Pada masa kini pengertian "munafik" seringkali diselewengkan. Seorang muslim yang menolak ajakan maksiat sering dicemooh sebagai orang munafik. Seorang muslim yang berupaya sungguh-sungguh untuk menerapkan nilai-nilai Islam, bahkan juga dicemooh sebagai orang munafik. Inilah kesesatan dunia yang menyesatkan orang-orang yang tidak waspada terhadap tipudaya dunia. Mereka hanya berpikir, "Apa kata dunia?"
Sesungguhnya kata "munafik" berarti seorang manusia yang berpenampilan formal sebagai muslim (semua identitas tertulis menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah muslim), dan menjalankan ibadah ritual (misal: shalat, puasa, zakat,atau haji), namun hatinya sangat membenci nilai-nilai Islam dan orang-orang yang berusaha menerapkannya (ia belum bisa tidur bila dalam satu hari belum menghujat nilai-nilai Islam dan orang-orang yang berusaha menerapkannya).
Allah SWT menjelaskan, "Dan apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang munafik), "Mari kita berhukum kepada yang diturunkan Allah kepada Rasul (Al Qur'an)", maka engkau dapati orang-orang munafik itu akan menolak dengan sekuat-kuatnya" (QS.4:61).
Penjelasan Allah SWT tersebut menunjukkan bagian detail dari sifat orang munafik yang menyimpan kebencian terhadap nilai-nilai Islam dan orang-orang yang berusaha menerapkannya. Penjelasan Allah SWT tersebut menggambarkan, bahwa: Pertama, orang-orang munafik tidak berkenan menggunakan nilai-nilai Islam sebagai acuan pemikiran, sikap, dan perilaku. Kedua, orang-orang munafik enggan menjadikan Al Qur'an dan Al Hadist sebagai sumber nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, orang-orang munafik gemar berpaling sekuat-kuatnya dari nilai-nilai yang terdapat dalam Al Qur'an dan Al Hadist.
Oleh karena itu setiap muslim harus bersungguh-sungguh menghindarkan diri dari ciri-ciri orang munafik, caranya: Pertama, tetap tegar menolak ajakan maksiat meskipun dicemooh sebagai orang munafik. Kedua, tetap berupaya sungguh-sungguh menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, meskipun dicemooh sebagai orang munafik. Ketiga, tetap berpegang kuat pada nilai-nilai Islam, meskipun dunia mencemooh nilai-nilai Islam. Keempat, tetap berpenampilan sebagai muslim, tetap menjalankan ibadah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, tetap berupaya mencintai dan menerapkan nilai Islam serta mendukung orang-orang yang berusaha menerapkan nilai-nilai Islam. Kelima, tetap menjadikan Al Qur'an dan Al Hadist sebagai sumber nilai-nilai yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keenam, tetap berupaya sekuat-kuatnya (dengan penuh kesabaran), dalam menjelaskan kepada orang-orang munafik tentang kekeliruan pemikiran, sikap, dan perilaku mereka.
Sesungguhnya kata "munafik" berarti seorang manusia yang berpenampilan formal sebagai muslim (semua identitas tertulis menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah muslim), dan menjalankan ibadah ritual (misal: shalat, puasa, zakat,atau haji), namun hatinya sangat membenci nilai-nilai Islam dan orang-orang yang berusaha menerapkannya (ia belum bisa tidur bila dalam satu hari belum menghujat nilai-nilai Islam dan orang-orang yang berusaha menerapkannya).
Allah SWT menjelaskan, "Dan apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang munafik), "Mari kita berhukum kepada yang diturunkan Allah kepada Rasul (Al Qur'an)", maka engkau dapati orang-orang munafik itu akan menolak dengan sekuat-kuatnya" (QS.4:61).
Penjelasan Allah SWT tersebut menunjukkan bagian detail dari sifat orang munafik yang menyimpan kebencian terhadap nilai-nilai Islam dan orang-orang yang berusaha menerapkannya. Penjelasan Allah SWT tersebut menggambarkan, bahwa: Pertama, orang-orang munafik tidak berkenan menggunakan nilai-nilai Islam sebagai acuan pemikiran, sikap, dan perilaku. Kedua, orang-orang munafik enggan menjadikan Al Qur'an dan Al Hadist sebagai sumber nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, orang-orang munafik gemar berpaling sekuat-kuatnya dari nilai-nilai yang terdapat dalam Al Qur'an dan Al Hadist.
Oleh karena itu setiap muslim harus bersungguh-sungguh menghindarkan diri dari ciri-ciri orang munafik, caranya: Pertama, tetap tegar menolak ajakan maksiat meskipun dicemooh sebagai orang munafik. Kedua, tetap berupaya sungguh-sungguh menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, meskipun dicemooh sebagai orang munafik. Ketiga, tetap berpegang kuat pada nilai-nilai Islam, meskipun dunia mencemooh nilai-nilai Islam. Keempat, tetap berpenampilan sebagai muslim, tetap menjalankan ibadah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, tetap berupaya mencintai dan menerapkan nilai Islam serta mendukung orang-orang yang berusaha menerapkan nilai-nilai Islam. Kelima, tetap menjadikan Al Qur'an dan Al Hadist sebagai sumber nilai-nilai yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keenam, tetap berupaya sekuat-kuatnya (dengan penuh kesabaran), dalam menjelaskan kepada orang-orang munafik tentang kekeliruan pemikiran, sikap, dan perilaku mereka.