ABOUT ISLAM

Senin, 09 Februari 2009

TOLAK LIBERALISME

Liberalisme bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, setiap muslim wajib menolak liberalisme dalam praktek kehidupan manusia. Ada tiga alasan yang menunjukkan keburukan liberalisme, yaitu:
Pertama, liberalisme berbasis pada pemikiran "semua boleh" dan antroposentris. Semua boleh sepanjang tidak bertentangan dengan norma-norma yang dianut masyarakat, meskipun bertentangan dengan nilai-nilai yang diamanatkan Tuhan. Dasar argumentasi liberalisme bertumpu pada posisi manusia sebagai pusat alam semesta (antroposentris), yang diwujudkan dengan penerapan hak asasi dan kepentingan manusia, yang seringkali bertentangan dengan hak asasi Tuhan.
Kedua, liberalisme berupaya menyusupkan pandangan yang berlebihan pada inklusivitas dan pluralitas manusia. Akibatnya tiap manusia cenderung kehilangan identitas fitrahnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Ketika seorang manusia telah kehilangan identitas fitrahnya, maka segeralah dia didesakkan dengan identitas baru, sebagai agen peradaban Barat.
Uniknya, ketika sebagian masyarakat Barat di Eropa, Amerika, dan Australia berbondong-bondong memeluk agama Islam, sebagai agama pencerahan, maka para agen baru peradaban Barat justru sibuk "menjual" nilai-nilai Barat di lingkungannya.
Ketiga, liberalisme merupakan basis bagi berkembangnya faham sekuler, yang menyatakan bahwa nilai-nilai Islam tak layak menata seluruh aspek kehidupan manusia. Bagi kaum sekuler nilai-nilai Islam hanya akan diposisikan sebagai ritus pribadi tanpa makna.
Banyak pihak sengaja melupakan historisitas faham sekuler, yang diawali oleh penemuan para ilmuwan, seperti Galileo Galilei (1564-1642). Pada saat itu hasil penemuan para ilmuwan ini ternyata bertolak belakang dengan doktrin keagamaan yang dibangun oleh institusi agama di Eropa. Akibatnya para ilmuwan harus menjalani hukuman, bahkan hingga hukuman mati seperti yang dialami oleh Galileo Galilei. Oleh karena itu, para ilmuwan sosial kemudian menyerukan agar ada pemisahan antara agama (di Eropa) dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal inilah yang kemudian berkembang menjadi faham sekuler.
Oleh karena itu, setiap muslim wajib menolak liberalisme yang nyata-nyata menolak keberadaan dan kekuasaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa (lihat QS.112:1-4). Setiap muslim wajib menolak liberalisme, karena pada akhirnya liberalisme identik dengan kekafiran. Tanpa liberalisme Umat Manusia insyaAllah akan lebih berbahagia, dan lebih TRANSHUME (TRANSenden, HUManis, dan Emansipatori).

Tidak ada komentar: