ABOUT ISLAM

Kamis, 20 September 2007

TEORI EVOLUSI LAYAK DITINGGALKAN

Teori Evolusi layak ditinggalkan, karena: Pertama, Teori Evolusi menyatakan bahwa semua spesies makhluk hidup berevolusi dari sebuah sel tunggal hidup, yang ada di bumi purba pada lebih kurang 3,8 milyar tahun yang lalu. Sel tunggal ini terjadi secara kebetulan, karena hukum alam dan tanpa perencanaan serta pengaturan tertentu. Dengan kata lain benda mati dapat memproduksi makhluk hidup.
Kedua, hal ini sesuai dengan teori abad pertengahan "Generatio Spontanea", yang menganggap benda mati muncul bersama-sama untuk membentuk makhluk hidup. Pada abad pertengahan orang percaya, bahwa serangga berasal dari makanan basi, belatung berasal dari daging busuk, dan akhirnya tikus berasal dari gandum.
Ketiga, pada tahun 1864 Louis Pasteur mengumumkan hasil temuannya yang menggugurkan teori "Generatio Spontanea" dengan membuktikan, bahwa tidak benar makhluk hidup berasal dari benda mati. Akibatnya terjadi penentangan dari para pendukung Teori Evolusi, yang antara lain dilakukan oleh Alexander Oparin (1930) dari Rusia yang berupaya membuktikan, bahwa sel hidup terjadi secara kebetulan. Demikian pula dengan Stanley Miller (1953) dari Amerika Serikat yang berupaya membuktikan, bahwa asam amino (struktur protein) berasal dari kombinasi gas diatmosfir.
Keempat, namun Oparin gagal mendapatkan sel hidup. Sedangkan Miller berhasil mendapatkan asam amino, namun dengan kombinasi gas yang berbeda dengan yang ada di atmosfir. Selain itu hasil penelitian Miller yang berupa protein (struktur utama sel hidup) tetaplah tidak hidup.
Kelima, kegagalan Oparin dan Miller sesungguhnya dikarenakan makhluk hidup yang paling sederhana sekalipun (makhluk bersel tunggal) memiliki struktur yang rumit. Molekul DNA (Deoxyribo Nucleid Acid) yang terletak pada inti sel (nucleus) memiliki informasi cetak biru (blue print) genetika suatu makhluk hidup, yang informasinya setara dengan 900 volume ensiklopedi yang masing-masing volume memiliki 500 halaman.
Keenam, DNA hanya dapat berreplikasi dengan bantuan beberapa enzim (protein khusus), sedangkan pembuatan enzim ini pada makhluk hidup hanya dapat dilakukan bila ada informasi dari DNA. Oleh karena DNA dengan enzim yang mendukungnya saling bergantung, maka keduanya harus ada pada waktu yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan tidak mungkin dikembangkan oleh dirinya sendiri.
Dengan demikian pernyataan bahwa sel tunggal hadir secara kebetulan, bukanlah pernyataan yang memenuhi kualitas berpikir ilmiah, padahal inilah kata kunci dari Teori Evolusi. Sementara itu, Derek V. Ager dalam "The Nature of The Fossil Record" (1976:33) menyatakan, bahwa semua spesies tiba-tiba muncul dalam bentuk yang sempurna, tanpa melalui bentuk transisi sebelumnya.
Akhirnya menjadi keharusan bagi siapapun yang berkenan menggunakan akal dan pikirannya, untuk meninggalkan (menolak) Teori Evolusi yang digagas oleh Charles Darwin (1859) melalui bukunya "The Origin of Species." Karena pada Bab "Difficulties of Theories" Darwin mengakui, bahwa ia kesulitan membangun teori disebabkan adanya missing link (keterputusan jalur) pada sejarah genetik.

Tidak ada komentar: