOLO

Dalam penggerebekan di sebuah rumah di Kampung Kepuh Sari RT 3 / RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, Detasemen Khusus 88 telah menewaskan empat orang yang diduga teroris, dan menangkap tiga orang lainnya. Empat orang yang tewas diduga adalah Susilo alias Adib (24 tahun), Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Nordin M. Top, dan Ario Sudarso alias Aji.
Sementara itu istri Susilo, Putri Munawaroh (20 tahun) yang pada saat penggerebekan berada di rumah tersebut mengalami luka-luka, dan saat ini dirawat di Rumah Sakit POLRI, Jakarta. Berdasarkan informasi di berbagai media massa, diketahui bahwa Susilo bekerja sebagai pengurus ternak sapi yang tempatnya tidak jauh dari rumah yang ia kontrak, yang digerebek oleh Detasemen Khusus 88.
Memperhatikan dinamika terorisme di Indonesia, maka diperlukan adanya tindakan penyadaran kepada seluruh masyarakat di Indonesia, yang melibatkan POLRI (sebagai penanggung-jawab keamanan), Departemen Dalam Negeri (sebagai penanggung-jawab politik dalam negeri), dan para tokoh agama (ulama). Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain berupa penyuluhan dan diskusi di berbagai tempat, baik di kota, desa, maupun di kampus-kampus. Tujuannya sederhana, yaitu melakukan deradikalisasi pada mindset masyarakat, dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memahami dinamika di dalam negeri, maupun luar negeri.
Kegiatan ini (penyuluhan dan diskusi melawan terorisme) memang bersifat masif, dan membutuhkan biaya relatif besar. Namun sesungguhnya kegiatan ini berguna dalam mencegah kerugian besar di semua sektor yang diakibatkan adanya tindakan terorisme. Dengan demikian suatu saat Negara Kesatuan Republik Indoenesia dapat relatif lebih aman, sehingga masyarakat dapat berkonsentrasi pada upaya meningkatkan kesejahteraan.
Hal ini sekaligus juga akan berakibat tidak adanya lagi tindakan-tindakan penggerebekan oleh Detasemen Khusus 88 yang membuat miris hati Bangsa Indonesia yang melihatnya. Karena yang menggerebek dan digerebek sama-sama Bangsa Indonesia, dan sama-sama meyakini bahwa tindakan mereka benar.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan ilham kepada pimpinan POLRI, dan Departemen Dalam Negeri, serta tokoh-tokoh agama, agar mereka dapat merumuskan solusi terbaik dan terindah bagi upaya pencegahan tindakan terorisme.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

assalamu'alaikum wr.wb
ehm indonesia ada aja yang kacau,teroris lagi he..he..dari jauhan dhana doain semoga negri kita selalu dalam lindunganNya amien..tak lupa met lebara IDUL FITRI 1430H minal aidzin wal faidzin/maafkan lahir dan bathin ya...jazhakumullah
wass..wr.wb

imelda mengatakan...

hello there hapi friday.

ARISTIONO NUGROHO mengatakan...

Assallamu'alaikum Wr.Wb.
Hi Dhana and Imelda, peace...
Thanks for your comments.

Untuk Dhana Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

washi mengatakan...

Assalaamu Alaikum,

Thanks for inviting me to visit your blog. Being from Malay/Indonesian descent, I can only speak a few Malay words:

Selamat Hari Raya Eidul Fitri to you and your family insha'Allah