Beberapa hari ini dari Jombang tersiar berita memperihatinkan, yaitu adanya seorang anak bernama Ponari, yang kehilangan kegembiraan masa kanak-kanaknya, karena didaulat oleh masyarakat sebagai dukun sakti, yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit dengan menggunakan batu ajaib.
Ponari dan keluarganya tentu tidak dapat begitu saja disalahkan dalam kasus ini. Kebodohan sesungguhnya lebih nampak diperagakan oleh masyarakat yang mendatangi Ponari. Masyarakat ini berbondong-bondong mendatangi Ponari, dan "memaksa" anak ini mengobati mereka. Tidak ada kepedulian mereka yang berbondong-bondong ini, terhadap masa kanak-kanak Ponari. Mereka memaksakan kesembuhan, meskipun dalam kasus ini sesungguhnya telah ada 4 (empat) orang yang tewas karena berdesak-desakan.
Mereka yang berdukun pada Ponari, sesungguhnya menderita kebodohan yang akut. Mereka tidak lagi mampu berpikir secara jernih. Mereka memilih berpikir serampangan, tanpa mempedulikan aqidah Islam, yang melarang seorang manusia berdukun, karena akan tergolong musyrik. Tapi inilah fakta kebodohan akut yang nyata.
Oleh karena itu, menjadi tugas mereka yang bertaqwa untuk menyadarkan orang-orang bodoh ini tentang kebodohannya. Allah SWT berfirman, "Mereka tidak lain hanyalah menurutkan persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah membuat kebohongan belaka" (lihat QS.6:116).
Ponari dan keluarganya tentu tidak dapat begitu saja disalahkan dalam kasus ini. Kebodohan sesungguhnya lebih nampak diperagakan oleh masyarakat yang mendatangi Ponari. Masyarakat ini berbondong-bondong mendatangi Ponari, dan "memaksa" anak ini mengobati mereka. Tidak ada kepedulian mereka yang berbondong-bondong ini, terhadap masa kanak-kanak Ponari. Mereka memaksakan kesembuhan, meskipun dalam kasus ini sesungguhnya telah ada 4 (empat) orang yang tewas karena berdesak-desakan.
Mereka yang berdukun pada Ponari, sesungguhnya menderita kebodohan yang akut. Mereka tidak lagi mampu berpikir secara jernih. Mereka memilih berpikir serampangan, tanpa mempedulikan aqidah Islam, yang melarang seorang manusia berdukun, karena akan tergolong musyrik. Tapi inilah fakta kebodohan akut yang nyata.
Oleh karena itu, menjadi tugas mereka yang bertaqwa untuk menyadarkan orang-orang bodoh ini tentang kebodohannya. Allah SWT berfirman, "Mereka tidak lain hanyalah menurutkan persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah membuat kebohongan belaka" (lihat QS.6:116).
1 komentar:
Assalamu'alaikum wr.wb.
Jzkallah, pak!
Alhamdulillah, terima kasih telah berkunjung ke blog sy yg msh berantakan :)
Subhanallah blog bpk memotivasi sy untuk lbh baik lg, sekali lg terima ksih banyak ya pak!
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Posting Komentar