ABOUT ISLAM

Rabu, 18 Februari 2009

PERANGKAT PADA MANUSIA

Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna, yaitu sempurna dalam konteks tugas dan fungsi manusia. Allah SWT telah memberikan perangkat (ware) pada diri manusia, dalam berbagai konteks. Sebagai contoh, dalam konteks aqidah, Allah SWT telah memberikan manusia perangkat keras atau hard ware biologis, yaitu "god spot"; dan perangkat lunak atau soft ware biologis, yaitu "kontrak rohani".
God spot, adalah bagian dari otak manusia, yang terletak di antara hubungan-hubungan saraf, dalam cuping-cuping temporal otak. Bagian dari otak manusia ini ditemukan oleh neurolog dari California University, yang bernama V.S. Ramachandran, pada tahun 1997. Bagian ini disebut "god spot", karena melalui pengamatan terhadap otak, dengan menggunakan emisi positron, bagian ini akan bereaksi ketika orang yang diamati otaknya diajak berdiskusi mengenai topik-topik Ketuhanan.
Kontrak rohani, adalah suatu kontrak (janji) yang dibuat oleh manusia dengan Allah SWT, sesaat sebelum ia dilahirkan ke dunia. Isi kontrak ini diabadikan oleh Allah SWT dalam QS.7:172 untuk mengingatkan manusia tentang kontraknya dengan Allah SWT, agar ia tidak mendustai keberadaan Allah SWT, dan agar ia melaksanakan komitmennya untuk hanya memperTuhankan Allah SWT.
Allah SWT menyatakan, "Dan Ingatlah ketika Tuhanmu menjadikan keturunan Bani Adam dari "tulang punggung" mereka, dan Allah mengambil kesaksian atas diri mereka, "Bukankah Aku (Allah) ini Tuhanmu?" Mereka menjawab. "Betul kami menjadi saksi." Yang demikian itu, supaya kamu tidak mengatakan di hari kiamat, "Sesungguhnya kami orang-orang yang lalai tentang ini" (QS.7:172).
Dengan demikian, saat hadir di dunia (alam semesta), manusia telah dibekali oleh Allah SWT dengan bekal hard ware biologis yang berupa "god spot", dan bekal soft ware biologis yang berupa "kontrak rohani". Oleh karena itu, telah jelaslah fitrah manusia yang mengarah pada keIslaman. Sangat bodohlah seorang manusia, ketika ia memilih tidak berIslam. Ada lima alasan mengenai ini, yaitu: Pertama, sesungguhnya Allah SWT telah memilihkan Agama Islam untuk manusia, maka janganlah mati dalam keadaan tidak berIslam (lihat QS.2:132). Kedua, tidak ada paksaan dalam memeluk Agama Islam, karena sudah jelas antara jalan yang benar dengan jalan yang salah (lihat QS.2:256). Ketiga, sesungguhnya agama yang diridhai oleh Allah SWT hanyalah Agama Islam (lihat QS.3:19). Keempat, oleh karena itu, sangat bodohlah seorang manusia, jika ia memeluk agama, selain Agama Islam (lihat QS.3:83). Kelima, seorang manusia yang memeluk agama, selain Agama Islam, maka tidak akan diterima segala amalannya (lihat QS.3:85).

Tidak ada komentar: