Tahukah Anda, bahwa fisika yang anda fahami saat ini masih bersifat temporer (sementara). Hal ini dikarenakan, sesungguhnya manusia juga selayaknya memahami fisika masa depan, atau fisika visioner. Keberadaan fisika visioner dapat disimak dalam firman Allah SWT pada QS.81:1-3, ketika Allah SWT menyatakan, bahwa Ia suatu saat akan menggulung alam semesta.
Untuk memahami fisika visioner, mari lakukan simulasi sebagai berikut: Tetapkan dua buah titik pada selembar kertas. Selanjutnya tarik garis lurus antara kedua titik tersebut, maka garis itu merupakan jarak terpendek dalam perspektif fisika temporer. Kemudian gulung kertas tersebut secara perlahan, dan pertemukan kedua titik yang ada pada kertas, dengan cara menghimpitkan kedua titik tersebut. Posisi paralel kedua titik yang berhimpitan inilah yang merupakan jarak terpendek dalam perspektif fisika visioner.
Bila titik pada kertas tersebut merupakan suatu tempat (misal: planet) di ruang angkasa, maka yang dapat menggulung alam semesta (dalam simulasi dimisalkankan kertas) hanyalah Allah SWT. Konteks "menggulung" inilah yang mendasari para fisikawan ruang angkasa memperkenalkan konsepsi "wormhole" (lubang cacing). Fisikawan ruang angkasa menyatakan, bahwa posisi paralel antara dua tempat inilah yang merupakan jarak terpendek, dan posisi paralel antara dua tempat di alam semesta inilah yang disebut wormhole.
Dengan demikian dalam fisika visioner, jarak terpendek sudah bukan lagi "garis lurus", melainkan wormhole. Oleh karena itu, beruntunglah seorang manusia yang berkenan memahami firman Allah SWT, "Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, serta apabila gunung-gunung dihancurkan" (QS.81:1-3). Pemahaman ini akan mengantarkan Anda pada pengagungan kepada Allah SWT, sambil terus mempersiapkan diri memahami pemikiran fisika visioner selanjutnya.
Untuk memahami fisika visioner, mari lakukan simulasi sebagai berikut: Tetapkan dua buah titik pada selembar kertas. Selanjutnya tarik garis lurus antara kedua titik tersebut, maka garis itu merupakan jarak terpendek dalam perspektif fisika temporer. Kemudian gulung kertas tersebut secara perlahan, dan pertemukan kedua titik yang ada pada kertas, dengan cara menghimpitkan kedua titik tersebut. Posisi paralel kedua titik yang berhimpitan inilah yang merupakan jarak terpendek dalam perspektif fisika visioner.
Bila titik pada kertas tersebut merupakan suatu tempat (misal: planet) di ruang angkasa, maka yang dapat menggulung alam semesta (dalam simulasi dimisalkankan kertas) hanyalah Allah SWT. Konteks "menggulung" inilah yang mendasari para fisikawan ruang angkasa memperkenalkan konsepsi "wormhole" (lubang cacing). Fisikawan ruang angkasa menyatakan, bahwa posisi paralel antara dua tempat inilah yang merupakan jarak terpendek, dan posisi paralel antara dua tempat di alam semesta inilah yang disebut wormhole.
Dengan demikian dalam fisika visioner, jarak terpendek sudah bukan lagi "garis lurus", melainkan wormhole. Oleh karena itu, beruntunglah seorang manusia yang berkenan memahami firman Allah SWT, "Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, serta apabila gunung-gunung dihancurkan" (QS.81:1-3). Pemahaman ini akan mengantarkan Anda pada pengagungan kepada Allah SWT, sambil terus mempersiapkan diri memahami pemikiran fisika visioner selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar