ABOUT ISLAM

Jumat, 06 Februari 2009

AWAS BUJUKAN GOLPUT

Menyadari tentang bahayanya "bujukan golput" yang dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu terhadap Umat Islam, sejak hari Jum'at tanggal 23 Januari 2009 dalam blog ini saya telah memposting artikel berjudul, "Karakteristik Muslim." Tujuan artikel ini adalah untuk menggugah Umat Islam agar pandai memanfaatkan potensi diri dan prospek hidupnya ke depan.
Selanjutnya, pada hari Selasa tanggal 27 Januari 2009 dalam blog ini saya memposting artikel berjudul, "Memahami Fatwa MUI." Tujuan artikel ini antara lain adalah mengajak Umat islam agar cerdas mensikapi situasi dan kondisi terkini, yang ingin menghancurkan kekuatan Umat Islam di parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah) serta di pemerintahan.
Sementara itu, pada hari Rabu tanggal 28 Januari 2009 dalam blog ini saya memposting artikel berjudul, "Untuk Kejayaan Islam: Jangan Golput." Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan pada Umat Islam tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan umum, bagi penegakan nilai-nilai Islam secara bertahap, konstitusional, dan legal.
Akhirnya, hari ini saya memposting dalam blog saya ini artikel berjudul, "Awas Bujukan Golput." Tujuan artikel ini adalah untuk mengingatkan Umat Islam tentang berbahayanya golput dalam konteks perjuangan Umat Islam.
Saat ini banyak pihak yang mempromosikan dan membujuk Umat Islam agar tidak berpartisipasi dalam pemilihan umum, atau golput. Hal ini sesungguhnya membahayakan upaya menjaga kepentingan Umat Islam. Ada dua alasan yang lemah, yang disampaikan oleh agen pembodohan ini, dalam rangka mendorong terjadinya golput, yaitu: Pertama, tidak adanya perubahan dari pemilihan umum selama ini, dalam hal kesejahteraan masyarakat. Kedua, demokrasi adalah instrumen yang mengokohkan sekulerisme.
Bila kinerja pemerintah dan parlemen yang ada saat ini belum optimal, maka solusinya adalah memilih pemimpin (wakil Umat Islam di parlemen dan pemerintahan) yang tepat, sesuai dengan kriteria nilai-nilai Islam. Bila diketahui bahwa demokrasi adalah instrumen yang mengokohkan sekulerisme, maka solusinya adalah membuat demokrasi menjadi instrumen penegakan nilai-nilai Islam. Dengan demikian golput bukanlah solusi yang tepat.
Oleh karena itu, Umat Islam perlu berhati-hati terhadap beberapa pihak yang membujuk-bujuk Umat Islam agar golput. Waspadalah, terhadap bujukan golput. Kinilah saatnya, Umat Islam bekerja keras meneliti dengan cermat para wakilnya di parlemen dan pemerintahan. Hal ini memang membutuhkan kerja ekstra, karena harus mempelajari track record calon anggota parlemen di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Selain itu juga harus dicermati track record calon presiden dan wakil presiden. Namun demikian, bila kesemua ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar penegakan nilai-nilai Islam, maka insyaAllah akan mendapat ridhaNya.
Allah SWT berfirman dalam QS.7:96, "Sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa. Kami (Allah) akan membukakan pintu keberkahan bagi mereka dari langit dan bumi."
Allah SWT juga mengingatkan, bahwa manusia yang gemar mempermainkan Islam, adalah manusia-manusia yang tidak mau mempergunakan akalnya (lihat QS.5:58). Oleh karena itu, Allah SWT akan menimpakan kehinaan kepada manusia-manusia yang tidak mempergunakan akalnya (lihat QS.10:100).
Dengan demikian, Umat Islam harus berpikir keras dengan menggunakan akalnya, untuk memilih wakilnya di parlemen dan pemerintahan secara tepat. Oleh karena itu, Umat Islam hendaklah jangan golput, dan waspadalah terhadap bujukan golput. Sekali lagi, "Awas Bujukan Golput."

2 komentar:

Jupri Kluwan mengatakan...

اسلام عليكم ورحمة الله
Betul pak...kita perlu menghimbau agar muslim jangan golput, dan ikut pemilu.
Masalah halal-haram itu kompleks. Lha ya walaupun ikut pemilu tapi milihnya partai dan caleg non-muslim gimana pak ?
----
Terima kasih atas kunjungan Bapak ke blog saya di : jupri.wordpress.com , saya juga ada di blogspot dalam bhs. inggris dengan versi terjemah di :
www.masjupri.co.cc

ARISTIONO NUGROHO mengatakan...

Terimakasih untuk Juori Kluwan atas komentarnya.
Begitulah semestinya, menurut saya, yaitu Umat Islam jangan golput. Tetapi juga harus jangan asal tidak golput. Artinya yang serius, jangan asal pilih. Pilihlah yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. InsyaAllah diridhai Allah SWT.