ABOUT ISLAM

Selasa, 24 Februari 2009

CITRA MANUSIA

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kita seringkali lupa, bahwa Allah SWT memberi citra positif bagi manusia. Padahal dalam berbagai firmanNya dalam Al Qur'an, Allah SWT menunjukkan hal itu. Allah SWT memperlihatkan kebanggaannya pada manusia, ketika Ia meminta para malaikat memperhatikan penjelasan Adam AS, tentang hal-hal yang diketahuinya. Allah SWT juga menjelaskan, bahwa Ia menciptakan manusia dalam format yang sempurna (sebaik-baik bentuk).
Apabila Allah SWT telah mencitrakan manusia, sebagai makhluk positif, atau makhluk unggul, yaitu lebih unggul dari malaikat, dan sudah barang tentu lebih unggul dari iblis, maka alangkah naifnya ketika manusia tidak percaya diri sebagai manusia. Lihatlah fenomena Indonesia, beberapa tokoh mengatakan, bahwa dalam mengatasi dinamika (kesulitan multi aspek) Indonesia, dibutuhkan malaikat sebagai pemimpin. Ucapan tokoh ini menunjukkan, bahwa ia (dan pengikutnya) tidak percaya diri sebagai manusia.
Selain itu, dalam konteks manusia secara luas, manusia juga seringkali terpeleset menjadi iblis, dengan mendurhakai Allah SWT (tidak memperTuhankan Allah SWT). Kondisi ini, sesungguhnya juga menunjukkan, bahwa manusia tidak percaya diri sebagai manusia. Seharusnya tentulah tidak demikian. Seharusnya manusia percaya diri sepenuhnya sebagai manusia dengan berpegang pada petunjuk Allah SWT, yaitu nilai-nilai Islam.
Jika seorang manusia sungguh-sungguh percaya diri sebagai manusia, maka ia akan hidup dalam koridor AIM-A2 (Aqidah, Ibadah, Muamallah, Adab, dan Akhlak), dengan berpikir, bersikap, dan berperilaku FAST-I2R (Fathonah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Istiqamah, Ikhlas, dan Ridha), sehingga dapat berperan sebagai MUASiR (Mujahiddin, Uswatun hasanah, Asabiquunal awaluun, Sirajan muniran, dan Rahmatan lil'alamiin), yang pada akhirnya kolektivisasi aktivitas ini akan menghasilkan peradaban manusia yang TRANSHUME (TRANSenden, HUManis, dan Emansipatori).
Inilah indahnya nilai-nilai Islam, dan indahnya suatu kondisi, ketika manusia percaya diri, karena ia faham bahwa Allah SWT memberikan citra manusia yang positif (unggul).
Wassallamu'alaikum Wr.Wb.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisan yang inspiratif Pak Aris..

Fikerz mengatakan...

Is this Malaysian language? (Dont remember what it is called)

I cant understand. But thanks for reading my blog.

-The Muslim Kid-