Seorang manusia tidak layak mengabaikan
diri sendiri, namun seorang manusia juga tak layak mengagungkan diri sendiri.
Seorang manusia hendaknya mampu menghitung diri sendiri. Ia harus mampu
memperhitungkan positioning dirinya
di hadapan Allah SWT dan di hadapan masyarakat. Ia haruslah berada pada posisi
taqwa di hadapan Allah SWT, dan berada pada posisi rahmatan lil’alamiin di hadapan masyarakat.
Setiap manusia memiliki modal dasar, yang
berupa: Pertama, potensi diri, yaitu
kemampuan yang masih bersifat potensial, atau belum diwujudkan. Kedua, kemampuan diri, yaitu potensi
yang telah berhasil diaktualisasikan, atau telah berhasil diwujudkan.
Modal dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia ini selanjutnya dilibatkan dalam prosesi (proses menuju sukses), yaitu:
Pertama, beribadah kepada Allah SWT.
Kedua, memberi
manfaat optimal bagi orang lain dan lingkungan, atau rahmatan lil’alamiin.
Tujuan pelibatan
modal dasar oleh setiap manusia dalam proses, hanyalah satu, yaitu mencapai sukses,
yang berupa keberhasilan menggapai ridha Allah SWT. Dalam prosesi, selain
melibatkan modal dasar, maka setiap manusia juga membutuhkan alat, agar prosesi
dapat mencapai tujuan (ridha Allah SWT). Alat menuju sukses (ridha Allah SWT)
antara lain berupa: harta, jabatan, peringkat / gelar, dan keluarga.
Untuk mendapatkan
alat menuju sukses dalam kualitas yang setinggi-tingginya, maka setiap manusia
harus terlebih dahulu memenuhi syarat-syaratnya, yang berupa:
Pertama, hidup dalam koridor Islam, yaitu berpikir, bersikap, bertindak, dan
berperilaku dalam tuntunan dan ketentuan yang berkaitan dengan aqidah, ibadah,
muamallah, adab, dan akhlak.
Kedua, kelola pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku secara Islami, yaitu:
fathonah atau cerdas, amanah atau dapat dipercaya, shiddiq atau obyektif /
jujur, dan tabligh atau informatif.
Ketiga, ambil peran sebagai muslim, yaitu: sebagai mujahiddin atau pejuang kebenaran / agama, uswatun hasanah atau teladan / contoh yang baik, assabiquunal awwalluun atau pioner /
pendahulu, sirajan muniran atau
pencerah, dan rahmatan lil’alamiin.
Selamat
merenungkan, dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT untuk kebaikan Bangsa
Indonesia dan Bangsa Palestina.
Semoga Allah SWT berkenan meridhai...
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar