ABOUT ISLAM

Sabtu, 19 Mei 2012

MENGGAPAI KESELAMATAN


“Selamat”, merupakan keinginan setiap orang. Oleh karena itu, setiap orang berupaya agar selamat. Ia ingin agar segenap aktivitasnya mengarah pada keselamatan, baik keselamatan di dunia, maupun keselamatan di akherat.

Untuk menggapai keselamatan, maka ia tekun beribadah kepada Allah SWT, dan memberi manfaat optimal bagi lingkungannya atau rahmatan lil’alamiin. Ia memiliki gairah (passion) dalam beribadah dan rahmatan lil’alamiin. Ia menanamkan dalam hati dan pikirannya untuk beribadah dan rahmatan lil’alamiin, agar otaknya memproses informasi itu secara terus menerus, sehingga menimbulkan gairah untuk mewujudkannya.

Ketika beribadah dan rahmatan lil’alamiin, ia melakukannya dengan senang hati. Dinamika yang dialaminya setiap hari merupakan hari-hari yang indah bagi dirinya. Ia akan terus bersemangat dalam beribadah dan rahmatan lil’alamiin. Bahkan ia semakin penasaran, ketika menyadari bahwa ibadah dan rahmatan lil’alamiin yang ia lakukan belumlah sebaik yang diharapkan.

Selanjutnya, ia berupaya memiliki pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku baru, yang dapat memperbaiki kualitas ibadah dan rahmatan lil’alamiin yang ia lakukan. Ketika ikhtiar ini mengalami beberapa kendala, maka ia akan menerimanya dalam perspektif yang positif. Berdasarkan perspektif tersebut, ia siap untuk terus menerus memperbaiki diri. Akhirnya, ia senantiasa bersyukur atas setiap keadaan yang dialaminya.

Untuk mendapat keselamatan, ia bersungguh-sungguh memahami visi dan misi hidupnya. Kesungguhan itu mengantarkannya pada kemampuan merumuskan tujuan hidupnya. Ia faham, bahwa visi hidup manusia adalah menggapai ridha Allah SWT, sedangkan misinya adalah melakukan ibadah dan rahmatan lil’alamiin. 

Oleh karena itu, tujuan hidup manusia adalah memenuhi tuntutan visi dan misi hidupnya, agar selamat di dunia dan akherat. Ia berani menjalankan visi, misi, dan tujuan hidupnya, sebagai indikasi keunggulan seorang manusia. Ia faham, bahwa tidak banyak orang yang berani menjalankan visi, misi, dan tujuan hidup manusia.

Sebagian besar manusia di dunia ini, bahkan lebih senang membuat visi, misi, dan tujuan hidupnya sendiri. Akibatnya visi, misi, dan tujuan hidup sebagian besar manusia di dunia bertentangan dengan tata nilai yang ditetapkan oleh Allah SWT, yang telah menciptakan manusia.

Sebagai orang yang ingin selamat di dunia dan akherat, ia terus berupaya menjalankan visi, misi, dan tujuan hidup manusia berdasarkan tata nilai yang ditetapkan oleh Allah SWT, meskipun banyak kendala yang harus dihadapi. Ia berupaya hidup jujur dan siap bekerja keras, agar dapat mewujudkan kebajikan.

Ia memiliki pandangan, bahwa selamat adalah sesuatu yang penting. Oleh karena itu, ia akan melakukan hal penting (ibadah dan rahmatan lil’alamiin). Pemikiran, sikap, tindakan, dan perilakunya akan terus menerus dikembangkan, agar mampu mewujudkan kebajikan, sehingga Allah SWT berkenan meridhainya.

Selamat merenungkan, dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT, untuk kebaikan Bangsa Indonesia, Bangsa Palestina, dan Umat Islam di seluruh dunia.

Semoga Allah SWT berkenan meridhai...

...

Tidak ada komentar: