Setiap orang hendaknya mampu menguasai diri
sendiri, karena banyaknya godaan untuk berpikir, bersikap, bertindak, dan
berperilaku tidak layak. Oleh karena itu, tanpa kemampuan menguasai diri
sendiri, seseorang berpeluang gagal dalam mewujudkan kebajikan bagi dirinya
sendiri dan orang lain.
Untuk dapat menguasai diri sendiri, maka: (1)
Seseorang perlu berlindung kepada Allah SWT, karena Allah SWT merupakan
Tuhannya manusia, penguasa, dan pelindung manusia. (2) Seseorang perlu menghadapi
dengan tegar dan menolak bujukan kejahatan dari setan, baik setan dari kalangan
jin maupun setan dari kalangan manusia.
Ada delapan ciri yang diperlihatkan oleh orang yang berhasil menguasai
diri, yaitu: Pertama, seseorang yang
berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan pemikiran, sikap, tindakan,
dan perilaku yang siap menanggung resiko. Ia memandang resiko sebagai peluang
untuk melakukan kebajikan, yang hasilnya dapat gagal atau berhasil dalam
melakukan kebajikan;
Kedua, seseorang yang berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang terkendali dan penuh perhitungan.
Namun demikian ia tetap mampu berinisiatif, karena ia memiliki stock ide-ide cemerlang dalam mendorong
dan mewujudkan kebajikan bagi manusia;
Ketiga, seseorang yang berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang profesional dalam koridor
nilai-nilai Islam. Ia menghindarkan diri dari sifat mudah mengeluh, karena
baginya kegagalan dalam melakukan kebajikan adalah kesempatan untuk memperbaiki
diri;
Keempat, seseorang yang berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang menghormati waktu. Ia akan
berupaya menepati janji dalam konteks waktu, karena ia memiliki keunggulan
dalam mengagendakan dan mengelola waktu yang dimilikinya;
Kelima, seseorang yang berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang gemar dalam melayani dan memberi kebajikan
kepada orang lain. Ia akan terus berupaya mengalirkan kebajikan dari dirinya
kepada orang lain, agar dapat diteruskan kepada khalayak yang lebih luas;
Keenam, seseorang yang berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang gemar belajar, terutama hal-hal
baru atau terobosan dalam melakukan kebajikan. Ia gemar belajar dari siapapun;
dari mereka yang melakukan keburukan, ia belajar tentang hal-hal yang dapat
menimbulkan keburukan; dari mereka yang melakukan kebajikan, ia belajar tentang
hal-hal yang dapat menimbulkan kebajikan;
Ketujuh, seseorang yang berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang terbuka terhadap kritik, sebagai
instrumen memperbaiki diri. Ia percaya dan berbesar hati untuk membuka diri
bagi kritik orang lain, bahkan ia memposisikan para pengkritik sebagai
sahabatnya yang baik;
Kedelapan, seseorang yang berhasil menguasai diri sendiri akan memperlihatkan
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku yang gemar bekerjasama dan membina
hubungan baik. Ia berupaya mengajak banyak orang untuk bersama-sama melakukan
kebajikan.
Selamat merenungkan, dan jangan lupa berdoa
kepada Allah SWT, untuk kebaikan Bangsa Indonesia, Bangsa Palestina, dan Umat Islam
di seluruh dunia.
Semoga Allah SWT
berkenan meridhai…
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar