ABOUT ISLAM

Minggu, 08 April 2012

MENGABAIKAN DIRI SENDIRI

“Mengabaikan” adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak cukup memberi kepedulian (care) atau perhatian (attention) pada sesuatu. Dengan demikian “mengabaikan diri sendiri”, berarti suatu kondisi di mana seseorang tidak cukup memberi kepedulian atau perhatian pada diri sendiri.


Seseorang yang mengabaikan diri sendiri seringkali tidak bersedia mengakui potensi yang ada pada dirinya. Ia terprovokasi oleh pendapat orang lain tentang citra negatif dirinya. Ia berkeyakinan, bahwa dirinya tidak akan mampu mengerjakan sesuatu.


Ia tidak percaya dengan firman Allah SWT yang menyatakan, bahwa Allah SWT menciptakan manusia dalam kondisi yang paling sempurna, bila dibandingkan ciptaan Allah SWT lainnya. Oleh karena itu, ia tidak mengetahui, bahwa sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, ia dibekali oleh sekian banyak potensi, yang jika ia latih dan kembangkan akan menjadi sekian banyak kemampuan. Padahal kemampuan ini dapat digunakan oleh manusia untuk berpikir, bersikap, bertindak, dan berperilaku tertentu sesuai dengan visi dan misinya di dunia (alam semesta).


Seorang manusia yang memiliki kemampuan akan menyadari, bahwa visinya adalah “menggapai ridha Allah SWT”. Untuk menggapai ridha Allah SWT, maka ia harus menyusun misi, yang berupa berbagai kegiatan utama, seperti beribadah kepada Allah SWT dan rahmatan lil’alamiin.


Dengan demikian, tidak selayaknya seorang manusia mengabaikan dirinya sendiri. Tidak selayaknya seorang manusia membiarkan dirinya hidup dalam kesia-siaan, dengan tidak beribadah kepada Allah SWT, dan rahmatan lil’alamiin. Sesungguhnya orang-orang yang hidup dalam kesia-siaan adalah orang-orang yang merugi. Hal ini dikarenakan ia gagal menjalankan visi dan misinya sebagai manusia.


Allah SWT menyebut orang-orang yang hidup dalam kesia-siaan ini sebagai “lebih rendah dari hewan ternak”. Sebagaimana diketahui, hewan ternak bermanfaat bagi umat manusia, sedangkan orang-orang yang hidup dalam kesia-siaan tidak bermanfaat bagi umat manusia.


Dengan demikian sudah saatnya setiap manusia: Pertama, mempedulikan dan memperhatikan dirinya, agar ia tidak tergolong sebagai orang yang gemar mengabaikan diri sendiri. Kedua, mempedulikan dan memperhatikan persiapan dirinya ketika ia mati (tidak lagi hidup di dunia). Ketiga, bersungguh-sungguh menggapai ridha Allah SWT.


Selamat merenungkan, dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT untuk kebaikan Bangsa Indonesia dan Bangsa Palestina.


Semoga Allah SWT berkenan meridhai...


...

Tidak ada komentar: