Allah SWT berfirman dalam QS.10:2 sebagai berikut: "Apakah manusia heran, bahwa Kami (Allah, Tuhan Yang Maha Esa)) telah mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka (Muhammad). (Dan memerintahkan kepadanya) "Hendaklah engkau (Muhammad) memberi peringatan kepada manusia, dan gembirakanlah orang-orang yang beriman karena mereka mempunyai pendirian yang benar di sisi Tuhan mereka." (Meskipun) orang-orang kafir itu berkata, "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) adalah ahli sihir yang nyata."
Setiap umat Islam tentu faham, bahwa yang dimaksud dengan orang-orang kafir dalam firman Allah ini adalah orang-orang yang menentang Allah SWT, yang dalam konteks real (nyata) berupa nilai-nilai Islam yang bersumber dari Allah SWT yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sementara itu, dalam konteks kekinian (sekarang) orang-orang kafir meliputi orang-orang yang anti nilai-nilai Islam, anti Allah SWT, anti Rasulullah Muhammad SAW, dan anti umat Islam, yang tercermin pada peradaban Barat saat ini.
Peradaban Barat telah memvonis, bahwa umat Islam identik dengan teroris. Satu hal yang mereka lupa namun telah menjadi Monumen Terorisme adalah Negara Israel, yang didirikan dengan merampok tanah Bangsa Palestina, dan menteror Bangsa Palestina sejak tahun 1920 hingga saat ini. Padahal Monumen Kedzaliman ini dibangun oleh peradaban Barat, dan didukung hingga kini oleh peradaban Barat.
Peradaban Barat juga lupa, bahwa mereka telah menebar kolonialisme dan imperialisme sejak berabad-abad hingga kini. Sejarah membuktikan, bahwa setiap bangsa yang melakukan perlawanan akan diberi sebutan dengan sebutan yang buruk. Ingatlah pengalaman Indonesia yang dijajah Belanda selama lebih dari 250 tahun, maka ketika Bangsa Indonesia melakukan perlawanan, Belanda menyebut para pejuang (mujahid) Indonesia dengan sebutan "ekstrimis". Hal yang sama kini terjadi di Irak yang dijajah Bangsa Barat (Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya), maka ketika Bangsa Irak melakukan perlawanan, Bangsa Barat menyebut para pejuang Irak dengan sebutan "teroris."
Oleh karena itu ketahuilah, bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. Agama Islam mengajarkan silaturahmi atau upaya membangun ikatan sosial yang harmonis. Namun agama Islam juga mengajarkan, bahwa setiap muslim harus berupaya menyampaikan kebenaran dan mampu menegakkan kebenaran, agar harkat dan martabat manusia terjaga secara baik. Semoga perdaiaman dunia dapat terwujud, amin....
Setiap umat Islam tentu faham, bahwa yang dimaksud dengan orang-orang kafir dalam firman Allah ini adalah orang-orang yang menentang Allah SWT, yang dalam konteks real (nyata) berupa nilai-nilai Islam yang bersumber dari Allah SWT yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sementara itu, dalam konteks kekinian (sekarang) orang-orang kafir meliputi orang-orang yang anti nilai-nilai Islam, anti Allah SWT, anti Rasulullah Muhammad SAW, dan anti umat Islam, yang tercermin pada peradaban Barat saat ini.
Peradaban Barat telah memvonis, bahwa umat Islam identik dengan teroris. Satu hal yang mereka lupa namun telah menjadi Monumen Terorisme adalah Negara Israel, yang didirikan dengan merampok tanah Bangsa Palestina, dan menteror Bangsa Palestina sejak tahun 1920 hingga saat ini. Padahal Monumen Kedzaliman ini dibangun oleh peradaban Barat, dan didukung hingga kini oleh peradaban Barat.
Peradaban Barat juga lupa, bahwa mereka telah menebar kolonialisme dan imperialisme sejak berabad-abad hingga kini. Sejarah membuktikan, bahwa setiap bangsa yang melakukan perlawanan akan diberi sebutan dengan sebutan yang buruk. Ingatlah pengalaman Indonesia yang dijajah Belanda selama lebih dari 250 tahun, maka ketika Bangsa Indonesia melakukan perlawanan, Belanda menyebut para pejuang (mujahid) Indonesia dengan sebutan "ekstrimis". Hal yang sama kini terjadi di Irak yang dijajah Bangsa Barat (Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya), maka ketika Bangsa Irak melakukan perlawanan, Bangsa Barat menyebut para pejuang Irak dengan sebutan "teroris."
Oleh karena itu ketahuilah, bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. Agama Islam mengajarkan silaturahmi atau upaya membangun ikatan sosial yang harmonis. Namun agama Islam juga mengajarkan, bahwa setiap muslim harus berupaya menyampaikan kebenaran dan mampu menegakkan kebenaran, agar harkat dan martabat manusia terjaga secara baik. Semoga perdaiaman dunia dapat terwujud, amin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar