ABOUT ISLAM

Kamis, 13 September 2007

MEMAHAMI ISRAEL

Tidak mudah memahami Israel, karena keunikannya. Ketika berbicara tentang "Israel" ingatan kita tertuju pada Bangsa Yahudi (yang dalam Al Qur'an disebut dengan nama "Bani Israil") yang mendirikan Negara Israel dengan cara merampas tanah milik Bangsa Palestina. Oleh karena itu, agar dapat memahami Israel secara obyektif (sebenar-benarnya), maka kita harus mempelajarinya dari Sumber Kebenaran, yaitu Allah SWT.
Allah SWT berfirman, bahwa hendaknya Bani Israil (dapat dibaca: Bangsa Israel atau Bangsa Yahudi) ingat tentang nikmat Allah SWT kepada mereka (lihat QS.2:47), ketika mereka diselamatkan dari kekejaman Raja Mesir, Fir'aun (lihat QS.2:49). Allah SWT menyelamatkan mereka dengan cara yang luar biasa (melampaui nikmat Allah SWT kepada bangsa-bangsa lain), ketika Rasulullah Musa AS berhasil membelah lautan untuk disebrangi oleh Bani Israil yang sedang dikejar oleh tentara Fir'aun (lihat QS.2:50).
Selanjutnya dalam rangka rahmat Allah SWT kepada Bani Israil, Allah SWT juga memberikan kepada Bani Israil (melalui Rasulullah Musa AS) sebuah Kitab Suci, yaitu: Taurat (lihat QS.2:51). Namun Bani Israil mendustai Allah SWT dengan tetap mempertuhankan anak lembu (lihat QS.2:54). Bahkan dalam konteks kekinian, Bani Israil dengan sangat berani (sangat durhaka) menggantikan peran Taurat dengan kitab yang mereka buat sendiri, yaitu Talmud.
Allah SWT juga mengizinkan Bani Israil untuk memasuki Baitul Maqdis (tanah Palestina) dengan rendah hati, sebagai tamu yang dihormati oleh Bangsa Palestina (lihat QS.2:58). Tetapi harmoni menjadi rusak, ketika Bani Israil mengganti perintah (rendah hati) dengan mengerjakan hal-hal yang tidak diperintahkan Allah SWT, yaitu: memusuhi Bangsa Palestina (lihat QS.2:59).
Harmoni antara tamu (Bani Israil) dengan tuan rumah (Bangsa Palestina) di tanah Palestina menjadi sulit terwujud, karena Bani Israil memusuhi dan memerangi Bangsa Palestina. Disharmoni di tanah Palestina ini segera dimanfaatkan oleh negara-negara besar yang ada pada saat itu, untuk menyerang dan menguasai tanah Palestina. Uniknya, tanpa rasa terimakasih kepada Bangsa Palestina, Bani Israil tidak bersedia membantu Bangsa Palestina yang tanahnya sedang diserang oleh negara-negara lain. Bani Israil lebih memilih melakukan diaspora (melarikan diri ke berbagai negara).
Lebih unik lagi, ketika tanah Palestina dijajah Inggris, Bani Israil bekerjasama dengan Inggris melakukan migrasi Bani Israil secara besar-besaran ke tanah Palestina sejak tahun 1920, untuk mendirikan Negara Israel di tanah Palestina. Kejahatan Bani Israil ini berhasil terwujud pada tahun 1948 dengan berdirinya Negara Israel di tanah Palestina. Kejahatan Bani Israil semakin parah, karena setelah berdirinya Negara Israel mereka mendapat dukungan yang kuat dari Amerika Serikat hingga saat ini. Hal ini dapat difahami, karena secara faktual Bangsa Amerika Serikat yang multi ras berada dalam hegemoni (kekuasaan) Bani Israil yang terorganisir dalam berbagai lobby Yahudi.

Tidak ada komentar: